Bab. 58

1K 109 35
                                    

Halloooooo
🤗🤗🤗
Apa kabar semuanya???

.
.
.
Seperti biasa minta votenya donk biar lebih semangat buat nulis
Sorry kalo banyak typo
😅😅😅
Dahlah gausah banyak omong langsung aja kita baca...
🥰🥰🥰

HAPPY READING

🌻🌻🌻

Saat ini dhimas telah menemukan asta dikelasnya. Dhimas berjalan menghampiri asta yang tengah tertidur dimejanya.

Mungkin asta tak benar benar tidur. Ia hanya merasa lelah dan tak ingin diganggu.

Saat sampai disamping meja asta, kini dhimas memberanikan diri untuk duduk dibangku sebelah asta.

" Asta... " Panggil dhimas lirih

Asta yang mendengar itu lantas menjauhkan tubuhnya. Ia kemudian bangkit berdiri dan hendak meninggalkan dhimas tanpa sepatah kata apapun. Namun sebelum asta pergi dhimas terlebih dulu memegang tangan asta .

" Asta tunggu!! Saya mau minta maaf sama kamu."

Asta hanya berdiri dengan tatapan kosong memandang kedepan, sedangkan saat ini dhimas berusaha minta maaf disampingnya.

" Asta.. Saya tahu saya salah.. Saya sungguh minta maaf sama kamu... Waktu itu saya sedang tidak dapat berpikir jernih.. Jadi saya ... " Sebelum dhimas selesai mengatakan kalimatnya asta terlebih dulu memotongnya dan krmudian pergi berlalu

" Stop saya tak ingin mendengar apapun lagi.. Permisi... "

" Asta..!!! Tunggu!!! Saya belum selesai bicara.. Asta.. Asta... " Panggil dhimas pada asta yang telah keluar kelas.

Untung saja saat itu kelas sedang sepi jadi tidak ada yang mendengar percakapan mereka.

Saat ini asta pergi kearah parkiran, ia mengambil mobilnya dan pergi dari sekolah begitu saja tanpa membawa tasnya. Setengah berlari Dhimas mengikuti kemana bocah itu pergi.

Didalam mobilnya asta kembali menangis mengingat kejadian yang menimpanya.

" Sialan!!!! Brengsekkkk!!!! Bajingan... Enteng banget dia bilang maaf.. Dia pikir semua itu bisa selesai dengan kata maaf... Bulshitttt!!!! Dhimas brengsekkkk!!!! " Umpat asta sambil memukul stir mobilnya

Tiinnnnnn.... Tinnnnnnn... Tinnnnnn...

" Brengsek!!!! Gue gak bisa maafin lu gitu aja.. Lu brengsek...!!!! Bajingan sialannnn!!!!! "

Sedangkan kini dhimas kehilangan jejak saat mencoba mengejar asta. Kini ia menjatuhkan tubuhnya dan berlutut saat tak berhasil menggapai bocah itu.

" Asta... Gue minta maaf sama lu... Gue tau apa yang gue lakuin gak pantes dapet maaf lu... Tapi gue mohon maafin gue... " Ucapnya sambil berlutut diparkiran

" Gue emang bodoh.... " Dhimas memukul kepalanya berulang kali. " Bodoh... Bodoh... Bodoh... Kenapa lu bisa lakuin itu sih... Pantes aja dia marah sama lu... Dasar bodohhh... Aaargghhh" Dhimas frustasi. Ia tak tau bagaimana lagi caranya untuk meminta maaf pada asta.

Saat ini dhimas mengetikkan pesan diponselnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝙎𝘼𝙉𝙂 𝙋𝙀𝙒𝘼𝙍𝙄𝙎 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang