Mobil Boruto udah tiba di masion Uzumaki. Pagar rumah tersebut terbuka memperbolehkan mobil tersebut masuk ke dalam dan ke bangsal. Dan di saat itu juga Boruto terbangun.
Boruto pov on
'Hm? Udah tiba,ya..' batin ku.
Aku melirik ke luar dan entah kenapa rasanya tubuhku menghangat. Aku menoleh ke bawah dan mendapati nona sialan ini masih tertidur. Tapi ada sesuatu yang berubah. Selimut yang aku pakaikan ke tubuhnya, malah membungkus tubuhku juga. Aku merasakan tangan mungil di pinggang ku. Mungkin nona sialan ini memeluk ku lagi.
Perhatian ku teralihkan ke arah kantong plastik di sebelah. Aku melihat isinya dan mendapati beberapa makanan yang masih belum terusik.
"Sarada tunggu kau bangun, Boruto"
Aku menoleh ke hadapan dan melihat Mitsuki yang menatap kami menggunakan cermin pandang belakang.
"Apa maksudmu? Bukannya tadi aku menyuruhmu untuk pastikan dia makan?"tanya ku.
Mitsuki langsung menoleh ke arah ku.
"Dia mengkhawatirkan mu yang tidak makan dari siang tadi. Jadi kerna itu dia tunggu sampai kau bangun" ucap Mitsuki.
"Jangan bilang kau memberitahunya?Cih.. Tapi tetap saja kesihatan dia lebih penting. Kalau nanti tiba-tiba perut dia masuk angin aku yang.."
"Mungkin sebab gak mahu kau sakit dia sanggup tunggu kau walau nanti dia yang akan sakit. Dia gak kisah Bor kalau dia yang sakit. Asalkan kau yang tak sakit"ucap Mitsuki.
Aku tertegun dan melirik ke arah nona sialan ini. Dan seketika tubuhku menghangat. Bukan hangat kerna dipeluk,tapi hangat kerna perasaannya yang mengkhawatirkan diriku. Tapi aku harus membuang perasaan ini sebelum menjadi lebih parah. Aku meraup wajahku dan menghembuskan nafas kasar.
"Hm. Udah ayo masuk. Mitsuki bangunkan adek aku itu dan hantar ke kamarnya. Dan kau juga menginaplah dulu di masion ini kerna esok kita ada pertemuan"ucap ku.
Mitsuki menganggukkan kepalanya.
"Urm.. kalau Sarada pula?"tanya Mitsuki.
"Dia akan tidur di kamarku. Dia boleh tidur di kasur milikku. Lagipula di kamarku ada sofa jadi aku akan tidur di situ" ucap ku.
Mitsuki hanya mengangguk sahaja. Aku mengambil beg milik Sarada dan ku sandangkan ke bahu. Sedangkan kantong plastik pulak ku sangkutkan di siku. Aku membuka pintu mobil dan seketika angin sejuk menghembus tubuh kami. Aku memperhatikan si nona sialan ini makin mengeratkan pelukannya mungkin kerna sejuk.
Aku membetulkan tubuhnya sedikit sebelum keluar dari mobil. Setelah menutup pintu aku melihat adek ku udah bangun walau masih separuh sadar. Dan Mitsuki sudah berdiri di sebelah Himawari untuk memastikan adek ku tidak jatuh. Kami berjalan ke masion dan Mitsuki yang membuka kunci pintu tersebut kerna aku masih mendukung nona sialan ini dan Himawari masih ngantuk.
Cklek!
Kami masuk ke dalam masion yang dalam keadaan gelap. Jujur di masion ini tiada satu pun pembantu ataupun bodyguard. Kerana bagi aku itu merepotkan. Lagipula aku pandai memasak, mengemas dan ahli dalam beladiri jadi aku gak perlu fikir untuk susah-susah menyewa bodyguard atau pelayan.
"Aku mahu masuk ke kamar dahulu. Kalian juga masuk dan tidurlah" ucapku kepada Mitsuki dan Himawari.
"Ha'i"ucap Mitsuki sedangkan Himawari mengangguk.
Aku berjalan sambil mengendong nona sialan ini ke tingkat 2. Aku berhenti sekejap di depan pintu kamar sebelum memasukinya.
Cklek!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Love You,Mr.Criminal(BoruSara)
ActionMencintai seorang penjenayah, membuat Sarada berada dalam situasi yang sulit. Di satu sisi dia mahu dirinya berada di sisinya. Dan di satu sisi ayahnya tidak suka dengan si dia. Boruto seorang pemuda bangsawan dari keluarga Uzumaki.. Dia terkenal de...