Bab. 22

1.4K 158 49
                                    

Hai hai
Lanjut lagi yuk ceritanya

Tapi sebelum baca seperti biasa vote dulu jangan lupa
😚😚😚😚

Voment yang banyak ya...

Lanjutttt

Happy Reading
🥰🥰🥰


Erlang yang sedang sibuk merawat luka dikepala rashmi tidak memperhatikan jika ternyata arka sudah pergi dari sana.

Arka kembali kekamarnya dengan perasaan yang terluka..

"Hikksss... Kenapa ini sakit sih... " Isak kana didalam kamarnya

" Gue kenapa sih... Biarin aja dia sama tuh cewe.. Itu kan bukan urusan gue.. Tapi... Kenapa hati  gue sakit banget... Hikkssss... "

Saat kana terisak, atta datang mencarinya. Ia sebenarnya tahu karena sejak tadi atta selalu memperhatikan arka. Sehingga dirinya tahu kalau saat ini arka pasti sedang menangis dikamarnya

Tokkk... Tokkk... Tokkkk

" Arka... Kak atta boleh masuk?? " Tanya atta.

Arka bergegas mengusap air matanya dan mencoba untuk tenang.

" Iya  kak masuk aja gak dikunci kok " Jawab kana

"Kamu beneran gak papa?? " Ucap atta yang mendekat kearah arka.

"  Arka gak papa kok kak... " Bohong arka.

" Kamu gak usah bohong... Kakak tahu apa yang kamu rasakan. " Ucap atta

" Hikksss... Kak.... Ini sakit kak... Tapi arka gak tahu kenapa?? " Isaknya

" Arka suka sama erlang?? " Tanya atta

" Gak.. Arka sukanya sama kak atta" Jawab arka

" Hah... Arka suka sama kakak?? " Ucapnya pura pura tak tahu

" Iya.. Arka suka saat kakak selalu ada buat arka. Kakak selalu bisa buat arka nyaman dan ngerasa dilindungi. " Jawab arka.

" Hah... Kakak? Kamu gak salah?? " Tanya atta yang tahu sebenarnya erlang lah yang dimaksud oleh arka. Karena selama ini yang selalu ada untuk membantu kana sebenarnya adalah erlang dan bukan dirinya. Atta hanya membantu arka saat demam kemarin saja . Selepasnya semua itu adalah erlang yang melakukan.

Mungkin karena wajah mereka yang sama  hingga membuat kana salah paham dan mengartikan perhatian erlang itu sebagai perhatian yang diberikannya.

" Iya kak.. Kakak udah nenangin arka pas kemarin arka takut sendirian dirumah dan ada petir, terus kakak juga kan yang  selalu bantu kerjaan arka diem diem.....kemarin  juga kakak kan yang jaga arka waktu arka sakit??"

" Hmmm... Kamu salah... Yang nenangin arka pas arka takut itu erlang bukan kakak.... Yang selalu bantu kerjaan kamu diem diem juga bukan kakak... Kakak cuma nemenin kamu pas demam kemarin aja... Dan itu juga erlang ikut nemenin kamu sebelum kakak datang bawa makanan buat kamu. "

" Jadi kak... Berarti yang waktu malam itu.. Itu kak erlang... Bukan kakak?? " Tanya kana sambil memegang bibirnya

" Jadi ciuman pertama gue  itu erlang?? Hahhh ... Gak mungkin ah.. Dia kan orangnya rese.. Tapi kalo bener... Berarti gue sukanya sama erlang donk... Bukan kak atta.. " Batin kana

" Iya... Kakak cuma nemenin kamu pas kemarin kamu demam aja.. Dan selebihnya itu mungkin erlang yang lakuin.. " Ucap atta

" Tapi kak... Waktu itu dia lembut banget kayak kak atta... Gak mungkin kalo itu kak erlang, dia kan orangnya rese.. Nyebelin.. " Arka masih belum percaya.

𝙎𝘼𝙉𝙂 𝙋𝙀𝙒𝘼𝙍𝙄𝙎 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang