EXTRA PART II

6.3K 314 22
                                    

Dengan senang hati Zio mengelus perut Tasya yang sudah membuncit. Saat ini Tasya tengah mengandung anak keduanya, dan kandungannya sudah enam bulan.

"Sayang, kamu lagi pengen apa?" Tanya Zio menawarkan, sebab semenjak istrinya hamil wanita cantik itu tak pernah meminta apapun.

"Aku cuma mau dielusin aja sayang," balas Tasya lalu menyenderkan kepalanya didada bidang sang suami.

Zio tersenyum lalu kembali mengelus perut Tasya dengan lembut. Ini kandungan kedua Tasya yang disambut dengan penuh bahagia, sebab kandungan pertama dimasalalu penuh dengan tolakan dan pada akhirnya di gugurkan oleh wanita cantik itu.

"Gak mau ditengok lagi?" Bisik Zio menggoda.

"Ihh ayang," Tasya memukul dada Zio pelan dengan pipi memerah, wanita itu ingat betul betapa agresifnya dia semalam bahkan dia juga mengingat betapa seksi dan panasnya seorang Zio.

Meski bukan yang pertama karena sebelumnya saat Zio masih bersama Abel, Tasya dan Zio sering melakukan dosa itu. Dan tentu saja rasanya berbeda.

"Semalam aja gak malu-malu," kekeh Zio saat melihat Tasya yang terlihat malu-malu.

Tasya dibuat malu dengan perkataan Zio. "Itu kan kemauan dede, ayang ihh," wanita itu langsung memeluk tubuh sang suami untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Zio tertawa lalu membalas pelukan Tasya dan mengecup kepala wanita itu berulang kali saking gemasnya.

"I love you my wife."
____________

Dengan langkah labar Zio menghampiri sahabat-sahabatnya, setelah sampai pemuda itu langsung duduk disebelah Leon.

"Asekk yang bentar lagi jadi papah muda," Celetuk Akmal menggoda Zio.

"Iyalah daripada lo, masih jomblo," balas Zio dengan tidak tau malunya meminum minuman milik Leon, membuat pemuda itu berdecak kesal.

"Itu mulut lemes banget, dua tahun lagi nih gue bawa cewek cantik," Ujar Akmal.

"Lama banget dua tahun lagi," cibir Yuda.

"Daripada ngurusin Akmal yang masih jomblo mending kita introgasi si Leon yang tiba-tiba ngirim undangan kerumah gue," Celetuk Jack sembari menatap Leon yang sibuk dengan dunianya sendiri.

"Anjing lo," kesal Akmal

"Iya anjirr, lo tiba-tiba pulang dan langsung ngasih undangan aja," Balas Yuda menatap Leon yang kini sudah menatap teman-temannya.

Dilihatnya Leon tengah menghela napasnya lalu menatap para sahabatnya. "Gue dijodohin," perkataan Leon membuat mereka terkejut.

"Tapi gue gak masalah lagian kalau ortu gak ngejodohin gue, mungkin gue gak akan nikah," lanjut Leon. Pemuda itu belum pernah pacaran atau tertarik dengan lawan jenis membuat Leon kadang sering dibilang tak normal.

"Gila lo, gak akan nikah? Gak akan ngerain ena-ena dong," sahut Akmal.

Dengan gemas Bisma menampol kepala Akmal. "Tolol, tinggal  bayar jalang lah," balasnya.

"Lah iya juga ya."

"Sesat lo semua," Kesal Jack lalu kembali menatap Leon.

"Siapa?" Tanya Zio.

"Namanya Dara, asli indonesia," jawab Leon.

"Mungkin dia cewek baik yang ditakdirkan untuk lo Le, terima aja," Kata Zio sembari menepuk pundak pemuda itu pelan.

Leon mengangguk pelan meski dalam hati ia kurang suka dengan perjodohannya. Tapi kata Zio benar, mungkin Dara takdirnya.

"Mending kita ke club kuylah," ajak Bisma menatap para sahabatnya.

"Kuylah," balas Yuda.

"Gue balik, Tasya nungguin," ucap Zio merasa tak enak.

Sebenarnya Zio sudah dilarang oleh sang istri untuk tidak pergi ke Club. Zio yang pada dasarnya mencintai dan menghargai keputusan Tasya, hanya mengiyakan meski kadang Zio ingin sekali pergi ketempat itu.

"Iyadeh yang udah kawin," celetuk Akmal.

"Takut istri," ledek Yuda.

"Seorang Zio takut istri? HAHAHA," Bisma tertawa apalagi melihat wajah Zio yang sudah mendung akibat ledekan teman-temannya.

"Takut gak dikasih jatah sih," timpal Jack, lalu mereka kembali tertawa.

"Sialan."
_____

Tasya menggenggam tangan Zio erat seakan takut kehilangan pria tampan itu. Keduanya tengah berjalan disisi pantai dengan tangan yang saling bertautan.

"Sejuk banget ya Ay," Riang Tasya sembari menatap kearah Zio.

Zio tersenyum lalu mengangguk.

Wanita hamil itu mengidam ingin pergi ke pantai, dan tentu saja dengan senang hati Zio memenuhi permintaan istri cantiknya.

Sekarang dan selamanya kebahagian Tasya nomor satu bagi Zio. Pria itu sebisa mungkin akan selalu membuat Tasya bahagia dan tersenyum. Sudah cukup dimasalalu dia selalu membuat wanita itu menangis, kini saatnya dia membuat wanitanya bahagia.

"Nanti kita datang lagi kesini dengan anggota baru," ucap Zio sembari menuntun sang istri agar duduk diatas pasir.

"Anggota baru?" Heran Tasya dengan wajah bingungnya dan itu membuat Zio gemas.

"Anak kita," kekeh Zio dengan mencubit gemas pipi Tasya yang terlihat cubby.

"Kirain," balas Tasya lalu tertawa kecil.

Tasya merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha Zio sebagai bantal. Wanita itu ingin memandangi wajah Zio yang benar-benar sangat sempurna. Bahkan keindahan sunset pun kalah dengan wajah tampan suaminya. Biasalah kata2 orng bucin.

"Pasti anak kita bakal setampan kamu," Tangan Tasya naik mengelus rahang tegas Zio.

Zio menunduk agar memudahkan Tasya mengelus rahangnya.

"Jelas, aku kan papa nya," balas Zio.

"Kenapa bisa ganteng banget si Zi?" Tanya random Tasya membuat Zio terkekeh.

Sering sekali Tasya menanyakan ketampanan Zio yang benar-benar diluar nalar. Bukan hanya Tasya, kadang teman-temannya juga menanyakan hal yang sama. Tampan memang relatif tapi bagi Zio mungkin tidak, ketampanan Zio itu mutlak, semua orang mengakui itu termasuk diri Zio sendiri.

"Kamu juga kenapa cantik banget sih sayang?" Tanya balik Zio lalu mengecup bibir Tasya sekilas.

Wajah Tasya langsung memerah dengan jantung yang berdetak semakin cepat.

"Itu kenapa wajah nya merah gitu?" Zio menoel-noel pipi Tasya yang tampak semakin memerah.

"Ihhh Ay udah," Wanita itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Zio tertawa melihat wanitanya, dengan pelan Zio menyingkirkan tangan Wanita itu yang menghalangi wajah cantiknya.

"Jangan ditutup sayang," ucap Zio kembali mencium bibir Tasya dengan sedikit lumatan.

"I love you Atasya Putri."

Tasya tersenyum lalu membalas ucapan Zio. "I love you too Zio Aditya."
___________

Sorry gak ada chap resepsi pernikahan Zio sama Tasya soalnya saya masih bingung sama agama mereka itu apa.

Semoga suka. Saya bikin extra Chap cuma lagi kangen aja sama Zio🤣

Mau cerita nih. Jujur, saya kan udah bikin cerita ini jauh2 hari bahkan udah ditulis di catatan hp. Percaya gak? Dicerita, Zio sama Leon pacaran karena awalnya ini cerita B×B😭 cuma nikahnya sama Tasya karena Tasya ngasih obat perangs*ng ke Zio dan mengharuskan Zio bertanggung jawab. Dicatatan hp ku juga Oma Erin itu gak ada. Dan kasus Abel itu murni karena bunuh diri bukan karena Manda, di catatan juga Manda plakorr😭🤣

Beda sama yang di wp, tapi awalnya sama, Zio itu gila dan ngaku2 Jinni😭

Segitu aja sihh🤣

Udah ahh. Btw sampai ketemu di cerita Z-A❤

JADI COWOK? [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang