Seorang wanita dewasa sedang berjalan ke ruangan yang sedikit gelap. Di situ dia melihat seseorang sedang duduk membelakanginya.
"Tuan Jigen"
Langsung saja Jigen memusingkan kerusinya dan menghadap ke arahnya.
"Ah,Ouga. Udah lama aku menunggu mu di sini"ucap Jigen.
Ouga mengelipkan matanya beberapa kali sebelum dia menatap Jigen dengan tatapan bingung.
"Tuan mahu bertemu dengan aku kerna apa?"tanya Ouga.
Jigen tidak langsung menjawab,dia malah berdiri dari kerusinya dan bergerak ke jendela yang ditutupi dengan tirai.
"Pertama sekali,aku ingin memuji kehebatanmu dalam melakukan tugas sebelum ini. Kau sangat pintar dalam penyamaran tak kira cowok atau cewek"ucap Jigen.
Ouga hanya diam sambil mendengarkan omongan Jigen.
"Dan yang kedua,aku ingin kau.."
••••
Boruto sekarang ini sedang menulis sesuatu di helaian kertas. Matanya serius menatap apa yang ditulis di kertas tersebut. Tapi, merasa kurang cocok langsung saja dia merenyukkan kertas tersebut dan melemparnya ke tong sampah.
Sedari dua jam yang lalu,dari tadi Boruto hanya duduk di kerusi dan menulis sesuatu di surat. Tapi apabila ayatnya tidak mengena dengan apa yang ingin dia luahkan, langsung saja Boruto membuangnya.
"Ck! Kenapa sih tulis surat ini terlalu susah untuk ku-ttebasa?"tanya Boruto kesal.
Langsung saja dia membaringkan kepalanya di meja tersebut sambil menatap ke arah pulpen dan kertas di atas meja.
"Kalau menulis surat ini senang kayak matematika, pasti aku udah siap melakukannya. Tapi kok malah tingkatnya ini terlalu sukar dari pemikiran ku?"keluh Boruto.
Boruto merasa runsing sekarang untuk melanjutkan lagi aktiviti menulisnya. Langsung saja dia meletakkan pulpen di atas kertas dan bersandar di kerusi yang didudukinya. Dia memejamkan matanya sambil menenangkan fikirannya yang kusut.
"Sepertinya cuaca hari ini sangat cerah ya, Uzumaki Boruto?"
Mendengar suara yang sangat dia kenali, langsung aja dia membuka kedua matanya dan menatap seorang pria berjubah dengan topeng di wajahnya yang berdiri di hadapannya.
"Oh,mr. Kasanova. Tidak ku sangka kau akan datang untuk bertemu denganku. Aku sangat menjunjung tinggi padamu.. Dan sepertinya kau kelelahan. Apa kau mahu kopi sambil kita ngobrol?"tanya Boruto dengan nada bercanda.
Sedangkan pria berjubah tersebut malah terkekeh pelan mendengar pertanyaan Boruto.
"Tingkah mu itu malah membuatku kesal. Aku datang ke sini hanya untuk melihat kau merana"ucapnya sambil tertawa sinis.
Boruto yang memerhati hanya diam sambil memeluk tubuhnya dan tersenyum tipis.
"Memangnya kau fikir aku bisa kalah melawanmu?"tanya Boruto.
"Kau meragukan ku?"tanyanya dengan sisa tawanya.
Boruto hanya mengedikkan pundaknya.
"Entahlah.. mengingat kau ini hanya pria bertopeng dan muncul di saat aku sedang sendirian. Kau tahu? Pria sepertimu selalu dianggap pengecut" sindir Boruto.
Mendengar kata-kata sindiran dari Boruto, langsung aja pria tersebut memberhentikan tawanya.
"Apa maksudmu?"tanyanya dingin.
"Aku benar,bukan? Lagipula kau ini pria yang tidak mampu mengawal emosi. Pantas aja kau tidak menikah" sindir Boruto lagi sambil tersenyum sinis.
"Kau jangan menguji kesabaranku, Uzumaki Boruto"ucapnya dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Love You,Mr.Criminal(BoruSara)
AksiMencintai seorang penjenayah, membuat Sarada berada dalam situasi yang sulit. Di satu sisi dia mahu dirinya berada di sisinya. Dan di satu sisi ayahnya tidak suka dengan si dia. Boruto seorang pemuda bangsawan dari keluarga Uzumaki.. Dia terkenal de...