Mencintai seorang penjenayah, membuat Sarada berada dalam situasi yang sulit. Di satu sisi dia mahu dirinya berada di sisinya. Dan di satu sisi ayahnya tidak suka dengan si dia.
Boruto seorang pemuda bangsawan dari keluarga Uzumaki..
Dia terkenal de...
Boruto melirik ke arah Urashiki dengan tatapan sinis dan menatap semula ke arah Sarada yang masih lemas. Boruto langsung mendudukkan tubuh Sarada di atas kasur dan menutup tubuhnya dengan kemeja kot yang labuh berwarna kelabu yang dipakai oleh Boruto.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Bayangkan kemeja kelabu di atas seperti yang dipakai Boruto)
"Boruto.."lirih Sarada dengan air mata masih mengalir di pipinya.
Entah kenapa melihat keadaan Sarada seperti itu buat Boruto rasa sesak. Tangannya terulur ke depan dan..
Grep!
"Ssttt... semuanya akan baik-baik saja,nona sialan. Maafkan aku kerna telat datang ke mari.."ucap Boruto sambil meletakkan kepala Sarada di dada bidangnya dan mengelus lembut surai Sarada.
"Hn.."Sarada menggelengkan kepalanya dan langsung menggesek-gesekkan kepalanya mencari kenyamanan di dada bidang Boruto.
Dua tangannya pula memeluk tubuh Boruto.
Nyaman~
Boruto merasa geli apabila Sarada menggesek-gesekkan kepalanya di dadanya. Dan ketika itu juga Boruto tersenyum tipis.
"Eurgghh..tak ku sangka kau dapat tiba di sini melebihi jangkaan aku, kuning. Aku fikir kau masih terperangkap di sana. Baru saja aku mahu mencicipi tubuh gadis itu kehkehkeh..."ucap Urashiki.
Sarada terus mengeratkan pelukannya. Mengingat kejadian tadi membuatkan Sarada takut. Boruto yang menyedari hal itu langsung rahangnya mengeras.
"Diam kau,pengecut! Aku akan pastikan nyawa kau akan melayang malam ini!"tegas Boruto dengan sedikit penekanan.
"Oh,iya? Kehkehkeh.. Bagaimana kau mahu membunuh aku? Kalau tubuh kau masih di pelukan tuan putri itu?"ejek Urashiki.
"Ohh.. bukan aku yang akan menghabisi nyawamu..tapi dua orang yang kau kenal akan menghabisi nyawamu.."ucap Boruto sambil menyeringai.
Tap..
Tap..
Dan di saat itu juga Momoshiki dan Toneri masuk ke dalam.
"Yo,Urashiki!"ucap Toneri sambil melambaikan tangannya dan tersenyum sinis.
"Toneri!"ucap Urashiki dengan mata menajam.
Urashiki mengalihkan tatapannya ke arah Momoshiki.
"Aku dah fikir kau menjadi pembelot, Momoshiki!!"
Sedangkan Momoshiki hanya menatap datar Urashiki. Urashiki terus berdiri dan langsung menyerang Momoshiki menggunakan pisau lipat di tangannya.
