10; Nama Si Bungsu Jaguar ?

6.6K 560 24
                                    












——naw.pov







Adik-Kakak yang berada di sana terdiam melihat perlakuan Teo kepada si bungsu, Teo yang sangat telaten merawat di bungsu terlihat sekali bagaimana ketulusan hati Teo merawat anak ketiga Jaguarga tersebut. Padahal meraka hanya tetangga, tak ada hubungan darah namun siapapun bisa melihat bagaimana kasih sayang yang Teo curahkan kepada bayi yang sama sekali tidak memiliki hubungan darah dengannya.

"Kenceng banget ya nyusunya.. haus banget ya le? duh lucunya, matanya kaya orang cina ya gemes..." ujar Teo, terasa begitu cepat botol susu 250ml yang terisi penuh tadi sudah habis tak tersisa. "Duh habis kenyang ya?.." kata Teo, Teo menoleh ke arah jaguar.

"Cak duduk di ranjang, tak kasih tau gimana biasanya orang tua yang seharusnya setelah anaknya dapet nutrisi" titah Teo tanpa dosa. Jaguar menurut membuat senja nyaris tergelak, mereka berdua sekarang sudah seperti istri yang mengajari suaminya merawat anak.

"Duduk tegak aja.. tangannya begini.. nah" Teo mengatur tangan jaguar, lalu menegakan si bayi empat bulan tadi dengan kedua tangannya di taruh perlahan ke pangkuan jaguar dengan bayi yang menghadap ke perut jaguar seperti saat berpelukan. "tangan yang ini nyangga bagian leher ke bawah, tangan satunya di pantat bayinya.." titah Teo, jaguar hanya manut dan menurut.

"Tunggu sampai bayi cak jagu sendawa.." kata Teo begitu selesai mengatur nya. "Lah harus gitu ya yo?" tanya senja. "Harus mbak! sama kaya kita, bayi juga harus di giniin biar pencernaannya lancar walaupun cuman minum susu biar gak gampang kembung dan biar gak tersedak mbak.." jelas Teo.

"Ealah baru tau aku.." ujar senja. "Biasanya sama mbak di apain kalau habis makan? Dulu?" tanya Teo. "Ya biasanya tak gendong biasa kaya tadi cuman sedikit aku turunin kakinya biar agak kaya berdiri, tapi gak sampe glege'en (sendawa) terus biasanya juga habis kenyang langsung gendong sana gendong sini." kata senja. "Nah itu yang bikin anak rewel mbak, perutnya masih gak enak eh udah oper sana oper sini dikira main bola apa.." ujar Teo, membuat senja tergelak.

"Duh makasih banyak lah edukasinya yo.." kata senja. "Sama-sama mbak jangan lupa itu anaknya perlu di kasih salep.. kasian" kata Teo diangguki oleh senja.


"Teo, kok kamu iso tau banyak banget soal bayi dari mana taunya? Kok kaya udah berpengalaman banget!" kata senja. "Sebelum jadi barista aku kan ngurus anak orang dulu mbak buat tambah-tambah uang, ngerti edukasi tentang bayi karena aku sering dateng ke konsultan kali ya? kan jadi babybrother harus belajar beberapa hal tentang bayi dulu itu tuntutan agensi" jawab Teo.

"Emang uang yang di kasih bapak kamu waktu berangkat kurang yo, sampe harus kerja gitu?.." tanya senja, "cukup mbak buat bayar sekolah barista sampe lulus sama asrama itu doang.. belum kebutuhan sehari-hari, gaya hidup kan barista harus tampil keren gak mungkin aku ngutang.. jadi ya kerja enak kok ngerawat bayi, ya walaupun bisanya kerjaan cewek tapi ya cowok perlu lah belajar soal parenting yang bener Buat pengalaman menuju masa depan yang Indah hehe" ujar Teo.

"Bisa aja kamu, sana cepet nikah gih" kata senja. "Masih belom kepingin mbak, eh tapi kalau ketemu yang kaya raya mau deh" ujar Teo bercanda. "Halah bisa wae kamu.." timpal senja.







Hee'..ukh..

Suara sendawa kecil membuat tawa senja dan Teo terhenti, netra meraka langsung tertuju ke anak Jaguarga yang nampak nyaman di pelukan sang ayah. "Aduh gemes ee" puji senja. Teo juga memandang kegemasan ke arah si bungsu

Suami Mas Jaguar | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang