Rencana pulang bersama yang diusung oleh Archie tak semudah yang dia pikirkan. Ada banyak hambatan di sana, apa lagi Archie dan Melody sama-sama tak ingin membuat skandal di antara mereka. Sebenarnya akan sangat mudah bagi Melody untuk menyelesaikannya, dia hanya cukup menolak Archie. Namun, tentu Melody belum seberani itu di saat Archie cukup menakutkan dengan tatapannya itu. Jadi, sekarang dia dan Archi harus memikirkan cara mengurus hambatan itu agar mereka bisa pulang bersama.
Hambatan pertama Ella dan Oline, tak cukup sulit karena keduanya cukup percaya pada Melody yang mereka anggap sebagai seorang malaikat yang tak pernah berbohong. Kemudian Archie, dia cukup kesulitan karena temannya ini bisa dibilang memiliki rasa kepo yang sangat tinggi terutama Ray. Namun, bukan Archie namanya jika tak bisa mengelak, lelaki itu cukup mengatakan bahwa ia diminta menjemput wanita ular a.k.a Irene dan boom mereka percaya karena sesungguhnya hanya Irene yang cukup punya kuasa memeribtah Archie sesuka hati.
"Lama?" tanya Melody yang akhirnya sampai di gerbang belakang setelah bertanya satpam karena dia sendiri jarang lewat belakang.
"Nih." Bukannya menjawab pertanyaan Melody, Archie melempar helm biru pada Melody yang tampak masih baru.
"Jaketnya dipake yang bener." Archie persis seperti bapak-bapak yang mendekte anaknya dan itu membuat Melody sebal.
"Ini udah bener, nggak kebalik." Achir berdecak kemudian turun dari motornya dan menautkan retsleting jaket Melody kemudian menariknya ke atas.
"Lain kali kalo pake jaket kayak gini."
"Tapi—" Melody tak meneruskan ucapannya karena mata Archie sudah memberi peringatan lebih dulu.
"Jangan liat kayak gitu," civit Melody, tapi tentu saja Archie tak akan peduli, dia bahkan lebih memilih naik ke motornya dan menurunkan pijakan kaki.
"Naik sebelum ada banyak orang." Melody yang penurut akhirnya naik dengan selamat di atas motor Archie.
"Aku boleh pegangan kamu? Atau kalo nggak jaket kamu," tanya Melody sebelum Archie menjalankan motornya.
"Ck, ngerepotin aja." Archie menarik tangan Melody dan melingkarkannya ke perut Archie.
"Jaket gue mahal, jangan lo tarik-tarik." Melody mencibir di dalam helmnya.
"Kita pulang sekarang." Setelahnya Archie menarik gas notornya dan si merah akhirnya melaju di jalanan ibu kota yang selalu ramai.
Tak ada percakapan antara keduanya. Melody sibuk berdoa dan melihat jalan sementara Archie sibuk berkendara dan sesekali melirik spion untuk melihat Melody. Hingga mereka tiba di sebuah lampu merah, Melody mulai mendekatkan kepalanya pada kepala Archie untuk mengatakan sesuatu.
"Archie, boleh mampir petshop itu bentar nggak?"
"Nggak."
"Archie, mampir bentar aja nggak ada 10 menit cuma beli makanan buat Hank. Mampir ya." Melody mencoba membujuk Archie.
"Nggak Irish!" Mendapat penolakan dari Archie membuat Melody kesal dan akibatnya gadis itu menabrakkan helmnya dengan helm Archie.
"Aduh!" Archie diam-diam tersenyum di balik helmnya ketika mendengar rintihan sakit dari Melody akibat tabrakan antar helm itu.
"Besok aku bekal sarapan kamu aku kasih cabe 100 biji," gumam Melody.
Lampu kembali menyala hijau, memaksa Archie untuk kembali mengendarai motornya untuk mengantar Melody pulang. Namun, belum sampai rumah Melody, Archie menghentikan motornya.
"Turun, katanya mau ke petshop." Tanpa ragu Melody langsung turun bahkan langsung ingin berhambur masuk ke dalam, tapi tangan Archie menahan tas gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog Rasa
RomanceKetika Tuhan mulai menuliskan kisah cinta antara si anti romantic dan manusia tsundere.