Kebiasaan pagi Archie telah berubah sejak Melody sering memberinya sarapan secara gratis. Lelaki yang semula adalah night owl kini menjadi morning bird yang siap menyambut Melody yang datang dengan wajah yang selalu ingin berhenti mengantarkan sarapan pada Archie. Pernah terpikir dalam kepala Melody untuk menaruh obat pencahar di makanan Archie sehingga lelaki itu kapok makan masakannya.
Senyum mati-matian Archie telan ketika Melody berlari ke kelasnya dengan tangan yang menjunjung tas bekal. Archie yakin menu makan kali ini adalah nasi goreng keasinan yang entah mengapa menjadi makanan kesukaannya sekarang. Jika saja Irene tahu mungkin dia akan mengolok-olok Archie ingin kawin.
"Archie!" pekik Melody kaget dengan Archie yang tiba-tiba muncul dari balik pintu. Satu lagi, sekarang Archie suka sekali mengagetkan Melody.
"Ini." Melody menyerahkan tas bekal dan tentu Archie akan menerimanya.
"Sampai kapan sih aku harus bikinin kamu makan? Elliot sampai ngatain kamu nggak modal minta gratisan terus." Archie mengeram pelan, dia yakin Elliot masih kesal karena dia pergi begitu saja ditengah pertandingan hanya untuk mendatangi Melody. Jika seperti ini citranya sebagai boyfriend material bisa hilang ditelan landak.
Namun, bukan berarti Archie tak bisa mengelak. Lelaki badung itu selalu punya seribu satu cara untuk berkilah. "Ya udah kalo gitu biar impas lo ngasih sarapan gue gue anter jemput lo sekolah. Gimana?" Jika Olin ataupun Ella mendengarnya mereka berdua pasti akan secara kompak mengatakn bahwa Archie modus.
"Nggak usah. Lebih gampang kamu nggak usah anter jemput dan aku nggak usah masak buat kamu. Iya 'kan?"
"Orang bakal nggak percaya kalo lo cewek gue. Mana ada pacaran yang nggak ada interaksinya."
"Ya udah kasih tau aja kita nggak pacaran. "
"Apa gue keliatan kayak orang brengsek yang mutusin ceweknya cuma gara-gara nggak bikinin sarapan?"
Sejujurnya Melody ingin menjawab iya Melody membungkam mulutnya sendiri tatkala mata Archie mulai menajam, dia takut akan mengalami hal buruk jika Archie mulai menatapnya seperti itu.
"Oke, mulai sekarang lo nggak usah bikinin gue sarapan." Mata Melody yang sempat kayu kini berkilau kembali seolah dia baru saja lepas dari jajahan belanda.
"Kamu udah ngomong ya. Nggak boleh dicabut. Janji!" Satu kebiasaan kecil yang Archie ingat dari Melody adalah gadis itu yang selalu menyodorkan kelingkingnya jika ingin Archie berjanji padanya. Hal yang kekanak-kanakan seperti itu jelas tidak masuk dalam karakter Archie tapi khusus untuk Melody dia membuat pengecualian.
"Iya janji, tapi mulai sekarang lo berangkat sama pulang bareng gue." Melody mengangguk patuh, toh tak ada ruginya.
"Oke, Aku ke kelas dulu." Archie mengangguk mempersilahkan sangat pacar untuk pergi, tapi tak lama kemudian dia memanggil Melody.
"Irish kalo jangan bungkuk lo kayak nenek-nenek nanti."
Melody berbalik kemudian berteriak kesal. "Ini bukan aku yang bungkuk, tas aku yang berat."
Diawali dengan decakan tak suka Archie mendekat ke arah Melody. "Sini gur bawain tas lo. Apa kata orang kalo cewek gue bungkuk gara-gara bawa tas berat.s" Archie terlalu banyak alasan hanya karena dia tak tega Melody membawa tas beratnya.
"Lo bawa apa aja sih?" tanya Archie begitu merasakan beratnya tas Melody.
"Buku sama laptop emang apalagi yang dibawa anak sekolah?"
"Terus apa guna loker lo kalo buku lo bawa pulang?"
"Kalo ditinggal di loker gimana bisa buat belajar? Masa aku belajar di sekolah malem-malem." Oke, Archie lupa jika pacar pura-puranya ini memiliki hobi belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog Rasa
RomanceKetika Tuhan mulai menuliskan kisah cinta antara si anti romantic dan manusia tsundere.