Bab. 39

1.3K 155 42
                                    

Yuuuhuuu aku kembali...

Thank you udah ngikutin cerita ini terus
Semoga gak bosen ya
(Dih maksa)
🤭🤭🤭

Seperti biasa sebelum baca jangan lupa vote and koment nya ya
.
.
.
.

Yuk langsung aja

HAPPY READING
🥰🥰🥰

Saat ini dokter telah datang dan memeriksa erlang. Pria itu diberikan obat diare sesuai dengan apa yang dikeluhkannya.

Namun saat dokter itu memeriksa kana, raut wajahnya berubah menjadi serius. Ia seperti tengah heran dan merasa sangsi dengan hasil pemeriksaannya.

Berulang kali ia memeriksa perut kana namun hasilnya tetap sama.

" Dok... Sebenarnya anda bisa gak sih memeriksanya.. Kok saya liat dari tadi diulang ulang mulu. Jangan bilang dokter mau grepe grepe calon saya.. Kalo hal itu sampe terjadi saya pastikan dokter gak akan bisa praktek lagi.. " Kata erlang yang tak terima kekasihnya itu disentuh berulang kali oleh sang dokter.

" Oh maaf tuan, saya tidak bermaksud demikian, hanya saja saya merasa ragu dengan hasil pemeriksaan saya. " Jelas dokter itu

" Memangnya kamu dokter abal abal?? Bilang pake acara ragu segala... " Lagi lagi erlang merasa kesal dengan jawaban sang dokter.

" Bukan begitu... Hanya saja... " Dokter itu menjeda kalimatnya. " Dari hasil pemeriksaan saya, saya menduga mual dan pusing serta perubahan mood juga penciuman nak arka yang menjadi lebih sensitif mungkin disebabkan oleh sesuatu yang ada didalam perut nak arka sendiri " Ucap dokter itu

" Maksud dokter apa??? Saya sakit parah  ya dok??? Saya... Hikksss saya udah mau mati ya... Huaaaa... Kak erlang.... Aku belum nikah sama kamu... Aku gak mau mati.... Huaaaaaaaa... " Tangis kana memeluk erlang

" Kamu tenang sayang... Dokter belum mengatakan apapun... Kamu jangan cemas ya... Apapun yang terjadi kak erlang akan selalu ada disamping kamu dan menemani kamu... " Erlang menenangkan kana

" Oh bukan itu... Maksud saya... " Kata dokter itu.  "Saudara kana ini.. Tapi maaf sebelumnya... Apa saudara kana ini sebenarnya transgender?? " Tanya dokter itu yang sontak mengagetkan kana dan juga erlang.

" Apa dok.... Dokter sembarangan ya... Saya ini laki tulen... Sejak lahir ya udah begini... Dokter ini ngaco ya...?? Dokter mau liat punya saya... Ini asli dok... Dokter bisa cek sendiri" Marah kana sambil berusaha menunjukkan sesuatu miliknya namun terlebih dulu dicegah erlang.

" Arka denger dulu kata dokter jangan gegabah.. " Kata erlang

Dokter itu hendak mengatakan sesuatu namun ditahannya. Ia takut jika emosi kana semakin meluap.

" Sabar sayang sabarr... Dokter kan tadi cuma tanya... " Ucap erlang

" Ohh.... Jadi kak erlang percaya??? Kak  erlang juga nganggep aku ini transgender gitu.. "

" Bukan gitu sayang... Maksud kakak... Kamu denger dulu apa kata dokter.. Tenang ya... Tenang... Calm down.... " Bujuk erlang.

Dokter itu kini menghelakan nafasnya. Ia lelah dengan drama yang kana buat.

" Saudara arka dengar dulu.. Saya tadi bertanya seperti itu karena saya punya alasan. Saya tidak menuduh anda hanya saja saya ragu dengan hasil yang saya dapat saat memeriksa anda. "

" Tuh kan kak... Dia pasti bukan dokter beneran..... Masa dia ragu sih sama hasil pemeriksaannya.. " Adu kana

" Sayang jangan ngomong gitu.. Gak baik tau.. "

𝙎𝘼𝙉𝙂 𝙋𝙀𝙒𝘼𝙍𝙄𝙎 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang