Bab. 9

1.6K 169 57
                                    

Yuhuuuuu.....
I'm come back

Aku gak jadi hapus kok cerita ini tapi aku minta kalian buat kasih voment yang banyak
Kalau perlu kalian bantu share cerita ini ke temen temen kalian biar makin rame nih cerita

Yaudah gak usah lama lama
kita lanjut baca aja

Tapi sebelumnya seperti biasa
Vote nya dulu donk...

Happy Reading
🥰🥰🥰

Suara musik yang berdentum  keras dengan lampu berkelap kelip serta bau alkohol yang menyengat tak membuat sosok seorang Airlangga Bhima Bharata terganggu.

Dirinya malah terlihat  asyik menikmati alunan musik yang berdentum serta meliukkan badannya ditengah lantai dansa.

Saat ini dirinya sedang dikelilingi oleh beberapa wanita yang nampak menggodanya dengan menempelkan serta meliuk liukkan badannya pada tubuh seorang airlangga.
Dirinya yang tidak menyukai wanita bukan berarti membenci interaksi antara dirinya dengan wanita disekelilingnya. Hanya saja hatinya seakan tertutup untuk merasakan cinta kepada perempuan.

Beberapa wanita nampak sedang menggodanya dengan lebih mendekatkan dirinya pada sosok pria itu. Ada yang sedang meraba dada serta lengannya. Ada pula yang sedang berlenggak lenggok sambil menyampirkan tangannya pada bahu kokoh seorang Airlangga.

Saat tengah asyik berdansa ,dari jauh dapat dilihatnya sosok sang sahabat yang melambaikan tangan padanya. Dia berhenti dan menyuruh para wanita itu untuk pergi.

Ia kemudian meninggalkan lantai dansa dan mendatangi sahabatnya. Malam ini erlang mengundang ketiga temannya untuk menemaninya minum.

" Hei bro... Tumben lu ngajak kita kemari." Tanya yudha

" Lagi sumpek gue.... " Jawab erlang

" Sumpek kenapa lagi lu?? " Tanya dhimas

"Masa gue mau dijodohin sih. Emangnya segitu gak lakunya gue hingga mereka jodohin gue." Kata erlang.

" Keknya bukan karena itu deh lang, cuma mungkin ortu lu udah ngebet pengen dapet cucu dari lu. " Ucap evan.

" Tapi kan mereka tau, sejak kejadian waktu itu gue jadi ilfeel kalo sama cewe. Gue sampe sekarang gak bisa buka hati gue buat cewe. " Kata erlang

" Iya.. Tapi kan itu kejadian udah lumayan lama, emang segitu traumanya lu sama kejadian itu, sampe sampe lu gak bisa buka hati lu buat cewe manapun?? " Tanya yudha

" Sampe sekarang gue masih keinget jelas tentang kejadian itu. Dan sampe kapanpun keknya gue gak bisa lupain hal ini gitu aja. " Jelas erlang

" Terus sekarang lu jadi suka cowo gitu?" Tanya evan.

" Gue gak tau...sampe sekarang gue belum bisa mutusin hal itu, karena  gue masih belum bisa nemuin orang yang bisa bikin hati gue tergetar. Dan gue gak akan peduli dengan jenis kelaminnya. "
Ucap erlang.

" Sabar ya bro... " Tepuk pelan yudha kepundak erlang.

" Gue yakin... Lu cepet ato lambat bakalan ketemu jodoh lu..." Kata dhimas

" Eh lu inget ga sama bocah yang ribut sama erlang tempo hari?? " Tanya evan

" Bocah... ?Yang mana sih... ?Terlalu sering nih devil ribut sama orang.. " Ucap yudha

" Sialan lu... " Ucap erlang sambil memukul kepala yudha

Plakkk...

" Aduh... Sakit goblok... " Ringis yudha

𝙎𝘼𝙉𝙂 𝙋𝙀𝙒𝘼𝙍𝙄𝙎 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang