25; Milik Suami

7.1K 588 38
                                    







Suami Mas Jaguar.
copyright-omorfianaw
~













Pancaran Kebahagiaan menerangi malam ini. Semua orang bahagia, terharu, serta tak lelahnya mengucap syukur. Sebuah keberkahan pernikahan yang diadakan secara sangat sederhana dan dadakan ini dapat berjalan lancar dan sangat membahagiakan.

Senyum seseorang yang baru saja mendapati posisi sebagai kepala keluarga terus mengembang, sesekali tawa keluar dari mulut pria itu. Sedangkan lelaki yang lebih muda di sampingnya nampak terkekeh minat ekspresi suaminya yang tak bisa berhenti tersenyum. "Asek mas, bisa cepet nikah aku!" ujar Panji, merasa senang berarti ia akan segera bisa menikah setelah jaguar berhasil menikah.

Dalam suku Jawa umumnya adik laki-laki tidak boleh mendahului kakak lakinya, kakak lakinya akan susah bertemu jodoh jika itu terjadi. Entah mitos atau fakta semuanya tergantung kepercayaan masing-masing.

"Weleh-weleh, calon mu lo mau melanjutkan S2" sahutan barham terdengar dari pojok membuat semua orang terkekeh ringan, adik bungsu dan kakak pertama itu memang suka sekali saling menggoda satu sama lain. "Gak ada ya larangan buat nikah selama kuliah!" bantah Panji, "Yakin? Calon mu lo mau jadi hakim.. tanya deh emang boleh nikah dulu ha?" tanya barham diakhiri dengan kekehan. Panji nampak mulai berfikir dan mulai kehilangan semangatnya, padahal belum ia tanyakan perihal itu.

"Udah to mas, panggah wae! Goda terus adiknya! Ditanya dulu nji, kalo emang gak boleh nikah gapapa kan kamu masih muda nikmati masa muda kamu. Kamu bisa keliling, jalan-jalan ke seluruh Indonesia kaya impian kamu dulu sama temen-temen mu itu! Kalo nanti nikah sama punya anak, susah tak kandani. Susah ngumpul wae mungkin bakal jarang ikut, nah mumpung gengmu itu masih pada bujang! Apa kalo bahasanya sekarang... oh ya traveling! Ituu pasti seru dan gak bakal bisa dilupain dan mana mungkin bisa di ulang lagi waktu kalian udah pada punya istri kan?" Nasehat senja.

"Bener iku dek senja, puas-puasin main menikah gak seenak iku. Bahagia emang iya tapi kadang juga kepikiran kenapa pas dulu sebelum nikah gak gini gak gitu terus sering dek! Opo maneh pas rodok nesu utowo bar cekcok karo bojo! Wuih kui langsung kelingan banget! Temenan!. tapi yowes biasa lah yo rabi jenenge mesti enek wektu bumbu ne mrico utowo Lombok sing kakean Hahahhaa ( apalagi saat agak marah atau habis cekcok sama suami! Wuih itu langsung keinget banget! Beneran!. Tapi yaudah biasa lah ya namanya juga nikah pasti ada fase bumbu mericanya atau cabenya kelebihan Hahaha)" sahut Bu tri. Mengundang gelak tawa banyak orang disana.




"Lo Lo mbak, mosok omong ngono pas bar aku nikah Iki gimana? Mengko aku menyesal gimana to?.." ujar Teo bermaksud bercanda, eh malah tawa semua orang berhenti sejenak karenanya. Bahkan suaminya yang sedari tadi tersenyum ke arah orang-orang langsung menoleh ke arahnya dengan tatapan mengkhawatirkan.


"L-lho mas.. a-aku bercanda" ujar Teo gugup ditatap orang yang baru saja menjadi suaminya dengan intens Sera raut yang tak bisa di artikan. Semuanya langsung menurunkan dadanya yang membusung karena terkejut tadi, "Ealaahhh" semuanya berujar bersamaan lalu terkekeh bersama. "Nahkan aku bercanda malah gak ada yang ketawa, ini satu juga! Takut ih mas" ujar Teo merasa sebal, hal itu langsung membuat suaminya dan lainnya terbahak.

"La gimana gak takut, saya takutnya adek yang ngajak nikah malam ini itu kerasukan apa lah gitu dan sekarang adek yang asli balik lagi jadi menyesal menikah" ujar Jaguarga, "Ih yang jelas wae! orang bercanda juga." ujar Teo. "iya-iya maaf ya.." ujar Jaguarga, Teo membalasnya dengan deheman memeluk erat lengan suaminya manja.







Suami Mas Jaguar | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang