08; Jantung dan Ibu

5.3K 509 13
                                    










——naw.pov











Masih belum selesai tugas Teo, jaguar yang mengeluh lapar dan si kembar maunya di pakaikan seragam oleh nya. mau tak mau ia harus menjalankan tugas itu, kasian juga dengan jaguar yang baru saja pulang dari rumah sakit bergantian dengan senja karena sang ibu akan mengajari Teo nanti makanya tak bisa menunggu. Si kembar pun tak ada yang menjaga.

"Gak papa saya bisa beli dek, kamu urusin anak-anak saja" ujar Jaguar. Teo menggeleng "aku kadong (terlanjur) masak cak" ujarnya sembari tangannya aktif memasak di dapur rumah jaguar. Dengan tak enak hati akhirnya jaguar mendekat, berupaya untuk membantu Teo. "Kalau begitu saya boleh bantu kan dek?" tanyanya, dengan senyum manis Teo mengangguk.

"Cak jagu tolong istirahat aja pasti capek nunggu bungsu, aku bisa sendiri kok ini tinggal goreng tahu doang" ujar Teo, "tapi saya-" Teo menggeleng kuat "duduk aja.." titah Teo. dengan mengulum senyum jaguar mengangguk, tak lama lagi ia akan-.


Marvin dan kasya masih nampak asik menonton televisi, tadinya mereka disuruh berangkat dengan pak Lik nya istri senja namun si kembar menolak karena ingin di antar oleh bang Teo. jaguarga tadinya  menentang keinginan itu karena Teo harus berangkat ke toko bersama ibunya namun si kembar kukuh dan akhirnya Teo menengahi dan mengiyakan ujaran si kembar. Teo akan mengantar si kembar terlebih dahulu setelah itu baru kembali kesini untuk menjemput ibu jaguar.

"Ini susu buat mpin sama Caca, diminum ya nak.." ujar Teo sembari menyerahkan dua gelas susu ke di kembar dan langsung saja mereka meminumnya. Teo berjalan beralih ke arah meja makan, Teo merasa iba melihat jaguar makan sendiri akhirnya ia berjalan ke dapur membuatkan jaguar secangkir kopi lalu mendekat ke arah jaguar.





"Diwerekki cak (makan sampai kenyang cak)" ujar Teo menyerahkan segelas kopi untuk jaguar, Teo juga membuat untuk dirinya sendiri. Dengan santai ia ikut duduk di kursi meja makan tepat berhadapan dengan jaguar. Jaguar tersenyum menggumamkan kata terimakasih dibalas senyuman oleh Teo.



"Ternyata masakan kamu enak, pantas kembar suka." Ujar jaguar, "maklum cak, anak rantau kalo kangen masakan rumah ya masak." Ujar Teo sembari tersenyum senang. Teo mendadak ingat dengan kejadian semalam, ia sungguh penasaran apa yang di bicarakan bapak, ibu dan adik tengahnya.

Mungkinkah menyangkut persoalan jaguar?. Ia ingin bertanya ke jaguar namun Teo urungkan, pagi-pagi jangan nyari perkara Yo!.









"Enak kerja disana?" tanya jaguar, Teo mengangguk "alhamdulilah, ada seneng ada sedihnya imbang lah cak." Ujar Teo. "Bener, kalau senang terus tidak baik - sedih terus juga tak baik. lebih baik memang seimbang dan tidak berlebihan" kata jaguar.

"Bungsunya kapan bisa pulang cak?" tanya Teo. "nanti kayanya sudah bisa pulang" kata jaguar. "Alhamdulillah, udah mau minum susu ya cak?" tanya Teo. jaguar mengangguk turut mengucapkan puji syukur kepada tuhan. Hm.. walaupun Teo sudah tahu ceritanya, sebagai orang normal Teo mau tanya tentang ibunya si kembar dan bungsu deh.. eh tapi masih pagi, gak bagus ngerusak mood orang. Teo mengurungkan niatnya kembali untuk bertanya.

Marvin dan kasya berjalan cepat menuju Teo yang sedang duduk bersama ayahnya.

"Bang! Abang liat mpin udah habicin cucunya!!" pekik Marvin, "pinter mpin!" puji Teo. Sedangkan Kasya nampak sedih menatap gelasnya lalu diserahkannya kepada Teo

Suami Mas Jaguar | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang