Pertandingan SMA 143 dengan SMA Superstar telah usah dengan kemenangan mutlak milik SMA 143, tapi Archie sama sekali tak menunjukkan wajah senangnya. Lelaki itu masih memikirkan apa yang gadisnya bicarakan dengan Anneth. Apakah hal itu akan mengancam posisinya? Apa itu akan membuat Melody tak percaya dengan segala ceritanya kemarin malam.
Eros menepuk baju Archie. " Jangan diliatin doang, samperin." Eros benar, Archie harus bicara dengan Melody. Langkahnya begitu kaku menuju bench di mana Melody tengah duduk dengan senyumannya.
"Minum dulu." Melody lebih dulu mengulurkan minuman ketika Archie sudah berada dalam jangkauannya, tentu saja Archie akan menerima minuman itu.
"Great job Archie, cuma aku liat tadi kamu agak buru-buru. Kamu bisa gampang capek kalo nggak jaga ritme." Archie benar-benar terkejut dengan tingkah Melody yang tiba-tiba berdiri dan mengelap keringatnya.
"Irish," panggil Archie dan hanya dibalas deheman oleh Melody karena sibuk menghapus keringat Archie. "Kalian ngomong apa?"
"Ngomong ini itu." Jawaban Melody tak membuat Melody puas, lelaki itu menahan tangan Melody kemudian kembali bertanya, "Apa aku nggak boleh tau?"
"Kamu pasti capek selama ini karena sahabat baik kamu nggak percaya sama kamu soal Anneth." Tangan Archie melembut, kemudian tersenyum kecil. "Nggak, aku masih punya banyak sahabat dan temen. Ada kamu juga."
"But, deep down i know. You miss him right?"
"Nggaklah. Irish denger ya, aku kalo ketemu Panji selalu berantem kita nggak pernah akur gimana ceritanya aku kangen sama dia?"
"Oh ya? Bukannya itu cara kamu biar bisa tetep komunikasi sama dia, lewat cara berantem persis kayak anak SD."
"Irish, you read to much." Melody menangkup wajah Archie membawanya sedikit menunduk untuk setarakan dengan mata coklat milik gadis itu.
"Aku buka dompet kamu, ada foto kalian berdua. Jangan bohong Archie aku nggak suka pembohong." Archie diam kemudian tertawa diikuti dengan tangan jahilnya yang ikut menangkup wajah Melody.
"Urusan begini aja kamu peka banget, tapi urusan perasaan aku ke kamu lama banget pekanya."
"That's different case Archie." Archie melepasakan tangannya dari wajah Melody lebih dulu sebelum akhirnya Melody melepaskan wajah Archie.
"Yes my lady, selamat menghindar lagi."
"Aku nggak menghindar Archie aku cuma--"
"Udah, kita di tempat umum. Aku ganti baju dulu kamu tunggu depan aja nanti. Berani?" Melody mencebik. "Aku bukan anak kecil Archie dan kenapa aku harus nunggu kamu? AKu dateng bareng Oline sama Ella--"
"Aku udah usir mereka, kamu aku anter pulang, atau kamu mau aku telpon Leon atau Elliot?" Helaan napas kesal keluar dari mulut Melody, dia benci dijemput Leon dan Elliot yang lama minta ampun, lebih baik dia menunggu Archie.
"Nggak boleh lama-lama. Hp aku mati, nggak mau bosen." Archie melirik ke arah Malik yang tengah berbincang dengan Eros."Malika Hp gue!" Malik terlihan ngedumel, tapi tak urung lelaki itu mengambil ponsel di tas Archie kemudian berlari menuju si bos.
"Nih."
"Ya udah sono balik." Malik sempat mencibir Archie sebelum kembali pergi menghampiri Eros.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog Rasa
RomanceKetika Tuhan mulai menuliskan kisah cinta antara si anti romantic dan manusia tsundere.