14; Hanya Tidur Bersama.

7.1K 666 30
                                    








——naw.pov

Netra Teo membulat begitu ujaran mengajak dari mulut jaguar terlontarkan, entah mengapa ia merasa aneh padahal mereka sama-sama memiliki gender sama begitu pula si bungsu. namun anehnya sesuatu menggelitik Teo dan membuatnya sedikit canggung dengan keadaan saling tatap seperti ini.

tanpa menunggu jawab Teo, Jaguar langsung menggiring tubuh kurus Teo untuk berjalan di sebelahnya menuju kamar tidurnya yang dimana anak bungsunya sudah terlelap disana.

Teo yang di giring pelan sedikit menegang merasakan kedua tangan kekar jaguar berada di bahu tegapnya, i meringis terkejut merasakan telapak tangan yang sedikit kasar dan ada bagian yang sedikit mengapal mengenai bahu nya yang masih terbungkus kemeja abu-abu tipis milik jaguar.

"Kita cuman tidur kok dek, gak deng sambil jaga jevano. jadi untuk malam ini saya minta tolong ya dek?.." ujar jaguar begitu mereka berdua sampai di kamar Jaguarga, jaguar berjalan sembari tersenyum ke arah kamar mandi untuk menggosok giginya meninggalkan Teo yang mematung di tengah kamarnya.

Teo memegang bahunya tanpa sadar merasakan bagaimana ingatannya tentang telapak tangan jaguar yang sangat besar dan sedikit kasar meraup dan memegang bahunya. Sial mengapa itu terasa sangat sexy dan menggoda? Tidak-tidak dia tidak mungkin bernafsu dengan sesamanya.

Tunggu-tunggu mengapa Jaguar mengatakan hal itu? Bukankah seharusnya itu kalimat yang diucapkan ke lawan jenis saat akan berada di ruangan tidur yang sama?!.

Teo menepis pikiran itu dan kembali tersadar, mulai melihat isi kamar jaguar yang baru pertama kali ia masuki. selama ini ia hanya masuk ke kamar si kembar dan itu sudah terlalu jauh tak mungkin ia memasuki kamar pemilik rumah! namun sekarang? Teo harus menginap di rumah Jaguarga dan satu kamar dengannya?! sulit untuk di bayangkan.

Teo menggeleng kan kepalanya sejenak memeluk ringan pipi nya untuk menyadarkan dirinya, ia melihat ke arah bayi usia empat bulan yang tertidur pulas di atas ranjang besar milik jaguar.

Bayi itu nampak nyaman tertidur disana dengan satu tangan menggengam erat berada di dekat pipi bayi mungil itu, pose posisinya sangat lucu mampu membuat Teo tersenyum gemas sembari memotret bayi itu entah dari kapan pemuda itu mengeluarkan ponselnya.

"Lucuu banget.."

Jaguarga yang baru keluar dari kamar mandi nampak terkekeh tanpa suara melihat kegiatan Teo, pemuda yang lebih muda darinya 10 tahun itu begitu aktif mengusap gemas tubuh bungsunya setelah ponselnya di letakan di nakas samping ranjang. Bisa jaguar tebak Teo itu habis memotret anaknya tanpa izin lagi, jaguar kerap kali melihat Teo memotret anaknya entah si kembar atau si bungsu tanpa seizinnya namun tak apa toh nanti jadi-.

"Uluh-uluh gemasnyaaa.. bobo yang nyenyak ya nono besok kita main sama sama lagii.." monolog Teo ke bayi yang sedang terlelap itu, jaguar menepuk ringan bahu Teo.

"Dek.. sikat gigi dulu" ujar jaguar, Teo menurut lalu pergi ke kamar mandi. Jaguar mengganti bajunya dengan kaos tanpa lengan dan celana pendek selutut.

Jaguar turut menyiapkan baju untuk Teo bersalin, baju miliknya yang sudah tak cukup ia pakai semoga saja muat untuk tubuh kurus dan ramping Teo.

Jaguar menoleh ke arah pintu kamar mandi yang tertutup, terdengar suara air nampaknya Teo belum selesai jadi jaguar memilih untuk menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang sembari mengecek sebuah buku tempatnya menulis jadwal yang akan ia lakukan besok. Ya jaguar mengatur jadwalnya sendiri tanpa bantuan orang lain.

Suami Mas Jaguar | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang