"Iya gw gk papa kok, mungkin gegara gw gk sarapan makanya gw pinsan!!"ucp zia smbil mengangguk.
"Ya udah sekarang Lo istirahat bentar ya!!,habis itu Lo makan, ok?"ucap zila sambil memegang tangan Zia.
Zia pun hanya mengangguk dan ia baru sadar ia sekarang ada dimana."Zil!, Gw di UKS apa di rumah sakit?"tanya Zia pada zila.
"Di UKS Zia!!"jwb zila sambil terkekeh dgn pertanyaan Zia.
"Owh, terus yg bawa gw di sini Lo kan?"tanya Zia lagi yg membuat zila bingung harus menjawab apa.
"Ee--, b-bukan ya', yg bawa Lo kesini--"jwb zila gugup dan untung saja Dirga datang cepat memotong pembicaraan zila.
"GW!!, Gw yang gendong Lo, dan bawa Lo kesini!"ucap Dirga sambil memasuki ruang UKS dan membawa satu mangkok bubur dan teh hangat.
"What!!, Lo yg bawa gw kesini!!, Knpa harus Lo!!, Trus knpa Lo gendong gw?, Kita kan belum Muhrim, Aduhhh ya Allah maaffin Zia Zia hilaf...!!"ucap zia agak frustasi akibat ia sudah bersentuhan dgn yang bukan muhrim, ia sangat merasa bersalah karna melanggar aturan dan ajaran Allah.
"Udah gk usah frustasi gitu juga kali!!, Klo dalam kondisi darurat gk papa.. lagian tadi itu gk ada orang sama sekali.. anak anak kan semua pada masuk.. masa iya gw gw biarin lo terkapar di tempat sampai jam istirahat ke dua...!!"jelas Dirga.
Zia hanya menunduk, benar juga apa yang di katakan oleh Dirga. Tapi ia masih merasa bersalah karna ia sudah melanggar aturan agama.
"Tapi-"jwb Zia terpotong.
"Udah gk usah banyak tapi tapian, sini makan.. biar enakkan badan Lo, habis itu kita pulang."ucap Dirga dgn cepat memotong pembicaraan Zia.
Zia pun hanya mengangguk pasrah.
"Zil, sekarang ambilin tas kita bawa ke sini, biar gw yg urus Zia."titah Dirga dingin pada Zil.
"Dih enak banget hidup Lo nyuruh² orang, amb-"bantah Zia namun terpotong lagi pembicaraan nya.
"Zilaa!!!"tegur Dirga lebih dingin lagi.
Zila menghembuskan nafas kasar. Ia pasrah kali ini demi sahabat sekaligus sepupunya itu.
"Hmm, iya iya gw ambil!!, Tapi Inget jgn Lo apain sepupu gw!!" Jwb Zila penuh penekanan dan menahan emosi.
Zia yang melihat zila menciut dan menahan emosi hanya bisa tersenyum. Karna baru kali ini zila nurut sama Dirga.
"Udah sana ngapain lagi di sini?"ujar Dirga.
"Heeeeeh!!!"ucap zila sambil menghentak hentakan kaki nya dan keluar menuju kelas.
"Ya udah sini makan!!, Biar enakkan badan nya."ucap Dirga dgn lembut pada Zia dan segera menyuapi bubur ke calon istri dan calon ibu dari anak anaknya nanti.
"G-gw bisa sendiri dir.."jwb Zia agak malu dan gugup.
"Udah biar gw aja!!"ucap Dirga.
"Gw bis-"jwb Zia terpotong.
"Udah diem, mau gw cium?"potong Dirga dgn cepat dan mengancam Zia agar ia nurut untuk di suapi.
Seketika ia diam mematung ketika mendengar kata kata 'cium' lancang sekali Dirga sampai ingin mencium Zia, ets itu hanya ancaman doang ya gusy supaya Zia nurut.
"Ngangak Mulutnya..."ucap Dirga sambil menyuapkan calon istri nya.
Sekarang baru sendok ke 5, Zia memakan bubur. Saat dirga ingin menyuapkan Zia lagi, Zia langsung memaling kan wajah nya ke samping."Udah.."ucap zia, sambil mengarahkan wajah nya ke samping dan menutup mulut nya.
"Lah knpa zi?, Sini lagi biar badan Lo enakkan mumpung bubur nya masih hangat..."jwb Dirga dgn lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Is My Husband♡~ (REVISI)
Teen Fiction✯^My Friend Is My Husband^✯ °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° Zia ialah nama panggilan seorang gadis cantik, berhijab dan sedikit pandai tentang agama Islam. Nama lengkapnya, ZIANDINI ALFARRO DINARTIN. Zia adalah gadis tangguh, sopan dan solehah...