Bab. 54

1.1K 116 74
                                    

Hello

Seperti biasa sebelum baca budayakan tinggalkan jejak

Voment jangan lupa
🥰🥰🥰

Langsung aja

Happy Reading
🥰🥰🥰

Saat ini tubuh seorang gadis masih tergeletak lemas diatas ranjang. Sudah lebih dari satu minggu gadis itu terbaring diranjangnya. Aroma obat yang menyengat itu sangat pekat dirasa didalam ruangan serba putih dengan ventilasi yang terhitung hanya sedikit.

Setelah sekian lama dirinya tertidur akhirnya gadis itu tersadar, namun saat ia ingin membuka mata ternyata ada perban yang menutupi matanya. Dengan tak sabar ia lantas membukanya,dan kemudian secara perlahan mata gadis itu mengerjap, membiasakan cahaya agar masuk kedalam netranya. Namun ia sudah mencobanya berulang kali ternyata hanya kegelapan yang dapat ia lihat.

" Ini dimana woi.... Gelap banget... Mana sih lampunya...!!? Woiiii ada orang gak sih..??" Teriak gadis itu

" Andin sayang... Ini mama nak... Kamu ada dirumah sakit... Sayang kamu yang sabar ya... " Ucap seorang wanita yang mengaku sebagai mama gadis itu.

" Ma... Mama dimana sih ma..? Kenapa juga harus gelap gelapan gini sih??? Nyalain lampunya donk gak lucu tau ma.... Gelap nih.." Kata andin

" Sayang... Sayang kamu yang sabar ya..." Ucap sang mama lembut.

" Sabar apaan sih ma... Orang tinggal nyalain lampu aja susah amat... Udah sini aku aja yang nyalain. " Ucap andin.

Namun saat gadis itu hendak bergerak turun, ia tak dapat merasakan kakinya. Ia sangat sulit untuk menggerakan badannya.

" Ma.. Ini kenapa sih?? Kok aku gak isa gerak.?? Ma... Mama.. Ma.... " Panggil gadis itu

Sang mama lantas memeluk gadis itu. Ia mencoba untuk menenangkan sang putri yang tengah bingung dengan keadaan dirinya.

" Sayang... Dengerin mama ya.. "

" Mama apaan sih... Dengerin apa juga... Buruan ini aku kenapa sih ma... Kenapa aku gak bisa gerak gini..??? "

" Hikksss... Hikkksss... Sayang... Mama minta maaf sama kamu ya nak... "

" Minta maaf apa sih ma... Gak lucu deh sumpah.. "

" Mama minta maaf... Kemarin waktu dokter bilang sama mama tentang keadaan kamu setelah mengalami kecelakaan. Mama setuju buat dokter mengamputasi kaki kamu sayang.. Dokter juga minta sama mama buat mengamputasi sebagian jari tangan kamu juga, karena tulangnya telah remuk dan ditemukan bakteri parasit ganas yang menyerangnya. Dokter takut jika bakteri itu akan menyebar jadi dia mengusulkan agar kamu diamputasi. " Jelas sang mama yang membuat andin jadi histeris

" Jadi maksud mama aku cacat gitu??? Gak mungkin ... Gak... Gak mungkin aku cacat.... Aaaarrrrrgggghhhhhhhhhhh!!! " Teriaknya frustasi

" Sayang... Tenang ya.. Andin... Sayang... Mama mohon jangan gini... Mama gak kuat liat kamu seperti ini sayang.. "

" Hikksss... Hikksss... Gak mungkin aku cacat... Mama pasti bohong kan... Ini gak bener kan..?? " Tanya andin tak percaya.

" Sayang.. Kamu harus sabar ya... Mungkin kaki kamu dan jari tanganmu tidak sempurna, bahkan mata kamu tidak dapat melihat, setidaknya kamu masih hidup sayang.. " Nasihat sang ibu.

" Jadi aku juga buta ma...??? Hikksss... Maaa.. Aku gak mau cacat ma... Aku gak mau... Hikksss... Gimana nasib aku kedepannya... Hikksss.... "Andin menangisi keadaannya yang saat ini menjadi cacat

𝙎𝘼𝙉𝙂 𝙋𝙀𝙒𝘼𝙍𝙄𝙎 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang