Rubrik

21 7 0
                                    

SAKPALA  MAWAR CAMP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SAKPALA MAWAR CAMP

sakpalamawarcamp.com

Donasi

Jagad Respati: Edukasi Alam Bisa Diciptakan di Mana Saja

Home / Artikel / Jagad Respati: Edukasi Alam Bisa Diciptakan di Mana Saja

12/07/2020 stafadmin #wawancara #jagadrespati

13 shares

Untuk mengenang sosok Jagad Respati yang dinyatakan hilang sejak 21 September 2017 dan ditutupnya kasus pencarian beliau tahun ini, kami menayangkan kembali wawancara yang pernah dimuat di buletin SAKPALA edisi Juli 2017. Semoga menginspirasi.

Mari bersama-sama kita doakan yang terbaik untuk beliau.

* * *

DUA hari lalu, seorang petualang ternama, pegiat alam, dan presenter sebuah acara populer Penjelajah Alam menyambangi Mawar Camp Area. Ya, dialah Jagad Respati, seseorang yang kemampuan survival-nya tidak diragukan lagi, begitu juga pengetahuannya akan lingkungan. Dalam kunjungannya yang juga diliput tim Penjelajah Alam, Jagad memberikan insight-nya terkait fasilitas yang ada di Mawar Camp Area.

Setelah menjalani syuting, kami dari SAKPALA berbincang santai dengan beliau. Ditemani secangkir kopi, Jagad bercerita tentang kegiatannya selama ini, cita-citanya semasa kecil, harapannya untuk negeri kita tercinta, sampai rencana berkeluarga.

SAKPALA (S): Assalamualaikum, Mas, sehat?

Jagad Respati (JR): Waalaikumsalam, alhamdulillah sehat.

S: Sudah yang kedua kali, ya, Mas Jagad ke sini.

JR: Ya, untuk TV, saya sudah di sini dua kali. Tapi sebetulnya saya lumayan sering ke sini untuk bertemu teman-teman SAKPALA, Mas Arun, naik ke atas juga [Gunung Ungaran] bahkan sebelum saya punya acara.

S: Oh, iya, betul. Nah, mumpung Mas Jagad lagi di sini, kita ngobrol-ngobrol soal edukasi konservasi alam, ya. Menurut Mas Jagad, seberapa penting edukasi konservasi di Indonesia?

JR: Kita hidup di planet bumi, satu-satunya planet di tata surya yang berpenghuni manusia. Airnya, udaranya, makhluk hidup lainnya, semua cocok dengan manusia. Hanya di bumi kita bisa mendapat sumber gizi agar bisa tetap bertahan hidup, dan hanya di bumi pula keperluan manusia lainnya seperti jiwa dan pikiran yang sehat bisa terpenuhi. Alam sudah memberi kita banyak hal sejak jutaan tahun lalu. Alam selalu menyediakan, selalu mengasihi, tapi apa yang manusia perbuat pada alam? Saya percaya semua orang cerdas dengan caranya masing-masing, tapi setidaknya semua orang harus cerdas dalam satu hal: give back. Jika kita terus menerus menerima, mengambil, mengeksploitasi, apa yang akan tersisa dari planet ini? Mau lari ke mana kita? Indonesia sendiri punya 82 juta hektare hutan yang 63 persennya masih berupa hutan alam. Dan ingat, kita tidak sendirian di sini. Burung endemik Indonesia saja jumlahnya mencapai 300 lebih spesies. Belum lagi fauna lain. Jika ingin sama-sama hidup enak di bumi terutama di Indonesia, kita harus saling melindungi.

Menanti MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang