"Pa... Kalau papa tetap paksa aku buat nikah.. Aku bakal kabur dari rumah" Ancam kana
" Jadi kamu masih tetap menentang ya... Ok pergilah sesukamu.. Papa tak akan melarang"
" Loh kok gini.. Papa bukannya nahan aku malah nyuruh pergi" Batin kana
"...
Tapi seperti biasa sebelum baca jangan lupa voment yang banyak ya..
Lanjut aja deh yuk..
HAPPY READING 🥰🥰🥰
PERINGATAN!!!! ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ ini area 🔞🔞🔞....
ADA NC... AWAS KALO ANTENG!!!
Karena emosi dan cemburunya terhadap evan tadi, erlang kini membawa tubuh kekasihnya itu dengan menggendong di pundaknya. Ia berjalan cepat menuju kamar yang tadi dipesan oleh ayahnya.
Namun kana yang merasa malu mencoba protes sambil membenamkan wajahnya dipunggung erlang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Cuma ilustrasi)
" Kakkkk.... Turunin ahhhh... Malu tau diliatin orang... Ntar dikiranya kita ngapain... " Protes kana saat dalam gendongan erlang.
" Biarin aja mereka liat... Kakak gak peduli... "
"Ih.. Kakak mah.. " Rajuk kana
" Udah diem... Bentar lagi kita sampe. "
Setelah pintu lift terbuka, erlang langsung melangkahkan kembali kakinya kekamarnya tadi. Sebelumnya ia merogoh saku celananya dan mencari access card untuk membuka pintunya.
Saat pintu terbuka ia langsung masuk dan tak lupa menguncinya kembali. Setelah dipastikan pintu itu terkunci rapat, ia kemudian menurunkan arka kekasihnya keatas ranjang.
Masih dengan emosi dan cemburu yang meluap luap, erlang langsung mengungkung tubuh bocah manis kekasihnya itu.
" Kak.... Sakit ih... " Protes kana saat erlang memegang pergelangan tangannya begitu erat.
Namun dasar erlang, saat ia merasa kesal ia kadang suka tak mendengarkan omongan orang lain.
Dengan rakusnya ia kemudian melumat bibir kekasihnya itu.
" Emmppphhh.... Emmmphh.. " Kana mencoba berbicara namun tak bisa karena bibirnya masih dibungkam oleh ciuman dari kekasihnya itu.
Ciuman erlang saat ini terasa panas dan menuntut, dan kana saat ini mencoba mengimbangi permainan kekasihnya itu.
Secara perlahan ia membuka mulutnya untuk memberikan akses lebih untuk lidah erlang agar leluasa menjelajahi rongga mulutnya.
Suara kecipak akibat saliva mereka yang bertukar menjadikan harmoni dan melodi yang indah untuk menemani pergulatan mereka.
" Hhhmmppphhh..." Kana memukul pelan dada erlang karena merasa butuh oksigen.
Erlang yang tahu apa yang diinginkan kekasihnya kini sejenak melepaskan pagutan mereka, membiarkan arka kekasihnya itu untuk meraup oksigen sebanyak mungkin sebelum kembali melanjutkan ciumannya.