Bab. 23

1.5K 172 104
                                    

Hello....
Lanjut lagi yuk ceritanya

Tapi sebelum baca seperti biasa vote dulu jangan lupa
😚😚😚😚

Voment yang banyak ya...

Lanjutttt

Happy Reading
🥰🥰🥰

Saat ini erlang yang ada dirumah bundanya sedang ikut makan malam bersama.

Bunda dan ayah saat ini juga ada diruang makan bersama.

" Bunda seneng banget, anak anak bunda bisa kumpul lagi seperti ini.. Iya kan yah.." Ucap bunda dewi.

" Ayah juga seneng kalau kalian selalu akur seperti ini. " Ucap ayah

" Oh iya yah... Kabar kana sekarang gimana yah?? Apa sudah ketemu?? " Tanya bunda

" Belum... Dan ternyata kana tidak tinggal dirumah temannya seperti bayangan si adhi.. Dan sekarang di adhi lagi kebingungan cari anaknya itu" Jawab papa

" Kana siapa yah??? " Tanya atta

" Tuh... Calon jodohnya si angga. " Ucap bunda

" Iya tapi dia kabur... Dan itu artinya angga berhak buat cari jodoh angga sendiri. " Kata angga

" Boleh aja... Tapi bunda sama ayah belum tentu memberi restu.. Karena bunda masih berharap kalau kana yang akan jadi mantu bunda. " Ucap bunda

" Tapi bun,, angga gak suka sama kana. Angga udah punya pilihan sendiri bun.. " Protes erlang.

" Iya bun... Angga udah punya orang yang dia pilih bun.. " Atta ikut membujuk bundanya

" Pokoknya bunda cuma mau kana... Titik!!! "

" Bun... Disini tuh yang bakalan nikah siapa sih?? Kenapa angga harus ikutin mau bunda sedangkan angga gak suka sama yang namanya kana, bahkan angga sudah punya pilihan sendiri bun.. Angga pengen nikah tuh atas dasar cinta bun bukan karena paksaan.. " Tolak erlang

" Iya bun.... Apa gak sebaiknya bunda temui dulu pilihan angga sebelum bunda memutuskan jawaban?? " Saran atta

" Gak... Bunda tetep hanya mau kana yang jadi mantu bunda... "

" Bunda egois... " Ucap erlang yang langsung membangkitkan amarah sang ayah.

" SUDAH BERDEBATNYA??? ANGGA POKOKNYA KEPUTUSAN KAMI SUDAH BULAT... KAMU HANYA AKAN MENIKAH DENGAN KANA. KARENA INI SUDAH DIPUTUSKAN SEJAK AWAL.. " kata ayah.

" Tapi yah.. "

" Udah... Ngalah aja dulu... Soal arka pikirin nanti lagi.. " Bisik atta.

" Huffftttt..... " Erlang menghela nafasnya dan kemudian menghembuskannya lagi untuk menenangkan dirinya.

Makan malam kali ini berlangsung dengan kurang baik karena diselingi sedikit perdebatan soal jodoh erlang.

" Bun... Yah... Angga pamit..." Pamit erlang

" Ini udah malem angga, apa tak sebaiknya kamu nginep aja disini? " Saran bunda

" Gak bisa bun... Ada sesuatu yang angga gak bisa tinggal dirumah.. " Tolak erlang.

" Ya sudah... Hati hati ya dijalan.. Jangan ngebut.. " Nasihat bunda

" Iya bun... Yah... Angga pamit ya?? " Pamit erlang

" Atta... Jaga ayah bunda ya.. " Pesan erlang

" Siap... Lu hati hati ya... " Ucap atta

" Ok... Gue pamit.. Dah.. "

𝙎𝘼𝙉𝙂 𝙋𝙀𝙒𝘼𝙍𝙄𝙎 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang