Hai hai
Lanjut lagi yuk ceritanyaTapi sebelum baca seperti biasa vote dulu jangan lupa
😚😚😚😚Voment yang banyak ya...
Lanjutttt
Happy Reading
🥰🥰🥰Pagi ini sinar mentari masuk melalui celah jendela namun tak mengusik dua orang anak adam yang masih terlelap dalam tidurnya.
Pergumulan mereka semalam yang bahkan baru berakhir menjelang pagi tadi membuat keduanya terasa lelah dan malas untuk beranjak dari kasurnya.
Erlang dan kana masih setia tidur dengan erlang yang memeluk sang istri erat.
*********
Saat ini didaratan tepatnya dibandara para tamu dan juga teman teman erlang dan kana sudah siap untuk pulang kembali ke Indonesia.
Evan, diga, yudha dan reza merasa kesal melihat kemesraan asta dan juga dhimas yang kian hari kian tambah manis saja.
" Huh... Nyebelin banget sih za tuh temen lu... " Ucap diga
" Temen lu juga kali... "Ucap reza
" Iya deh iya... Tapi kesel tau liat mereka mesra mesraan gitu... Seolah kita disini cuma nyamuk doank... " Kesal diga
" Sabar woi bocah... " Evan yang mendengar keluh kesah diga akhirnya mendekat, kemudian ia menepuk bahu diga
" Tapi mereka emang ngeselin sih van... Pacaran gak tau tempat. " Keluh yudha.
" Ngomong aja lu sirik gak punya pacar.. " ucap evan.
" Bodo amat gue jomblo yang penting gue happy. Daripada lu ngakunya jomblo anaknya dimana mana..." Ucap yudha.
" Sialan lu yudh... " Kesal evan.
Hahhahahahaa.....
Diga asta reza dhimas dan yudha hanya tertawa menanggapi kekesalan evan.Kini mereka telah ada didalam pesawat, kebetulan jatah kursi untuk mereka berdekatan
Asta dan dhimas duduk bersama dengan diga disebelahnya, yudha dan reza juga duduk bersama ditambah evan disamping mereka.
Diga dan evan mendapat jatah kursi disebelah pinggir diantara lorong.Diga yang disebelah asta dhimas merasa jadi obat nyamuk atas kemesraan keduanya.
" Ta.. Nanti pulang kerumah a' dhimas aja ya... " Ucap dhimas.
" Ehm... Iya deh.. Ntar aku bilang mama kalo mau nginep tempat A'a. "
Saat dhimas dan asta saling melempar ucapan ucapan manis, diga merasa mual mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝘼𝙉𝙂 𝙋𝙀𝙒𝘼𝙍𝙄𝙎 (END)
Non-Fiction"Pa... Kalau papa tetap paksa aku buat nikah.. Aku bakal kabur dari rumah" Ancam kana " Jadi kamu masih tetap menentang ya... Ok pergilah sesukamu.. Papa tak akan melarang" " Loh kok gini.. Papa bukannya nahan aku malah nyuruh pergi" Batin kana "...