Senyum Panji tersungging begitu lelaki itu memasuki kawasan SMA Melody, dia tak sabar melihat Melody lagi. Syukur-syukur jika Archie melihat interaksinya dengan Melody, ia ingin melihat wajah kesal Archie.
Namun, segala mimpi Panji rupanya tak terwujud karena gadis yang memangku kucing bukanlah Melody, tetapi gadis lain. Gadis itu terus menatapnya dengan pandangan mata sinis seolah Panji adalah musuhnya.
"Panji?" tanya Oline yang kebetulan mendapat tugas dari Melody yang sekarang sedang latihan basket. Jangan tanyakan kenapa bukan Ella karena gadis itu tengah sibuk di sekolah ballet-nya.
"Iya. Sorry tapi Melody mana?"
Oline semakin memicingkan matanya, dia sudah hafal dengan lelaki seperti Panji. Ia sudah menduga bahwa Panji datang bukan untuk bertemu kucing, tapi Melody.
"Lo mau ngambil kucing, kan?" Oline menghindari pertanyaan Panji. Tugasnya hanya memberi kucing yang dititipkan Melody bukan untuk menyalurkan informasi ilegal.
"Iya." Panji membuka ransel kucing kemudian memasukkan kucing kecil itu ke dalam tas.
"Melody?" Oline berdecak, lagi-lagi Panji bertanya tentang Melody.
"Dia sibuk," jawab Oline akhirnya.
"Oh, sayang banget padahal gue mau bilang makasih secara langsung. Kalo gitu biar gue chat aja nanti."
Oline menghembuskan napas panjang, inilah susahnya berteman dengan Melody. Melody tak pintar dalam bersikap ketus pada orang tak seperti dia ataupun Ella. Gadis itu pasti membuat lelaki di depannya ini berpikir bahwa gadis itu tertarik padanya padahal Melody hanya bersikap baik.
"Gini, kalo lo pikir Melody suka sama lo, lo salah. Melody selalu baik sama orang dan selalu berpikir semua orang itu baik. Jadi, sebelum lo narik kesimpulan yang salah dan akhirnya sakit hati jauh-jauh deh dari temen gue."
Panji mengerjapkan matanya berkali-kali, gadis di depannya cukup berani mengatakan hal seperti itu pada orang yang pertama kali bertemu. Dia gadis yang unik.
"For your information, Melody udah punya pacar." Panji hanya tersenyum dengan peringatkan gadis galak di depannya ini.
"I know. Dia emang kelihatan kayak udah punya pacar." Tentu Panji berpikir bahwa pacar Melody adalah Archie sementara di pikiran Oline pacar Melody adalah Eliot.
"Syukur deh kalo lo paham. Jadi, sekarang lo balik dan lupain Melody karena kalo lo tetep deketin dia itu namanya lo ikut pendaftaran patah hati."
Panji terus tercengang dengan segala tutur kata Oline yang tajam. Bagaimana gadis setajam Oline bisa berteman dengan gadis baik seperti Melody? Sungguh aneh.
"Oke, tugas gue kelar. Gue balik." Oline bersiap mengambil motor di parkiran dia membatalkan diri menonton Melody latihan sekalipun ada Archie. Dia ingat dia belum menyalin tugas biologi milik Melody.
"Pendaftaran!" kata Panji yang cukup membuat Oline kembali berbalik menatap lelaki itu.
"Pendaftaran yang lo bilang tadi, dimana gue bisa dapet formulirnya?"
"Formulir?"
"Pendaftaran patah hati ... gue mau daftar." Secara tak langsung lelaki itu mengatakan bahwa ia tak akan mundur mendekati Melody sekalipun gadis itu sudah memiliki kekasih.
"Gila lo!"
***
Calista tersenyum senang begitu melihat permainan Melody yang cukup di luar ekspektasinya. Tak heran Pak Drajat merekomendasikan gadis itu untuk langsung bergabung di tim. Jika ada Melody ia yakin mereka bisa mengalami banyak kemajuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog Rasa
RomanceKetika Tuhan mulai menuliskan kisah cinta antara si anti romantic dan manusia tsundere.