Berita burung yang menyebar di seluruh pengguna twitter di SMA tempat Melody bersekolah memeberikan masalah tersendiri bagi gadis itu. Melody sesungguhnya bukan tipe orang yang mendengarkan apa kata orang, tapi bukan berarti dia tak merasa terganggu. Bebebrapa saat yang lalu gadis itu menajdi pusat bahan gibah yang dianggap menggunakan Archie untuk bisa masuk ke dalam tim basket dan sekarang dia tiba-tiba berubah menjadi selingkuhan. Sungguh merepotkan.
"Makanya gue bilang kan, Melody tuh bagusnya belajar aja nggak usah pacaran, sekalinya pacaran malah sama cowok yang udah punya pacar." Melody belum tuli, tapi lagi-lagi dia menulikan telinganya makin dia menyanggah orang makin tak percaya padanya.
"Iya anjir, malu bener mana kemarin abis dibela abis-abisan lagi si Archie, eh taunya cuma dijadiin selingkuhan." Ella yang berada di samping Melody sedang berusaha untuk menahan emosi dengan melakukan senam pernapasan. Sementara Oline mengepalkan tangannya dia tengah sekuat tenaga untuk tak pergi melayangkan tamparan pada penggosip itu.
Sebuah minuman diletakkan dengan keras di meja para penggosip dan pelakunya tak lain adalah Archie. Lelaki itu sejak tadi berada tak jauh dari mereka dan memperhatikan haruskah dia bertindak, dia ingin menghormati Melody yang mungkin tak ingin ada keributan. Namun, dari tempat dia berdiri dia bisa melihat Melody mengukir senyum palsu yang menandakan bahwa gadis itu tak nyaman, jadi tak ada lagi kata menahan dalam diri Archie.
"Gue pernah denger kakak gue bilang hati-hati sama rumor yang gue denger soal cewek karena itu bisa aja disebarin sama cowok yang pernah ditolak atau cewek yang nggak bisa menang bersaing sama cewek itu." Archie memamerkan senyumnya ketika matanya bertemu dengan mata Melody.
"Dulu gue nggak paham maksudnya, tapi sekarang gue paham. Cewek gue cantik, pinter, kesayangan guru, baik dan orang-orang kayak lo nggak ada apa-apanya dibanding dia bakal milih cara buat bikin rumor kotor dibanding mencoba melebihi kepintaran atau bahkan kecantikannya. Bukannya gitu?" lanjutnya lagi. Setelah ini dia bertekad untuk pergi sebelum dia lepas kendali dan membuat Melody takut.
"Cowok lo keren," bisik Oline yang merasa senang dengan cara Archie membela Melody.
"Tapi, kalo rumor itu nggak bener kenapa lo nggak klarifikasi?" Entah keberanian dari mana gadis itu mengucapkan pertanyaan itu bahkan orang-orang di kantin sampai menahan napas karena takut jika Archie akan memukul gadis itu.
"Archie nggak bakal mukul dia kan?" tanya Ella yang diotaknya sudah ada banyak drama.
Takut ucapan Ella akan menjadi kenyataan Melody berdiri menghampiri Archie memaksa jari Archie yang terkepal untuk bertaut dengan miliknya. Perlakuan tiba-tiba Melody mengagetkan Archie, dia tak pernah menyangka bahwa Melody akan berinisiatif lebih dulu.
"Itu karena kalian nggak akan pernah percaya sama apa yang kami omongin, kalian cuma mau percaya apa yang ingin kalian percaya. Jadi, buat apa kami menjelaskan hal yang sia-sia?" Archie tersenyum lega sekalipun dia belum membuktikan bahwa itu hanya rumor tapi Melody begitu percaya padanya. Dia sangat beruntung.
"Tapi--"
"Sebenernya kalopun harus menjelaskan bukannya Archie cukup jelasin itu ke aku ... since i am his girlfriend not you. Ayo Archie." Melody menarik Archie ke arah mejanya. Dalam diri Archie dia tak bisa lebih bersyukur dari sekarang ... ah mungkin nanti ketika Melody benar menjadi kekasihnya tanpa embel-embel pura-pura.
"Melody lo keren banget. Kalo gue cowok udah gue pacarin lo." Ella memandang Melody dengan pandangan kagum. "Gue bakal pastiin nggak ada dokter yang mau ngoprasi lo jadi cowok."
"Anjir posesif."
***
"Oline tolong pegangin jajan aku, mau kunciran dulu." Melody mengoper jajanan yang dia beli di depan gor pada Oline sementara dirinya menata rambutnya yang tergerai. Kadang ada niatan untuk memotong rambutnya menjadi super pendek agar dia tak kegerahan, tapi mommynya pasti akan menyemburkan kata mutiara tentang gadis yang seharusnya berambut panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog Rasa
RomanceKetika Tuhan mulai menuliskan kisah cinta antara si anti romantic dan manusia tsundere.