Part 2:Ketahuan?

139 10 0
                                    

Setelah tiba di kuliah.Dua beradik langsung turun dari mobil milik Boruto.

"Nii-chan,Hima ke kelas dahulu!"ucap Himawari sambil berlari menuju kelasnya.

"Belajar rajin-rajinnya!"ucap Boruto.

Himawari menoleh dan tersenyum tulus ke arah abangnya dan melanjutkan lariannya ke kelas. Setelah dipastikan adiknya menghilang dari pemandangan, ekpreasi Boruto yang awalnya tersenyum langsung berubah menjadi dingin.

Dia melangkahkan kakinya dengan wajahnya yang dingin. Orang-orang di sekitarnya langsung tidak berani menatapnya kerna takut. Dia dan kelompoknya terkenal dengan iblis kerana pernah menghajar seorang anak bangsawan sampai trauma.

Walaupun yang cari masalah ialah budak bangsawan tersebut kerana sombong dan memfitnah teman-teman Boruto,tapi ramai yang takut kepada mereka. Boruto berjalan dan akhirnya sampai di sebuah ruangan kosong di hujung koridor.Tangannya langsung memutar knop pintu tersebut.

Cklek!

Di dalam ruangan tersebut terdapat beberapa orang yang sedang menunggu kedatangan dia di situ. Salah satunya ialah seorang pemuda dengan surainya dikuncir seperti nanas,Nara Shikadai. Anak dari keluarga Nara. Memiliki pemikiran di atas rata-rata. Orang kanan Boruto.

Kedua,Yamanaka Inojin. Bersurai blonde,mata hijau dan kulit putih pucat. Anak dari keluarga Yamanaka. Suka tersenyum dengan sesiapa sahaja,tapi bila dengan musuh senyumannya jadi menyeramkan.

Yang ketiga,Mitsuki. Bersurai baby blue,mata kuning tajam dan berkulit putih pucat. Anak angkat Orochimaru. Suka tersenyum aneh. Selalu mengikut arahan Boruto dalam menjalankan tugas. Menganggap Boruto sebagai mataharinya. Boruto melirik-lirik sekitar ruangan tersebut sebelum melangkah masuk.

"Di mana yang lain?"tanya Boruto.

"Yang lain masih membersihkan jejak kita sebelum ini"jelas Shikadai.

"Huhh..aku tidak faham..apa perlu jejak-jejak yang kecil seperti itu dibersihkan?"tanya Inojin.

"Huhh..mendokusei..itu sangat penting untuk mengaburi mata para polisi"ucap Shikadai.

"Tapi polisi juga tidak menyedari jejak kita,bukan? Apa perlu berbuat seperti itu?"tanya Inojin.

"Udah diam! Huhh..memang benar apa yang dibicarakan oleh Shikadai itu Inojin. Mungkin para polisi tidak menyedari jejak kecil yang mungkin kita gak sengaja tinggalkan. Tapi kita perlu berjaga-jaga kerna dunia ini luas. Kita gak tahu orang macam apa di luar sana. Mungkin saja ada sedikit kemungkinan akan ada orang yang menyadari jejak yang ditinggalkan walau sekecil semut"ucap Boruto sambil membaca koran.

"Aku setuju dengan apa yang dibicarakan Boruto"celah Mitsuki yang dari tadi menyimak percakapan mereka sambil minum kopi panas.

"Ck! Itu aku juga tahu. Tapi mana mungkin ada orang yang dapat menyaingi isi pemikiran Boruto!" ketus Inojin.

Boruto terdiam sejenak sebelum mengangkat bicara.

"Mungkin benar aku yang terpintar. Tapi gak ada penjelasan kemungkinan kalau gak ada orang yang dapat menyaingi aku atau lebih pintar dariku. Bahkan dalam buku Sherlock Holmes orang yang menyaingi dia adalah William James Moriarty. Kita perlu berjaga-jaga sebelum perkara yang tidak diingini berlaku"ucap Boruto.

"Ha'i! Kami faham!"ucap mereka bertiga.

Boruto melirik sebentar ke arah meja yang berada di hujung belakang dan terus mengalihkan pandangan ke arah mereka bertiga. Seperti bertelepati mereka bertiga faham apa yang ingin disampaikan oleh Boruto.

"Baiklah kami ke kelas dulu. Jangan berlama-lama ya di sini"goda Inojin.

"Memangnya aku mahu duduk di sini? Lebih baik aku duduk di rumah lebih privasi"ketus Boruto seakan faham apa yang dimaksudkan oleh pemuda bersurai blonde tersebut.

I Want To Love You,Mr.Criminal(BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang