——naw.pov
Jaguarga nampak khusyuk berdoa sembari memangku anak kembarnya sementara Teo nampak kebingungan kenapa ia ikut di dudukan disamping Jaguar sembari menggendong si kecil jevano yang nampak terlelap setelah ia beri sebotol susu.
Orang-orang dan keluarga Maheswari telah berkumpul dan tengah mengadakan doa bersama, yang baru Teo ketahui ternyata tak hanya acara pemberian nama mereka juga mengadakan acara tiga bulanan bayi. Ya memang bisanya tiga bulanan bayi di lakukan saat bayi berumur empat bulan.
Namun mengapa! Mengapa Teo yang tidak ada hubungannya dengan yang ada disini ikut menyempil dan menggendong pemeran utama untuk hari ini. Aneh sekali, bahkan! tak ada yang melarang justru Teo di perintah untuk ikut duduk dan memangku bayi empat bulan tersebut.
Teo ingin bertanya dengan senja namun tempat mereka jauh ia justru sangat dekat dengan Jaguarga namun ia enggan bertanya melihat kekhusyukan jaguar berdoa.
"Dino niki, acara tiga bulanan bungsu mas Jaguarga dengan acara pemberian asma tole ganteng nggeh. Asmanipun Putri bungsu Jaguarga, Jevano Putra Jaguarga Maheswari mugi-mugi asmanipun Maringi keberkahan sing dueni asma lan sak keluarga. Mugi-mugi Nak jevano Niki saget dadi panutan kang apik, lan dadi anak Soleh sing saget menghargai wong tuonepun ingkang apik lan tresno becik. Mugi-mugi bayi Niki Maringi akeh kebahagiaan kanggo keluarga lan bakal dadi anak kang membanggakan amin-amin.." ujar salah satu sesepuh, pemimpin acara genduren. Lalu dilanjutkan dengan acara doa, doa dan acara pemberian nama agak rumit jika dijelaskan apalagi adat kejawen yang sangat kental.
Tahapan-tahapan acara telah selesai bayi mungil itu sudah di pakaian sebuah janur melingkar di kepalanya entah untuk apa Teo juga tak tahu, biasanya acara pemberian nama tak seribet ini. Ini sudah mengalahkan acara Pitonan/ Tendhak Sinten bayi. Orang yang diundang tadi setengahnya sudah ada yang pulang, lainnya masih mengobrol santai bersama anggota keluarga besar Jaguarga sembari menikmati kopi buatan Teo.
"Cak.. kayanya jevano udah kate' (nyenyak) banget. Udah boleh ini di taruh kasur, kasian gampang capek nanti kalau aku gendong terus" ujar Teo yang sedari tadi masih berada di samping jaguar.
"kamu juga capek toh? Bentar saya ambilkan tempatnya jevano. Soalnya gak mungkin kita bawa masuk, masih banyak orang.. gak enak" ujar jaguar diangguki oleh Teo. Jaguar beranjak menuju kamarnya untuk mengambil kasur mungil milik jevano.
Teo melirik ke arah halaman nampak penuh anak kecil yang bermain bersama, kembar pun ikut disana bermain bersama anak tetangga dan anak para saudaranya.
"Loh Jaguar kemana?" tanya Bu tri yang berada di dekat suaminya. "Ambil kasur jevano Bu.." ujar Teo, "elah, kate' poll ya turune bocah e? (nyenyak banget ya tidurnya bocahnya?)" Teo mengangguk sopan memperlihatkan sedikit jevano ke arah budhenya.
"Gumon aku, kok belas gak oyeng yo mbok gendong padahal lungguh lo koe yoo Jan-Jan, kui lek anakku uwes nangis rewel Yo..ora iso di Jak lungguh ya to buk? (Heran aku, kok sama sekali gak rewel kamu gendong padahal kamu duduk lo yoo.. bener-bener, itu kalau anakku udah nangis rewel yoo.. gak bisa di ajak duduk ya kan buk? " kata pak barham kakak Jaguarga, disetujui oleh Bu tri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Mas Jaguar | Jaeyong
Fanfiction🍑🌹| Natheo Bagaskara menemukan sebuah novel kisah percintaan picisan berlatar perdesaan, awalnya ia sama sekali tak berminat namun saat membaca sebentar ia langsung menyukainya. Natheo dibuat berbunga-bunga dengan kisah cinta gaya pedesaan di cer...