Bab. 33

1.4K 131 181
                                    


Hai hai
Balik lagi..
🤗🤗🤗

Seperti biasa sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak

Voment jangan lupa

Gak usah lama lama
Langsung aja
Yuk baca
*
*
*

HAPPY READING
🌞❤🌻❤🌞❤🌻❤🌞

Setelah kepulangan teman temannya, tak lama kemudian erlang juga pulang dari meetingnya.

" Arka sayang... Kak erlang pulang ... Kakak bawain martabak nih... " Ucap erlang saat masuk kedalam penthousenya...

Kana yang mendengar teriakan erlang langsung datang menghampirinya. Ia yang tadinya sedang ada diruang tv kemudian berlari menghampiri sang kekasih. Saat sampai didepan erlang bukannya memeluk sang kekasih, kana malahan hanya menyambar martabak yang dibawa erlang tadi dan langsung duduk kembali diruang tv.

Sambil menonton acara kesukaannya mulut kana tak berhenti mengunyah martabaknya.
Entah kenapa beberapa hari ini ia jadi sangat suka martabak padahal dulu ia tak pernah suka dengan makanan manis seperti itu. Namun sekarang hampir tiap hari ia meminta erlang untuk membelikan martabak untuknya.

"Udah ada martabak jadi Kak erlang dilupain nih?? " Tanya erlang dari balik punggungnya

" Hehhe maaf kak... Lupa.. " Cengir kana

" Dasar ya kamu tuh... " Kata erlang sambil mengusak rambut kana.

" Oh iya kak...mau gak sekarang kita jalan.."

" Kamu ngajak kakak kencan?? " Tanya erlang

" Hmm... Cuma pengen aja sih... Tadi kata diga ada kafe bagus deh.. Kita kesana ya?? " Rayu kana sambil bergelayut manja pada erlang.

" Ini udah malem loh... "

" Justru itu.. Kafe ini tuh katanya buka pas waktu malem gini... Yukk yukkk kita jalan kesana... " Rayu kana lagi.

Suasana yang temaram dengan embel embel bebas melakukan apapun menjadi puncak penasaran seorang arkana. Dirinya jadi ingin sekali mendatangi tempat itu bersama kekasih nya erlang setelah diga mengatakan "jika punya pacar harus kudu nyobaain tempat itu"

"Kak ayok lah kesana!!!! " Rengek arka terus sedang erlang sangat tau tempat apa yang ingin di datangi kana.

Sebuah tempat gelap di dekat taman kota dengan beberapa bilik penyekat, juga penerangan nya hanya terbuat dari botol yang dan diisikan minyak membuat kana yang belum pernah berpacaran juga keluar malam tak tau tempat apa yang ingin ia datangi itu.

"Arka sayang..kalau kamu ingin ketempat apapun akan kakak kabulkan, tapi jangan kesana ya, itu tempat anak anak alay, tempat bocah. " Perkataan erlang tadi langsung menampar diri arka, karena memang benar arka masih bocah.

"Jadi arka alay!!! Lebay gitu??" Sungut arka "trus aku juga bocah ??? Ok kalau kakak gak mau.... Salah arka pacaran sama om om... Gak bisa diajak heve fun ala anak muda.." Omel arka meninggalkan erlang di ruang tv dengan segala kekusutan nya.

" Huuuffftttt....arka kenapa sih, tau dari mana lagi tempat itu!!! " Frustasi erlang sedikit mengacak rambutnya sebelum mengikuti arka,sosok pria muda itu benar-benar merajuk padahal sebenarnya hari ini dirinya hendak minta jatah lagi pada kekasihnya itu.

" Ya udah kita kesana , tapi ganti baju dulu ya.. " Bujuk erlang

" Hmmm... " Angguk kana semangat..

Mereka akhirnya pergi kekafe yang mana tadi kana maksud. Sesampainya disana erlang sebenarnya enggan untuk turun, karena ia sedikit tahu tempat macam apa yang akan mereka kunjungi.

𝙎𝘼𝙉𝙂 𝙋𝙀𝙒𝘼𝙍𝙄𝙎 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang