27; Tengah Malam

5.8K 534 56
                                    






Suami Mas Jaguar.
copyright-omorfianaw
~










      Tarikan lembut dan pelan membawa tubuh mungil Teo ke dalam dekapan sang suami, Teo masih terdiam sendu tak berani menatap suaminya karena malu. Suaminya tahu segalanya tentang dirinya bahkan kelemahannya. "Melamun hm..?" gumam jaguar sembari bertanya, mengeratkan pelukan terhadap tubuh yang lebih muda. "hm.." gumaman terdengar dari Teo mengiyakan ucapan sang suami.

Jaguar mengusap lembut punggung teo, mencoba menenangkan sang suami jaguar tahu Teo sedikit shock mendengar ucapannya dan mungkin kecewa dengan orang tuanya?

"Jangan bahas lagi ya mas?.. Aku bener-bener gak papa, agak kaget sih denger itu.. tapi Beruntung aku ada mas! Kalo mas gak suka sama aku pasti aku cuman dapet ijazah SMP.." ujar Teo,

"mau di kehidupan manapun, sepertinya gak mungkin kalau saya gak suka kamu dek.." kata jaguar jujur.

Teo mendengkus manja, "baru tau mulutnya mas jagu bisa semanis ini.." ujar Teo menyindir, jaguar mendelik sebelum berkata "tau dari mana? apa udah pernah ngerasain ta sebelumnya? Nyoba aja belum kamu dek.." ujar jaguar santai, Teo melotot tak percaya "Ihh mulutnya!! Nanti kalau ada yang denger ishh! Ada anak-anak!" ujar Teo sedikit kesal.

Jaguar terbahak tanpa suara, "siapa yang mau dengar orang udah lewat tengah malam.." ujar jaguar. "Dari mana kamu taunya, mulut saya manis? Hmm?" pancing jaguar sekali lagi.

Teo cemberut manja memalingkan wajahnya ke sembarang arah, ia malu sangat malu! Pipinya sudah merona.. baru mengingat bahwa ini adalah malam pertama pernikahan mereka. Suhu tubuhnya naik membuat pipi serta telinganya merah padam.

Jaguarga terkekeh tanpa suara melihat bagaimana menggemaskannya suaminya saat salah tingkah. "yok opo, biasanya gak pernah malu kok sekarang malu malu kucing sama 'suami' sendiri?" kata jaguar.

"Apasiii! Ndak Ndak og" kata Teo mengelak, dengan wajah menahan senyum ia menoleh ke arah suaminya sekilas. Jaguar tersenyum lebar, jari-jarinya mulai menggelitik perut Teo membuat sang empu terkejut dan dengan menahan tawanya Teo langsung memukul pundak suaminya ringan agar suaminya berhenti menggelitik dirinya.

"Saya Ndak bakal ngelakuin malam ini kok dek.. kecuali kalo gak ada anak-anak kita, bisa mungkin malam ini" dengan tidak berdosanya jaguar berkata, wajah Teo merah padam "siapa si yang mikir bakal ngelakuin malam ini ish!!" Ujarnya kesal, namun respon tubuhnya justru mendusal ke tubuh Jaguarga membuat sang suami tersenyum senang.

"tapi kalo mau nyicil di kamar mandi boleh..." Kata Jaguarga, lalu sebuah bantal terlempar dengan apik di wajah yang lebih tua.

"ISHHHH"


.jaguar&teo.

Walaupun sempat saling tukar paham dan bertengkar kecil keduanya memilih untuk mengakhiri malam ini dengan tertidur sembari saling memeluk satu sama lain di atas karpet tipis dengan selimut tebal yang melingkari mereka.

Namun belum ada dua jam keduanya terlelap suara tangisan sang bungsu membangunkan Teo, dengan masih mengantuk Teo terbangun menenangkan si bungsu yang sepertinya haus. "Jevano haus ya?.." Teo mengecup pipi jevano digendongnya namun saat hendak melangkah keluar kamar ia dicegah dengan pertanyaan yang keluar dari mulut suaminya.

"Kebangun dek? Mau kedapur?" dengan mata yang masih terbuka sedikit dan ekspresi mengantuk jaguar bertanya, Teo terkekeh tanpa suara melihat suaminya yang terduduk namun memaksa untuk bangun sepertinya Jaguarga ingin ikut ke dapur. "Kalo ngantuk udah lanjutin bobo aja, sebentar doang ke dapur buat susu kok.." kata Teo. jaguar menggeleng sembari mengusap matanya membenarkan letak baju dan bawahannya.

Suami Mas Jaguar | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang