Part 17:Bergabung

60 9 0
                                    

"Itu kaa-chan"

--------------------•------------------•-------------------

Naruto menoleh ke belakang dan menatap ke arah Boruto yang sedang melirik ke sisi dengan tatapan yang sulit diertikan.

"Hei. Itu bohongkan-ttebayo? Itu bukan Hinata bukan,Shikamaru?" tanya Naruto tapi Shikamaru tak mengubris ucapannya.

"Itu kaa-chan-ttebasa!"tegas Boruto.

"Haha.. Itu gak mungkin.. Hinata sekarang berada di masion sedang memasak loh.."elak Naruto tidak terima kenyataan.

Boruto menggenggam tangannya kesal mendengar ucapan Naruto.

"Hahh.. Itu memang kenyataannya, Naruto"ucap Shikamaru.

Naruto merasakan jiwanya menghilang dari tubuhnya dan menatap Shikamaru tak percaya. Mana tidaknya,apabila si istri yang sangat dia sayangi meninggalkan dia terlebih dahulu.

Buk!

Dengkul Naruto terjatuh di atas lantai. Tatapan nya kosong tiada kehidupan terisi. Dia merasakan baru semalam mereka bersama mengucapkan janji tapi hari ini berpisah. Bukan berpisah ke luar kota,tapi berpisah selama-lamanya dari muka bumi ini. Dan gak akan pernah bertemu lagi.

"Itu tidak mungkin-ttebayo.."lirih Naruto.

"Kalau tou-chan mahu menyangkalnya sudah terlambat-ttebasa. Kalau bukan kerna kelalaian tou-chan, kaa-chan pasti hidup lagi dan ada bersama kita"ucap Boruto.

Tanpa sedar air mata Boruto menitis tapi dia cepat-cepat mengusapnya dan keluar dari ruangan tersebut.

"Nii-chan! Nii-chan mahu pergi ke mana?!" tanya Himawari dan berlari ke arah pintu untuk melihat sosok kakaknya.

Shikamaru berdiri membelakangi Naruto dan menepuk pelan pundaknya untuk memberi semangat. Mungkin kerna mahu memberi ruang kepada sahabatnya, Shikamaru langsung keluar dari ruangan tersebut.

Tes..

Tes..

Tanpa sedar air mata Naruto menitis dan mengalir deras di pipinya. Naruto menunduk sambil menutup matanya menggunakan satu tangan. Dan di saat itu juga suara Boruto tergiang-giang di telinganya.

"Kalau bukan kerna kelalaian aku.. semuanya tidak akan menjadi seperti ini..hiks.. gomen,Boruto..hiks.. kerna tou-chan kamu menjadi seperti ini..hiks.. gomen.."lirih Naruto.

Naruto menggengam kausnya erat dan memejamkan matanya erat.

"Sial.."

"Sial.."

"SIAL!!"teriak Naruto.

"Kenapa kau mengambil Hinata terlebih dahulu,tuhan?! Aku masih ada janji untuk hidup bersamanya sampai anak-anak kami menikah! Kenapa,tuhan..? Kenapa..?"

"Kenapa kau mengambilnya dariku..?" lirih Naruto.

Di tempat Boruto..

Boruto sedang duduk di kerusi yang jauh dari orang. Kepalanya menunduk dengan penuh emosi.

'Sial! Kalau aku lebih peka lagi,pasti semua ini takkan berlaku-ttebasa!'

Boruto diam sampai tiba-tiba muncul sosok seseorang di depannya.

"Apa kamu baik-baik saja, Boruto?"



Deg!!

Boruto terbangun dari tidurnya. Nafasnya terengah-engah dan peluh mengalir di dahinya. Boruto langsung mengusap wajahnya kasar.

I Want To Love You,Mr.Criminal(BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang