Jay
|Mau dijemput nggak?Sekitar 15 menit lamanya Jungwon hanya membaca ulang pesan Jay pagi itu. Ia bahkan tak berani membukanya, ia hanya terus membaca dari pop up chat yang bertengger pada layar ponsel pintarnya itu.
Jungwon memijit pelipisnya. Genap satu bulan semenjak pertemuan terakhir mereka yang tak begitu menyenangkan itu.
Setelah keduanya memutuskan kembali mengulang semuanya dari awal. Jungwon merasa begitu canggung saat Jay jadi lebih sering mengiriminya pesan.
Terkadang, pria itu juga meneleponnya. Tapi, selama rentang waktu sebulan ini, Jungwon tak sekalipun berani mengangkat panggilan pria tampan itu.
Jujur, Jungwon takut jatuh terlalu mudah. Mental dan hatinya tak sekuat itu jika menyangkut Jay.
Walau memang ia lah yang menginisiatifkan untuk kembali "mengulang", namun ia sebetulnya tak begitu siap dengan metode yang Jay lakukan.
Ia ingat betul, dulu Jay mendekati dirinya dengan begitu mendadak. Dulu, Jay bahkan tak memberi jeda pada masa pendekatannya. Jay langsung menyatakan perasaannya dan berakhirlah mereka pada hubungan pacaran.
Dan sekarang, malah saat Jay berusaha mendekatinya secara bertahap, Jungwon bingung harus merespon seperti apa. Rasanya, semua ini baru. Ia merasa perutnya mual dan jantungnya tergedor berkali-kali.
Ia takut akan dengan cepat terlena kembali pada Jay.
Ponselnya kembali bergetar. Ia sampai berjingkat kaget karena lamunannya terpecah. Ah, ini Jay lagi.
Jay
|It's okay kalau nggak mau
|Apa pulangnya aja aku jemput?Jungwon belum sempat membalas.
Jay
|Kalau nggak mau lagi...
|It's okay
|Take your time
|I'll wait
|Hei? Bales dong
|Jangan-jangan kamu ketiduran?
|Won?
|Yang Jungwoooon?Pada akhirnya, Jungwon membuka pesan itu. Ia menahan napas saat mengetikkan beberapa kata untuk prianya tersebut.
Jungwon
Sini, jemput|Jungwon langsung menekan tombol OFF agar layar ponselnya mati. Dengan panik ia melempar ponselnya menjauh, tak ingin melihat respon Jay. Ia segera bangkit dan menuju kamar mandi, membersihkan diri sekaligus bersiap untuk berangkat menuju kampus.
++++++++++++++++++++++++
Jay tersenyum manis ke arah Jungwon. Senyuman lebar yang menunjukkan jajaran gigi rapih. Senyuman yang begitu mudahnya menghangatkan hati seorang Yang Jungwon.
"Tumben pakai motor." lirih Jungwon merujuk pada kendaraan yang Jay gunakan.
Jay menaikkan alisnya, "Hmm.. Aku pikir kalau pakai mobil, kamunya nggak nyaman." jujurnya.
Jungwon menyesali ucapannya seketika. Ia jadi terkesan ingin dijemput menggunakan mobil oleh Jay. Ia pun tak sampai memikirkan bahwa Jay akan mengkhatirkan hal sekecil itu.
"Ayo, kamu kelasnya bentar lagi kan?" ajak Jay menepuk boncengan motornya.
Jungwon meremat tali tasnya menahan kegugupan, lalu berjalan mendekati Jay.
Baru saja ia akan naik, Jay tiba-tiba memutar sedikit tubuhnya ke arah bawah, membuka pijakan di motornya untuk mempermudah Jungwon naik.
"Udah, yuk!" ucap Jay dengan manis.
Jungwon semakin erat meremat tali tasnya. Oh, tidak. Ia tak boleh cepat luluh dengan sikap manis pria Park ini.
+++++++++++++++++++++++++++++++++
KAMU SEDANG MEMBACA
jungwonphobic : jaywon [✓]
Fiksi Penggemarkucing, bunga, dan yang jungwon. started : 20-04-2022 ended: 18-07-2023 season 2 : "jayphobic" [unpublised] was 1st in #jay was 1st in #jaywon was 1st in #parkjongseong was 2nd in #jay was 4th in #heeseung was 6th in #jungwon was 9th in #yangjungwon