Suami Mas Jaguar.
copyright-omorfianaw
~Area persawahan asri menemani perjalan keluarga kecil yang akan menuju kehunian yang mulai hari ini siap menjadi saksi bisu dan rekam jejak perjalanan lebih panjang keluarga jaguarga.
"Monggo juragan" sapa beberapa orang yang di jalan, jaguar yang sedang menyetir membalas senyuman sedangkan sang suami lebih memilih untuk menunduk mengulum senyum, Teo malu ada beberapa orang yang turut menyapanya dengan ramah. Ia tak membayangkan akan diterima seperti ini, apalagi rasanya semuanya mendadak dalam semalam.
Jemarinya yang semakin merekat mengalung melingkari perut kecil bayi yang mulutnya sedang terpenuhi oleh empeng, bayi yang ia duga akan tidur di jalan justru sedang anteng menatap kearah luar dengan sesekali melihat papa dan ayahnya.
"Yayah... benelan mpin panggil abang eh papa ke abang teyoo?" suara marvin memecah ketenangan di dalam mobil jaguar, "Ih!! Iya mpin iya!! aca kan udah biyang ke mpin!! abang teyoo sekalang jadi papa kita, kata bunja papa itu bakal dilumah nemenin kita, main cama kita, tidur cama kita pokokna Papa nanti bakal selalu ada buat kita!!" lantang kasya.
Mendengar jawaban keluar lantang dan cepat bak seorang rapper dari mulut gadis kecil mereka, lantas keduanya yang sempat terkejut tertawa putrinya sangat menggemaskan dan kalimat yang diucapkan membuat merwka takjub.
"Pinter anak ayah" ujar jaguar senyumannya semakin mengambang suasana hatinya begitu baik dari kemarin malam. Tangan satunya mengusap lembut tangan mungul putrinya, yang menerima usapan senang namun belum lama merasakan kesanangan ada dua tangan yang menyerobot ingin di usap oleh sang ayahnya pula, Marvin.
"mpin juga yayah, ucap ucap" ujar si kecil, dengan senang hati sang ayah mengusap pula tangan mungil sang anak bergantian.
Sedangkan teo tersenyum bahagia melihat interaksi ketiganya dengan posisi masih memangku si bungsu dengan nyaman ia gunakan tangannya yang sedari tadi memeluk erat jevano digerakannya pelan mengusap si bungsu, Teo memperhatikan bahwa jevano terus melihat ke saudaranya yang sedang di usap tangannya oleh sang ayah seolah menginginkannta juga.
"Adek papa usap-usap aja yaaa" ujar teo lembut membuat bayi berusia empat bulan yang merasa di mengerti itu tersenyum lebar.
"Papa mauuu.. papa mpin mau.. papa caca mauuu.." suara meminta kepada teo selanjutnya terdengar dari kembarnya, Teo yang awalnya iseng sekarang justru nyaris menangis dalam kebahagiaanya mendengar ucapan si kembar.
"Iya sini naaak" ujar teo, mengusap bergantian tangan dan kepala kedua anaknya "Tumbuh dengan baik dan selalu bersikap baik kepada semua orang" doanya kepada sang buah hati.
Ditengah asik aksi papa dan ketiga anaknya, kepala keluarga yang sedang menyetir ikut andil tangan satunya masuk untuk mengusap tangan sang suami yang lainnya tepat berada di perut mungil bungsu mereka.
"Mampir beli sayur jadi gak dek? Apa mau masak wae?" tanya jaguar, "mau masak deh mas, tapi beli bahan dulu ya di Bu endang" ujar teo. "Gak capek tah?" teo menggeleng, "gak beli ndek supermarket besar wae?" lagi lagi teo menggeleng.
"Jauh mas, di kota lagi. Barang-barang aku juga masih menuhin bagasi besok-besok aja, emang hari ini mas gak kerja tah?" ujar teo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Mas Jaguar | Jaeyong
Fanfiction🍑🌹| Natheo Bagaskara menemukan sebuah novel kisah percintaan picisan berlatar perdesaan, awalnya ia sama sekali tak berminat namun saat membaca sebentar ia langsung menyukainya. Natheo dibuat berbunga-bunga dengan kisah cinta gaya pedesaan di cer...