JC. 01

46.1K 2.2K 69
                                    

Welcome to chapter 01.
YANG EMOSIAN DI HARAP SKIP!!

____________


Untuk yang yang kesekian kalinya seorang pria yang memiliki wajah tampan itu menghela napasnya kasar. Sungguh ini adalah fenomena yang benar-benar membuatnya bingung dan emsoi secara bersamaan.

"Anjinglah, kenapa gue malah masuk tubuh ni cowok!" Kesal pria itu.

Dia adalah Jinni, gadis tomboy yang masuk kedunia novel dan menjadi tokoh figuran pria.

"Gue tau gue tomboy, tapi kenapa malah jadi cowok sih anjing! Mana cakep pula."

"Sialan!" Umpat Jinni.

Tubuh yang ditempati Jinni adalah seorang tokoh figuran yang bernama Zio Aditya, pria yang memiliki wajah tampan.

Jinni sekarang panggil Zio.

Zio masih menatap pantulan dirinya dicermin. Benar-benar sangat tampan.

"Sial, kalau gini hidup gue gak tenang. Gue yakin nih cowok pasti bakal banyak yang suka." Sedangkan Zio/Jinni ia selalu ingin hidup dengan ketenangan.

"Oke tenang Ji... Gue yakin gue bakal kembali cuma gue harus nyelesain masalah di novel ini." Zio berusaha untuk tetap tenang meski hatinya tetap risau.

Bagaimana tak risau dirinya berada di tempat novel ini. Belum lagi dia tak tau dengan tubuh aslinya di dunia asli. Apakah terbaring rumah sakit atau terbaring diatas peti.

Ceklek.

Tiba-tiba saja seseorang membuka pintu kamar inap Zio.

"ZIO?!" Teriak seorang wanita paruh baya dengan berlari kearah Zio dengan mata yang sudah berkaca-kaca, disusul oleh pria paruh baya yang dibelakang wanita tersebut.

Wanita itu terkejut sekaligus senang melihat sang anak yang sudah sadar.

"Anak mami," Wanita itu Lidia, ibu kandung Zio Aditya.

Lidia memeluk tubuh Zio dengan erat, tidak lupa air mata yang tidak berhenti turun.

"M-mami?"

"Iyaa sayang, ini mami," Lidia langsung melepaskan pelukannya dan menatap sang anak.

"Maaf mami ninggalin kamu. Kamu haus hm?" Lidia berucap dengan mengelus rambut sang anak.

Zio mengangguk karena ia memang sangat haus.

"Papih ambilin minum!" Titah Lidia pada sang suami yang sedari tadi hanya diam memandang sang anak haru.

"Ah iya!" Pria itu langsung mengambil air yang berada di dekat-nya.

"Ini minum dulu," Zaky langsung meminumkannya kepada Zio.

"Sayang, kamu sejak kapan bangun?" Tanya Lidia.

"Sejam yang lalu," Balas Zio.

"Maaf telah meninggalkanmu," Lidia kembali memeluk sang Anak kini lebih erat, dirinya menangis tersedu sedu. Sedangkan Zaky ia mengelus punggung Zio dengan air mata berjatuhan.
____

Zio menatap nanar tembok kamar inap nya yang berwarna putih cerah. Dirinya pikir ia sedang bermimpi dan akan terbangun di kamar nya, nyatana tidak. Dia masih berada ditempat asing.

"Apes banget hidup gue," Zio berucap dengan mengacak ngacak rambutnya kasar.

"Gue benar-benar ngalamin hal segila ini?!"

"Fix pasti masalahnya ada di antagonis. Gue cuma bikin si antagonis cewek gak is dead. Tapi gimana caranya sedangkan gue ada di Cina."

Zio mengalihkan pandangannya ketika pintu kamar inap-nya dibuka. Dilihatnya seorang wanita cantik yang tengah berjalan kearahnya sembari tersenyum begitu manis.

"Mami?"

"Kamu belum tidur, sayang?" Tanya Lidia setelah sampai didepan anaknya.

Zio menggeleng. "Belum ngantuk mih," Zio menyenderkan kepalanya didada Lidia saat wanita itu membawanya kepelukan.

"Kalau kamu belum inget apa-apa gak usah dipaksa ya, sayang. Tapi mamih harap ingatan kamu gak balik lagi," Lidia berucap dengan mengelus rambut hitam Zio.

"Iyaa Mih," Balas Zio.

"Mih, aku mau pulang ke Indonesia, boleh?" Ucap Zio dan dirinya bisa merasakan jika tubuh Lidia langsung menegang.

"Tapi kita akan menetap di sini Zi," Jawab Lidia.

Dahi Zio mengerut, pemuda itu sedikit curiga dengan mamih-nya ini. Zio tidak tau dengan kehidupan tubuh yang ditempatinya karena didalam novel Zio tidak pernah di jelaskan Ia hanya Figuran yang pernah disebutkan sekali.

"Mih, aku pengen ketemu keluarga yang lain. Zi mohon," Kini Zio melepaskan pelukan sang mamih dan menatap wanita paruh baya itu.

Zio bisa melihat raut khawatir, sedih dan kecewa yang di tunjukkan oleh Lidia. 'Sebenarnya ada apa?' batin Zio.

"Nanti bilang papih dulu ya, sayang." Final Lidia dan mau tidak mau Zio harus mengangguk. Sebenarnya Zio ingin secepatnya pergi ke negera Indonesia untuk menyelesaikan misi-nya agar cepat-cepat pergi dari tempat ini.

"Mih," Panggil Zio.

"Kenapa Zi? Butuh sesuatu?" Tanya Lidia beruntun.

Zio menggeleng lalu dia menggenggam tangan sang mamih. "Mih, tolong jelaskan kehidupan Zio dulu dan kenapa Zio bisa koma." Pinta Zio.

"Zi, sebaiknya kamu tidur ya, Udah malam." Lidia mengalihkan agar Zio segera tidur karena jam sudah menunjukkan pukul setengah satu.

"Ta--"

"Sttt, tidur!" Potong Lidia sedangkan Zio mengangguk pasrah.

Padahal pemuda tampan ingin tau tentang kehidupan-nya dulu dan kenapa ia bisa koma. Mungkin Zio akan bertanya lain waktu atau tidak ia akan bertanya pada sang Papih.
_

Bersambung...

JADI COWOK? [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang