JC. 39 [Ending]

12.1K 449 75
                                    

Flashback on.

Syifa Ardani, gadis cantik yang memiliki lesung dipipinya. Gadis itu bisa dibilang teman dekat Amanda dari awal kelas sepuluh, dan pertemanan mereka cukup baik apalagi Syifa begitu menyukai prilaku Manda yang baik, rendah hati dan selalu tersenyum.

Waktu sudah menujukan pukul 10 dan saat ini waktunya istirahat. Dari pagi Amanda tidak masuk kelas sebab gadis itu anggota Pmr jadi hari ini giliran Manda piket diUks. Manda juga cukup aktif, selain anggota Osis manda juga anggota Pmr.

Sebelum menjemput Manda di uks, Syifa memutuskan untuk pergi ke toilet.

Saat ingin melangkah masuk kedalam toilet, Syifa tak sengaja mendengar suara yang amat sangat ia kenali.

"Kak Zio kayak suka sama Tasya."

"Kenapa sih kak Zio gak pernah lirik aku sedikit pun?!"

"Aku kurang apa?"

Tidak seharusnya Syifa merasa curiga, entah kenapa ia berniat untuk merekam suara gadis itu.

"Aku benci Tasya!"

"Apa aku harus bunuh dia juga? Seperti aku bunuh Kak Abel."

Syifa menutup mulutnya tak percaya mendengar ungkapan gadis yang selama ini dia anggap baik.

"Semua orang bodoh ya? Percaya aja kalau kak Abel bunuh diri hahaha."

"Liat aja, aku akan bunuh Tasya supaya bisa nemenin kak Abel. Aku baik kan?"

Syifa semakin merinding mendengar ucapan-ucapan yang dikeluarkan dari mulut Manda. Dan sejak saat itu Syifa mulai menjaga jarak dengan Manda dan mulai mencari bukti-bukti kejahatan Manda agar lebih akurat dan semua orang percaya.

Flashback of.

Manda menggeleng kuat untuk menyangkal ucapan orang-orang. Lalu matanya tidak sengaja melihat kearah Zio yang menatapnya kecewa termasuk Jack, Akmal, Bisma dan Leon.

"Kak Zio, tolong percaya sama aku. Itu fitnah!!" Manda berjalan kearah Zio dan menangis tersedu-sedu dihadapan pemuda tampan itu.

"Aku gak mungkin ngelakuin hal itu," lirih Manda.

"Bukti udah ada, mau ngelak?" Sinis Bisma. Pemuda itu yang biasanya bersikap baik pada Manda sekarang malah sebaliknya. Jujur, Bisma sangat menyesal telah memperlakukan Manda dengan baik.

"Lo polos-polos sikopat ya," Akmal berujar sembari berindik ngeri.

"Iblis!"

"Tega bunuh kakak kandung demi cowo. Gak habis thingking."

"Enggak! Aku gak bunuh kak Abel," marah Manda.

Kelakuan Manda tak diketaui polisi sebab bantuan kedua orang tuanya yang merupakan orang berpengaruh. Orang tua Manda tak membesarkan masalah itu, meski yang anaknya bunuh itu anaknya juga.

"Cewek anjing, iblis." Marah Zio yang langsung menarik rambut Manda kecang membuat gadis itu menjerit kesakitan. Orang-orang yang melihat itu merasa terkejut sekaligus takut melihat aksi Zio.

Mereka tak ada yang ingin memisahkan begitupun dengan guru-guru. Guru-guru tengah berusaha menghubungi pemilik sekolah, yang tak lain kakek dari Zio, Tasya dan Jack.

"K-kak Zio?" Lirih gadis itu merasa tidak menyangka melihat kemarahan Zio padanya.

Bruk.

Zio mendorong Manda hingga gadis itu tersungkur, lalu pemuda itu mengeluarkan pisau lipat dari dalam sakunya.

"Z-zio?" Kaget Tasya.

JADI COWOK? [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang