☀35🌻

2.4K 274 22
                                    

Happy reading

Mobil Mew saat ini melaju sangat kencang di jalanan.

"Hiks.. Sakit phi" Ringis Gulf.

Perut Gulf sekarang benar-benar Bagaikan di tusuk beribu jarum.

"Tahan sayang. Sebentar lagi sampai" Ucap Mew yang mencoba menenangkan Gulf.

Sampainya di rumah sakit. Gulf langsung di tangani oleh dokter pribadi keluarga Mew.

"Saia tidak mau tau. Selamat kan mereka semua" Perintah Mew.

Dokter itu mengangguk menurut ucapan Mew.

Gulf langsung di tangani di ruang ICU.

Sekitar 2 jam Mew menunggu dengan perasaan cemas, tak lama dokter keluar dari ruangan ICU.

"Maaf tuan. Kami sudah semaksimal mungkin. Tapi kedua bayi anda sudah tak bisa di selamat kan" Ucap dokter itu.

Tubuh Mew melemas.
"Dan bagaimana keadaan Gulf dok? " Ucap Mew

"Tuan Gulf kehilangan banyak darah dan untung saja golongan darah tuan Gulf tidak sulit untuk di cari" Ucap dokter itu.

Dari ruangan itu sebuah ranjang rumah sakit keluar. Di dalam ranjang itu terdapat Gulf yang terbaring lemah dengan selang infus dan selang darah di sana.

"Tuan Gulf akan saya pindahkan ke ruangan keluarga anda tuan dan sekali lagi saya turut berdukacita atas anak-anak tuan" Ucap dokter itu.

***

Suara musik dj terdengar sangat kencang. Ramai orang yang tengah menari di lantai dansa.

"Ahh" Ucap wanita itu setelah meneguk habis alcohol nya

"Kenapa masih hidup sih?!. Lebih baik di menyusul kedua anaknya saja" Ketus amanda yang sedikit mabuk.

Tak lama seorang pria menghampiri amanda.

"Baru sekali bertemu kau sudah membunuh 2 orang saja" Ucap art yang langsung duduk di samping amanda.

"Itu lah kehebatan ku dan mungkin rencana ku terbantu oleh Mew juga" Ucap amanda

Art menyunggikan senyumnya.
"Ku akui kau hebat tapi jika kau belum memastikan Gulf pergi Selama-lamanya. Mew tak akan bisa kembali kepada mu" Ucap art

Amanda tersenyum lalu menatap art

"Kau pikir aku bodoh art. Kau menginginkan Mew mati bukan. Dan tujuan kita sama. Aku ingin Mew dan yang menjadi kebahagiaan nya juga mati" Ucap amanda.

Art tersenyum canggung saat mendengar perkataan amanda.

Tanpa mereka sadari club mulai sepi dan terdengar suara tembakan.

Tubuh seorang pria kini sudah di lumuri oleh banyak darah.

"Sudah ku duga" Ucap Mew yang menatap marah kepada art dan amanda.

"Me-mew? " Ucap amanda tergagap.

Art hanya terdiam ketakutan. Ia melihat semua pengawal dia dan amanda sudah mati di tempat.

Mew menodongkan senjatanya ke arah amanda.
"Apa kau ingin menyusul putra putri ku sayang" Ucap Mew

"Mew, ak-aku bisa jelaskan" Ucap amanda ketakutan.

Ketika Mew fokus dengan amanda art mencoba kabur dan satu pistol kini tertodong di dahinya.

"Mau kemana? " Ucap off

Art mundur dan duduk kembali

"Kau membuat ku sangat kesal amanda" Ucap Mew yang berjalan mendekat ke amanda.

"Sudah ku katakan jangan pernah menganggu keluarga ku" Ketus Mew lalu memutar pelatuknya.

"Aku hanya menginginkan janji mu dulu Mew. Janji yang kita buat dulu" Ucap amanda.

"Kau yang menghianati diriku duluan amanda. Setelah kau jual semua informasi ku kepada musuh!!" Ucap Mew.

Amanda terdiam ia tidak bisa mengatakan apapun. Mew langsung menatap art dingin.

"Dan kau! Sudah ku katakan jangan pernah muncul di hadapan ku lagi." Ucap Mew dengan tatapan dingin ke arah art.

Art diam tak berkutik.

"Bawa mereka" Perintah Mew kepada anak buah nya.

Art dan amanda di tangkap oleh anak buah Mew lalu di bawa ke sebuah tempat.

555

Ngabrut bgt ngak sih cerita nya??

Duh author bingung deh😭
Efek mau kelulusan gini mungkin ya🤧

Eh btw, do'ain author ya lulus🙏🤧

Note:
Jangan lupa vote, coment, share and follow

The Big Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang