——naw.pov
Bukannya segera bangun dan menuntaskan rasa penasarannya Teo justru nampak asik melihat ekspresi pulas kedua bocah itu, ia keluarkan hp untuk memfoto fenomena tergemas tersebut. lalu terkekeh gemas melihat hasil fotonya.
Teo teringat ucapan Marvin yang katanya tadi kasya diantarkan pulang dulan karena sakit, Teo mulai menyatukan punggung tangannya dengan dahi kasya, dirasa sedikit hangat sepertinya anak ini memang sedang sakit dan memaksa ikut kemari.
Teo memberikan kecupan di kening kasya ringan sembari berbatin 'cepet sembuh ponakan om' lalu terkikik geli mengingat hal itu, sungguh ia tak sabar untuk melihat interaksi kedua pemeran utama namun ia tak tega meninggalkan dua putra dan putri tidur ini sendirian disini. Takut terbangun lalu menangis.
Akhirnya Teo memutuskan untuk tetap berada di kamar namun ia beranjak dari kasur pelan-pelan untuk merapikan kamar juga beberapa bajunya. Sembari menunggu si kembar terbangun. Namun setelah selesai berberes si kembar belum juga terbangun akhirnya ia beranjak untuk keluar, memberi sapaan ke Jaguar lalu nanti bisa berpamitan kembali. Teo hanya ingin menampilkan sisi baiknya ke calon adik iparnya itu supaya tidak dianggap kakak ipar galak.
"baru bangun bang?" Teo yang baru saja berjalan keluar kamar nampak mengangguk sembari tersenyum mengangguk menjawab pertanyaan sang ibu. Teo menyalami jaguar, namun anehnya ia tak melihat ada Sarah ditengah-tengah obrolan hangat di ruang tamu itu.
"Sorry ya cak, anakmu tadi ku bawa. kasian sendirian cak gak tega aku" ujar Teo jujur. Jaguar nampak mengangguk sembari tersenyum hangat tak ada rasa keberatan justru bersyukur anaknya di bawa pulang oleh Teo. Ia jadi tak begitu khawatir saat mendengar Teo membawa marvin.
"Saya justru berterimakasih sudah bawa pulang anak saya dek, maaf ya mpin jadi ngrepotin kamu.. Caca juga mau kesini rewel mau ketemu kembarannya sama Abang Teo" ujar jaguar disertai senyuman..
"Duh Ndak perlu sampai begitu nah nak jaguar. Teo, Radit apalagi Sarah seneng banget ada nak Marvin disini anaknya nyenengin. Gemes Kita ya kan pak?" kata ibu, bapak mengangguk ringan. Sedangkan anak-anaknya nampak mengeryit namun kemudian kedua anak laki-lakinya saling pandang satu sama lain tersenyum misterius. Keduanya seolah menangkap sesuatu dan berfikir hal sama.
Sedangkan si anak tengah yang baru saja tiba setelah keluar dari kamar karena mendengar suara abangnya dibuat bingung sendiri dengan ucapan sang ibu padahal sedari tadi ia diam di kamar malah terkesan terganggu karena adanya tamu, maklum dia introvert yang perlu mengecharge tenaganya setelah seharian bertemu banyak orang di sekolah.
"Kembar tidur cak, silakan kalo mau lihat biar Sarah aja yang anter aku mau izin ke kamar mandi dulu sebentar." Teo mengkode Sarah dan ibunya namun nampaknya Sarah lemot dan tak begitu mengerti sedangkan ibunya nampak kesemsem dengan penuturan Teo.
Teo akhirnya mengkode sang ibu untuk mengarahkan sarah dan langsung di iyakan, Teo bergerak akan beranjak namun suara mengintrupsi menahannya lebih lama.
"Saya akan pergi ke kamar dengan kamu saja dek, em itu kan kamar kamu dan sepertinya jauh lebih pantas saya masuk bersama kamu daripada bersama seorang perempuan." Ujar jaguar, Teo tersenyum kecut namun akhirnya mengangguk lalu pamit kembali masuk ke kamar mandi.
Setelah Teo pergi ke kamar mandi, semuanya keluarga pak Rahman masih tersenyum ramah ke Jaguar. Sampai satu suara mengintrupsi.
"Pak Rahman ada yang perlu saya bicarakan dengan bapak, hanya berdua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Mas Jaguar | Jaeyong
Fanfiction🍑🌹| Natheo Bagaskara menemukan sebuah novel kisah percintaan picisan berlatar perdesaan, awalnya ia sama sekali tak berminat namun saat membaca sebentar ia langsung menyukainya. Natheo dibuat berbunga-bunga dengan kisah cinta gaya pedesaan di cer...