2700++
——naw.pov
Menit-menit berlalu selesai membaca doa dan meminta restu kedua orang tua mempelai, pastor mempersilahkan kedua mempelai maju ke hadapannya. Dengan penuh keyakinan keduanya maju, sang pastor tersenyum tipis ke arah keduanya merasa bangga lalu melanjutkan lantunan doa sebagai perwujudan Esa. Kedua pengantin yang memakai jas putih lengkap, pemberian dari sang ibu jaguar keduanya gak menyangka ibu Siti sudah menyiapkan dua jas yang berukuran berbeda dengan milik Teo berenda di bagian kerahnya sedangkan tidak dengan milik jaguar.
Ibu Siti tersenyum haru melihat keduanya yang saling bergandengan memakai jas buatan tangannya 6 tahun lalu, tahun dimana Teo mulai mempersiapkan diri berangkat ke Singapura dan jaguar yang wira-wiri luar negeri untuk mengurus ibu ganti si kembar. Tahun dimana ia merasakan bahagia disaat melihat putra keduanya itu nampak begitu semangat berjuang melaksanakan syarat sang bapak dan tahun dimana ia mulai melihat sang calon menantunya nampak begitu bersemangat sama seperti yang di lakukan jaguar di tahun itu.
Jas putih bersih dengan aksen berbeda di kerah dan pergelangan yang bewarna hitam pekat. Dan Teo memiliki aksen berenda di bagian kerah, renda putih berbentuk mawar putih yang melambangkan kesucian dan ketulusan rasa Bu Siti yang telah agaknya ikhlas menerima kehadiran menantunya yang berbeda dengan menantu lainnya.
Bagaimana Bu Siti bisa tahu ukuran Teo? Teo adalah satu-satunya pria di desa yang memiliki tubuh kurus dengan tinggi semampai. Dahulu saat masih aktif menjahit di usia masih sangat muda tepatnya di kota, Bu Siti adalah penjahit langganan keluarga Inggris yang memiliki kerja sama dengan pemerintahan, mereka adalah wakil negara yang memutuskan untuk tinggal di Indonesia sesuai kontrak yang berlaku. Dulu bisa dibilang Bu Siti adalah penjahit pribadi nya karena sampai sangat sukanya ke Bu Siti selalu di banjiri pesanan dari keluarga mereka atau sekedar partner bisnis mereka.
Karena keluarga mereka rata-rata lelaki, enam anak dan laki-laki semua ibu Siti jadi sangat kerap sekali menjahit baju formal pria dan menjadi handal hingga terbawa saat ia resmi dipersunting oleh Mbah Warsa. Rata-rata baju formal suaminya adalah buatan sang istri, bahkan anak-anaknya juga buatkan saat pernikahan mereka bersama sang pendamping hidup.
Kembali dengan ukuran Teo, Bu Siti hanya mengira-ngira hingga akhirnya ia membuat size kecil untuk Teo yang ternyata lengannya masih kepanjangan. Beruntung itu bukan masalah besar, Teo bahkan tidak bisa menahan dirinya untuk terus mengucapkan kalimat terimakasih ke Bu Siti membuat Bu Siti menangis haru melihat seseorang begitu sangat menghargai karyanya, mengingat nya dengan bagaimana keluarga negara asing yang begitu menyukai jerih payahnya.
Pastor tersenyum ke arah kedua mempelai, "Dengan segala karunia dari sang Esa saya kembali menimbang dosa melawan norma demi menyatukan dua manusia yang ingin bersama. Pencipta seluruh angkasa, jika saja kau tak memberi manusia dengan cinta mungkin semuanya ini tak akan terjadi. Tak akan ada yang memaksa untuk bersama hingga melawan norma, namun cinta adalah hal rumit. Tak ada yang bisa menghentikan cinta bahkan maut sekalipun, kau menciptakannya dengan luar biasa. Aku sangat penasaran mengapa kamu juga membuat norma disaat kamu juga membuat cinta. Mengapa kau membuat dua insan saling jatuh cinta disaat bersamaan mereka melanggar norma? namun tak bisa terus ku pertanyakan, aku tidak akan meragukan mu. Jika ini takdir mereka atau hasil keegoisan diri mereka, biarkanlah mereka bersama tanpa restu mu ataupun dunia. Mereka sudah saling berkeluh dalam kesah, berjuang demi akhir takdir yang memuaskan. Semesta, tolong biarkanlah mereka bahagia dengan bersama-sama hingga maut memisahkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Mas Jaguar | Jaeyong
Fanfiction🍑🌹| Natheo Bagaskara menemukan sebuah novel kisah percintaan picisan berlatar perdesaan, awalnya ia sama sekali tak berminat namun saat membaca sebentar ia langsung menyukainya. Natheo dibuat berbunga-bunga dengan kisah cinta gaya pedesaan di cer...