Kancing

1.2K 288 110
                                    

Malam ini Archie terkena serangan gabut karena papanya ada di rumah dan lebih parahnya papanya meminta mereka berkumpul di depan TV untuk menonton bersama sebuah series yang diproduseri sang kepala keluarga. Sebenarnya Archie berniat untuk kabur ke tempat nongkrong gengnya, tapi permintaan sang papa adalah titah bagi Archie karena menolak artinya uang jajan putus.

Archie melirik Irene yang tampak tak keberatan padahal dia sedang mencari aliansi untuk melarikan diri. Tak berhasil dengan Irene, Archie melirik mamanya meminta bantuan, tapi sepertinya mamanya lebih antusias.

"Pa, ini kapan mulainya sih?" tanya mama Archie tak sabar.

"Masih lima menit lagi Ma, mama mau lihat Yuta segitunya." Archie tak tahu ada artis Indo yang bernama Yuta sebelumnya ah tidak, anak itu bahkan tak tahu siapa pun artis Indo kecuali Anya Geraldine itu pun karena Ray yang terus menyrbutkan namanya.

"Nggak Pa, Mama tuh cuma pengen liat Anne sama Yuta main bareng lagi Pa. Kasihan banget mereka di hopeless love putus, jadi di series ini mereka harus jadian." Archie geleng-geleng pada mamanya yang maniak drama series.

"Walaupun Irene shiper Anne-Tama, tapi Irene setuju Ma, mereka cocok banget, tapi kalo nggak salah Anne mau nikah ya Pa? Sama pacarnya yang non celeb. Irene liat di twitter dia ganteng banget." Archie merasa seperti alien yang terdampar di planet bumi karena tak mengerti yang diucapkan oleh tiga anggota keluarganya.

"Iya, tahun depan mereka nikah. Udah bentar lagi muncul nih." Mereka kembali menatap ke arah televisi yang sedang menampilkan opening, sementara Archie hanya menyantap popcorn dengan malas tanpa ada niatan menonton TV.

"Ci, kalo dilihat-lihat Anne mirip Irish ya kalo pake seragam SMA gitu." Archie tak tahu siapa Anne dan tak peduli dengan artis itu, tapi ketika nama Melody disebut Archie mulai memperhatikan televisi.

"Irish," gumam Archie yang seketika kembali mengingat betapa menggemaskannya si juara umum ketika ia bohongi tadi.

Bicara tentang Melody, gadis itu belum menghubunginya, eh tunggu apa sekarang Archie sedang menunggu kabarnya? Tapi, untuk apa? Bukankah mereka tak memiliki hubungan khusus?

Speak of devil, Melody menghubunginya. Sebuah kebetulan yang ditunggu-tunggu oleh Archie. Sedikit berdehem membersihkan tenggorokannya, Archie melipir ke sisi lain dari ruang keluarga untuk menjawab telpon dari Melody.

"Halo," sapanya dengan nada seolah-olah telpon dari Melody mengganggu hidupnya.

"Archie, Archie bahaya."

"Bahaya? Lo kenapa?" tanyanya panik.

"Bukan aku, tapi kamu." Kepanikan menghilang dari wajah Archie.

"Kenapa emang gue?" tanya Archie penasaran.

"Ella hafal helm kamu dan katanya besok dia mau investigasi semua helm di parkiran buat tau siapa orang yang pelukan di depan IndoApril." Ucapan Melody mengingatkan Archie pada kejadian tadi sore.

"Archie? Kamu masih di sana kan?" tanya Melody karena Archie hanya diam saja.

"Hmm?"

"Kok hmm doang?" protes Melody karena Archie terdengar tak meresponnya sama sekali.

"Terus aku—gue harus jawab apa?" 

"Nggak usah dijawab, cukup besok kamu bawa helm lain jangan yang bawa helm yang tadi," perintah Melody, tapi sepertinya Archie agak keberatan karena itu adalah helm kesayangannya.

"Kayaknya nggak bisa, itu helm kesayangan gue."

"Archie." Rengekan Melody mampu menarik sudut bibir Archie, sepertinya lelaki itu cukup sering tersenyum karena Melody.

Monolog RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang