Bab. 24

1.8K 167 89
                                    

Hello

Seperti biasa sebelum baca budayakan tinggalkan jejak

Voment jangan lupa
🥰🥰🥰

Langsung aja

Happy Reading

.
.
.
.

🌻🌻🌻

Sejak kejadian didapur tadi sore, kini membuat sosok arka menjadi canggung untuk bertemu erlang. Hampir setiap mereka bertemu , arka akan berusaha menghindarinya.

Saat ini arka yang sedang ada di ruang tv, mendengar bahwa erlang mencarinya.

" Arkaaaaa.... Kaaaa... Arkaaa... " Panggil erlang

Kana yang mendengarnya akan berusaha untuk sembunyi. Karena dia merasa malu jika harus bertemu erlang saat ini.

" Duh kak erlang cari gue lagi... Gue harus sembunyi dimana ya?? Malu banget nih.. "

Arka yang bingung hanya bolak balik saja diarea pantry . Hingga tak sadar jika erlang sudah ada dibelakangnya.

Arka yang sibuk bolak balik dari tadi akhirnya tak jadi sembunyi dan malah menabrak sosok didepannya ketika dia berbalik.

Bughhhh....

Hal ini terasa seperti dejavu karena saat ini arka yang akan jatuh juga ditangkap oleh tangan erlang, namun bedanya saat ini kana tak sampai jatuh dan malahan menabrak dada bidang erlang.

" Hayo... Dipanggil bukannya nyaut malah mondar mandir aja disini kayak setrikaan. "
Kata erlang

" Hehe... Maaf.. " Cengir kana. " Ada apa kak?" Lanjutnya

" Nih.... " Erlang menyerahkan sebuah amplop ketangan arka.

" Apa sih ini?? "

" Mau gak??? Kalo gak mau.. Kakak ambil lagi" Goda erlang

" Emang isinya apaan?? SP ya kak?? "

"SP apa??? "

" Iya SP.. soalnya kalo disekolah biasanya guru arka kalo ngasih amplop gitu isinya SP" polos kana

" Emang kamu bandel pas disekolah.. "

" Kan kakak tau sendiri aku bandelnya kayak apa? Dulu aja kan kita sempet rebutan bangku dikantin disekolah.... " Ceplos kana

" Hahhh.... Kamu ngomong apa sih??? Rebutan bangku apa??? " Heran erlang..

"Mampus gue salah ngomong kan nih mulut. " Batin kana sambil menepuk nepuk bibirnya yang lemes.

" Stoppp... " Suruh erlang yang langsung menangkap tangan kana

" Tunggu... Kamu kamu tadi ngomongin bangku?? Tapi seinget kakak yang rebutan bangku sama kakak tuh cuma bocah dari sekolah kakak itu deh.. " Ingat erlang

" Ehmmm.... " Tunduk kana

" Bentar bentar... " Ucap erlang sambil melepaskan kaca mata arka.

" Kamu.... " Kaget erlang

" Maaf kak... Bukannya aku gak mau jujur, cuma aku punya alasan tersendiri hingga sampe ngelakuin ini." Jujur arka

" Hmmm... " Marah erlang yang merasa dibohongi

" Kak.... Jangan marah donk... Please maafin aku... Aku beneran gak maksud buat bohongin kakak.. Hanya saja... "Rayu kana sambil bergelayut manja tangan erlang

𝙎𝘼𝙉𝙂 𝙋𝙀𝙒𝘼𝙍𝙄𝙎 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang