01; Kepulangan Si Abang

11.6K 747 13
                                    









——naw.pov

Sungguh Natheo atau sekarang bisa kita panggil Teo, sama sekali tidak keberatan dan super excited mendengar bahwa ia akan di perankan sebagai kakak dari si pemeran utama wanita. Dia sangat tidak sabar melihat keromantisan kedua pemeran utama secara langsung.

Sudah diputuskan Teo ini akan pulang dari perantauannya untuk melihat secara langsung cerita novel yang dalam waktu sekejap saja membuatnya tergila-gila.

Setahu Natheo, Teo itu orang yang bekerja di Singapura sebagai barista dan sudah lumayan banyak menghasilkan uang dari profesinya itu selama tiga tahun ini. Dia berencana untuk pulang dan membuat cafe sendiri di kotanya, kecil-kecil saja. Namun Teo sekarang tujuannya pulang adalah melihat drama picisan secara langsung!. Melenceng but it's okey.

Teo dan Adiknya Sarah sebenarnya tak berjarak terlalu jauh hanya satu tahun, bahkan meraka ditempatkan satu angkatan oleh kedua orang tuanya dengan kata lain mereka berdua selalu sekelas. Hingga suatu saat, Adiknya kekeh ingin meneruskan kuliah namun bapak dan ibunya tidak memilik biaya. akhirnya Teo yang turun tangan untuk mengurus makan sehari-hari keluarganya, sedangkan bapak dan ibunya bekerja untuk fokus membiayai pendidikan sang adik.

Teo sebenarnya ingin sekali kuliah, sama seperti sang adik namun pikirnya dia itu laki-laki tidak perlu kuliah yang penting tenaganya kuat dan bisa cari uang sendiri. Itu pemikiran yang ia dapat dari mendengarkan banyak nasehat orang, sungguh Natheo yang asli sama sekali menolak keras pemikiran ini. Namun mau bagaimana lagi pemikiran orang desa?.



Setelah dua tahun adiknya berkuliah Teo memutuskan untuk merantau di Singapura menggunakan uang bapaknya hasil panen pertama, disana Teo menabung dan akhirnya dapat masuk ke sekolah barista ia senang. Sangat senang, ia menjalani pekerjaannya dengan penuh suka cita bersama banyak teman disana. Teo sebenarnya sangat sayang meninggalkan karirnya disini, namun rasa penasaran Natheo tidak bisa dibendung. Hitung-hitung pulang setelah hampir dua tahun kebelakang ini tidak pulang.


Dengan celana ripped jeans bewarna acid blue serta hoodie bewarna abu-abu, langkah Teo memasuki pekarangan rumah yang sudah lama sekali tanahnya tak pernah ia injak kembali. Teo menghela nafas panjang, sebelum kembali melangkah dengan senyuman mengembang di wajahnya.

"ukh gak sabar!" batin natheo. Atau mulai sekarang akan kita panggil Teo supaya menjalankan perannya dengan baik.

"Kulonuwon (Permisi)" ujar Teo sedikit terkekeh dengan kalimatnya itu.

" inggih sinten? (iya, Siapa?)" ujar seorang wanita paruh baya yang berjalan ke arah pintu masuk rumah sederhana khas pedesaan Jawa timur tersebut.

"Ibuk.." ujar Teo langsung memeluk tubuh wanita paruh baya yang jauh lebih pendek darinya itu, wanita paruh baya itu nampak sangat terkejut anak laki-laki pertamanya pulang secara mendadak tanpa mengabarinya.

Wanita itu memeluk tubuh Teo haru, sudah lama sekali Teo tidak pulang karena pandemi yang melanda seluruh dunia. Akhirnya ia bisa kembali memeluk tubuh anaknya yang sudah lama ia rindukan.

"Duh gusti nak.. anak Lanangku muleh.. (Anak laki-laki ku pulang)" ujar ibu Teo dengan tangis yang sudah menderu mengisi kehangatan pelukan sang anak.

"Iya, Teo pulang buk.." ujar Teo, Natheo yang tidak tahu sama sekali bahasa Jawa tiba-tiba ia mengerti apa yang dikatakan ibu Teo ini. Ajaib tubuh Teo mengingatkannya, yeoksi fiksi memang luar biasa.

Suami Mas Jaguar | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang