Kamar bertema monokrom yang biasa sepi kini berubah serupa pasar malam berkat kedatangan dua manusia yang tak bisa mengendalikan volume suara mereka. Siapa lagi jika bukan Oline dan Ella. Malam ini mereka berkunjung ke rumah Melody dengan dalih mengerjakan tugas kelompok.
Namun, seperti yang sudah-sudah alasan itu hanyalah kamuflase untuk berkunjung ke rumah Melody yang selalu penuh dengan makanan. Tak hanya makanan, rumah Melody juga memiliki kecepatan internet yang luar biasa cepat, jadi itu memudahkan Ella mendownload setiap konten idolnya. Dasar fangirl modal kuota itupun hasil minta.
"Biar kita aja yang jilid," kata Oline.
Melody menyerahkan makalah yang sudah ia print kepada Oline dan dengan cepat tanggap Oline menjilidnya bermodalkan lakban hitam milik Ella dan stapler yang ia bawa dari rumah. Setidaknya mereka bisa berkontribusi sedikit dalam tugas mereka di bidang yang tak menggunakan otak.
Sementara kedua temannya menjilid makalah kelompok, Melody sibuk dengan ponselnya. Gadis itu memiliki banyak pesan yang belum dibaca sejak makan malam tadi. Sesekali Melody tertawa kecil ketika melihat isi grup basket gabungan melihat keributan antara Juan dan Malik. Keduanya persis seperti Oline dan Ella yang hobi ribut di grup chat.
"Lo chat-an sama Panji ya?" tanya Oline penuh curiga.
"Iya, tapi nggak sama Panji aja," kata Melody kemudian keluar dari room chat-nya dengan Panji dan menuju pengaturan lalu menghapus riwayat chat-nya dengan Archie. Melody merasa bahwa sebentar lagi Oline akan mengambil hpnya.
"Gue kasih tau ya, Mel. Dia ada maksud tersembunyi sama lo. Coba lo pikir ngapain dari ratusan anak di SMA kita dia milih lo buat jagain kucing itu?"
"Masuk akal." Ella menimpali, kali ini dia setuju dengan Oline.
"Mungkin dia udah minta tolong yang lain, tapi ditolak dan kebetulan ada aku. Nggak baik curiga sama orang. Lagian maksud tersembunyi apa coba." Ella dan Oline saling berpandangan, temannya ini memang perlu bimbingan dalam melihat orang.
"Dia mau deketin lo Melody!! Dia tuh bermaksud deketi lo. Dia suka sama lo." Oline sedikit memberikan gas pada ucapannya agar Melody paham situasinya.
"Dari mana kamu tau dia suka sama aku? Nggak semua orang yang baik sama aku suka sama aku."
"Heran gue, bule kok nggak paham banget sama pendekatan cowok, padahal kayaknya bule lebih terbuka."
"Dia setengah bule," sanggah Ella.
"Tapi, kalo misal dia deketin aku apa salahnya?" Ella bertepuk tangan bangga sementara Oline menepuk dahinya.
"Bener, apa salahnya? Emang dia jelek? Dia makan soto pake tangan?" tanya Ella membela Melody.
"Dia nggak jelek, bisa dibilang ganteng pake banget, tapi jangan lupa lo tuh punya tunangan."
"Anjir gue lupa Melody punya tunangan." Melody juga melupakan kebohongan itu. Tapi, haruskah ia mengatakan yang sebenarnya?
"Acctually, Eliot ain't my fiance."
"WHAT?!!" Tentu keterkejutan itu adalah harga yang pas untuk kabar mengagetkan ini.
***
Bukan hal yang aneh bagi Archie ketika melihat Juan, Ray dan Malik saling beradu bacot malah ketika mereka diam itu yang jadi masalah. Hal itulah yang membuat Archie berlalu begitu saja menuju meja tempat duduknya tak menghiraukan keributan tiga sahabatnya sekalipun dia adalah awal dari pertengkaran itu.
"Cici!" panggil tiga orang itu secara bersamaan pada Archie.
"Apa?" tanya Archie malas. Dia kurang tidur karena sibuk menyalin tugas yang dikirimkan oleh Eros.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog Rasa
RomanceKetika Tuhan mulai menuliskan kisah cinta antara si anti romantic dan manusia tsundere.