Bab. 55 🔞

1.5K 117 51
                                    

Hai hai
Lanjut lagi yuk ceritanya

Tapi sebelum baca seperti biasa vote dulu jangan lupa
😚😚😚😚

Voment yang banyak ya...

Lanjutttt

Happy Reading
🥰🥰🥰

Sinar mentari pagi yang masuk melalui celah jendela ternyata tak mampu mengusik ketenangan dua insan yang saat ini tengah tidur sambil berpelukan.

Hangatnya pelukan dari pasangannya ditambah tubuh yang lelah setelah aktifitas pergulatan semalam membuat dua orang anak adam itu betah untuk tetap berada diatas ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hangatnya pelukan dari pasangannya ditambah tubuh yang lelah setelah aktifitas pergulatan semalam membuat dua orang anak adam itu betah untuk tetap berada diatas ranjang.

Namun ternyata hal itu tak berlangsung lama, sebab yang lebih muda kembali merasakan mual seperti biasanya.

Perlahan kana menyingkirkan tangan erlang yang memeluk dirinya posesif. Setelah terbebas dari pelukan erlang, buru buru dirinya ketoilet untuk muntah.

Huekkkk.... Huekkkkkk...

Erlang yang mendengar suara kana yang sedang muntah buru buru menghampiri suara tersebut. Ia berjalan kearah toilet yang ternyata tak sempat kana kunci.

" Sayang... Kamu muntah lagi?? " Tanya erlang cemas sambil membantu mengangkat tubuh kana yang saat ini sudah lemas.

" Iya kak... Tapi gak papa kok.. Nanti agak siangan jg baik sendiri. Ini sih udah mending kak.. Kemarin kemarin dirumah lebih parah... "

" Sayang maafin kakak ya... Ini semua salah kak erlang.. Kalo aja kakak... "

" Kak erlang nyesel aku hamil anak kakak??? Iya aku tau... Aku emang cowok aneh.. Gak seharusnya cowok itu hamil... Jadi kalo kakak mau ninggalin aku, aku bakal terima dan aku juga bakal pergi dari hidup kakak.. " Ucap kana sensitif

" Sayang bukan itu maksud kakak... Kamu jangan marah ya.. "

" Terus maksud kakak apa minta maaf sama aku kalo bukan karena menyesal ngebuat aku hamil?? "

" Sayang... Kamu salah paham.. Kakak bukan menyesal gara gara itu.. Kakak hanya menyesal kenapa harus kamu yang mengalami morning sickness, harusnya kakak aja yang ngalamin. Kakak gak tega ngeliat kamu lemes begini sayang.. "

" Hmm.. " Jawab kana singkat.

" Awas kak.... Minggir... Huekkkkk.... " Lagi lagi Kana kembali muntah

" Sayang.... " Cemas erlang sambil ikut menepuk pelan punggung kana.

Setelah dirasa tidak akan muntah lagi kana akhirnya menyandarkan tubuhnya pada tubuh erlang yang ada dibelakangnya.

" Kak lemes... Gendong... " Manja kana

Erlang dengan senang hati membawa kana dalam gendongannya. Lantas ia merebahkan tubuh sang kekasih keatas ranjang empuk miliknya.

𝙎𝘼𝙉𝙂 𝙋𝙀𝙒𝘼𝙍𝙄𝙎 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang