24 | Kellan

15 6 0
                                    

"ITU mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ITU mereka."

Cheska berbisik sebelum melambai tinggi ke arah APV abu-abu yang baru tiba. Setelah satu setengah jam berkendara, akhirnya Kellan dan Cheska sampai di rest area KM 575. Kemudian, mereka menunggu sekitar tiga puluh lima menit sembari mengisi bensin, makan siang, ibadah, serta mengecek ban hingga Reiya dan Ares datang.

Reiya keluar dari kursi pengemudi. Mereka bertukar? Ares membuntutinya, dan walau Kellan tak dapat begitu jelas melihat karena jarak dan ketiadaan kacamata, matabukan, auraAres sayu. Sesuatu telah terjadi dan sebaiknya mereka langsung membicarakannya.

"Maaf nunggu lama," ucap Reiya. "Kami makan dulu di rest area lain"

"Kamu nggak apa-apa?" Cheska nyaris menerjangnya. Dia berhenti untuk menyentuh bahu dan lengan Reiya. "Kenapa jadi kamu yang nyetir?"

Reiya terkekeh pelan seolah menutupi sesuatu. "Nggak pa-pa, Cheska. Masih utuh, kan?"

"Jangan bercanda, ah!" balas Cheska tak terima. Ditengoknya Ares dan didekatinya. "Lo nggak ngapa-ngapainlo kenapa, Res?"

Nada cemas dalam kalimat terakhir Cheska menegaskan kecurigaan Kellan. Dia bergerak lebih maju untuk memastikannya sendiri. Mustahil. Ini Ares yang baru beberapa jam lalu berani merampas mobil orang? Dia bertumpu pada kakinya seperti bangunan tua dengan tiang-tiang rapuh. Sedangkan Reiya, seraya memandangi Kellan dan Cheska bergantian, memasang topengnya lebih tebaltak hanya lewat senyuman, tetapi juga penjelasannya.

"Kalung aku jatuh, terus hilang. Ares jadi merasa bersalah," ungkapnya, meski terlihat jujur. "Aku sempat nangis, tapi sekarang udah ikhlas, kok."

"Betul cuma itu?" telisik Cheska. "Nggak ada lagi?"

"Iya. Memangnya kenapa?"

Kellan menyela, "Karena kami mau tanya sesuatu."

Perihal Rudi yang mengenal Ares ternyata mengganggunya lebih daripada yang dia pikirkan. Memang, semua kembali lagi kepada Jagad yang berhak memberikan hartanya untuk siapa pun, tetapi apa gunanya warisan untuk seorang Ares? Cheska anak yatim yang membutuhkan dukungan finansial. Jagad barangkali pernah mengenalnya secara tak langsung. Reiya cerdas, menarik, dan sangat mungkin mendapat simpati Jagad meski baru bertemu sekilas. Ares? Dia bahkan menganggap Jagad sebagai jalan keluar, bukan manusia. Di mana respeknya?

Maka, kemungkinan Rudi dan Pak Kurniawan bisa berkerabat dengan Aresjuga Jagad Respatiterasa salah, seperti bukan pada tempatnya.

"Soal mobil?" Tak diduga, Ares berkata. "Tinggalin aja. Nanti juga diambil."

"Bukan, Res." Beruntungnya, Cheska merespons lebih dulu. Dia menoleh kepada Kellan, meminta persetujuan. Kellan mengangguk sebelum Cheska meneruskan, "Di antara kita, lo yang paling nggak tahu siapa Jagad Respati. Tapi, lo kenal Rudi, nggak?"

Menanti MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang