☀️26🌻

2.7K 317 17
                                    

Happy reading

Setengah jam kemudian Gulf terbangun. Ketika ia membuka mata, hanya ruangan putih dengan infus yang melekat di tangannya. Bahkan ia menggunakan alat pembantu pernafasan.

Ia melirik dengan lemah dan mendapati Mew dan Mario tertidur pulas di sofa. Tenggorokan Gulf terasa sangat kering dan perutnya sakit tapi tidak sesakit di awal tadi.

Ia ingin minum, namun tidak memiliki tenaga untuk bangun. Ingin membangun Mew tapi ia melihat Mew sangat nyenyak.

Gulf pasrah, ia menunggu Mew bangun saja untuk minum. Namun tak lama, suara pintu terbuka terdengar. Mata Gulf yang masih samar-samar itu hanya bisa melihat seorang wanita dengan wajah yang tidak jelas dan menggunakan baju dokter menghampiri nya.

"Apa kau ingin minum?" Tanya wanita itu.

Gulf mengangguk lemas. Wanita itu segera memberi Gulf segelas air putih dan membantu Gulf untuk minum.

"Terimakasih" lirih Gulf dengan suara seraknya.

Wanita itu segera memeriksa kondisi Gulf dan pergi meninggalkan ruangan.

Karena masih lemas, Gulf kembali tidur. Dan sekitar jam 5 pagi ia terbangun lagi dan mendapati mu sedang menelpon seseorang dengan wajah yang menahan amarah.

"Phi" lirih Gulf dengan pelan.

Mew yang mendengar suara Gulf, Langsung mematikan ponselnya dan segera menghampiri Gulf.

"Apa ada yang masih sakit sayang? Atau mau phi panggilkan dokter?" Ucap Mew.

Gulf menggeleng lemah.
"Tidak phi, bagaimana acara semalam? Pasti kacau gara gara aku?" Ucap Gulf.

Mew mengehela nafas lalu mengecup kening Gulf.
"Tidak usah di pikir kan" ucap Mew.

Gulf melirik ke arah Mario.
"Pasti tahun ini adalah perayaan terburuk untuk Mario phi" ucap Gulf sambil menitikkan air mata.

Mew langsung menggeleng menepis pikiran buruk Gulf.
"Tidak sayang, kau tidak boleh menganggap dirimu itu pembawa sial" ucap Mew kembali mencium kening Gulf.
Namun kini sedikit lebih lama untuk menenangkan Gulf.

***

Sekitar jam 8 pagi, Mew ke ruangan Nathalie karna Nathalie meminta Mew datang keruangan untuk membahas kondisi Gulf.

"Jadi bagaimana kondisi Gulf Nath?" Ucap Mew.

"Seperti kemarin yang aku katakan. Kondisi Gulf masih sangat lemah karna keracunan yang terjadi padanya." Jelas Nathalie.

Mew menghela nafas berat dan mengepalkan tangannya.

"Dan... Bagaimana kondisi bayi-bayi di dalam perut Gulf? Mereka baik-baik saja kan?" Tanya Mew kembali.

"Syukur, mereka kuat. Untung Gulf langsung memuntahkan semua is perutnya. Jika tidak Gulf dan bayi-bayi kalian dalam bahaya" jelas Nathalie.

Mendengar itu, Mew menghela nafas sedikit lega.

"Mew" panggil Nathalie.

The Big Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang