"Bisa kamu putusin Zio?" Ucap Lidia yang mempu membuat Tasya terkejut.
Hati nya tiba-tiba merasa sesak dan sakit mendengar ucapan Lidia. Bahkan matanya sudah memerah ingin menangis.
Tasya memang seperti singa betina. Galak dan ganas, tapi dia akan menjadi sosok yang lemah jika sudah menyangkut orang-orang tersayang termasuk Zio. Pemuda yang mampu membuat Tasya jatuh cinta hingga segila ini.
"T-tante?" Lirih Tasya.
Lidia menghela napasnya pelan lalu menarik pergelangan tangan Tasya lembut. "Sya, tante bukan gak suka sama kamu," tangan Lidia naik untuk mengusap air mata gadis cantik itu yang sudah menetes.
"Kamu tau kan Zio? Tante gak mau kamu sakit hati," Lanjut wanita paruh baya itu.
Tasya menggeleng. "Zio pasti berubah, aku yakin itu. Lagian Zio enggak seburuk yang kalian pikir," balas Tasya.
"Dan sampai kapanpun aku gak akan putusin Zio. Tasya mohon, tante jangan kayak gini," Tangis Tasya semakin kencang. Tasya tak terima disuruh untuk memutuskan hubungannya dengan Zio.
Lidia menatap Tasya iba. Wanita itu hanya takut Zio menyakiti gadis cantik itu, dan juga dirinya belum siap jika anaknya menjalin hubungan dengan gadis lain sebelum Zio benar-benar sembuh.
"Apa kamu akan menerima kekurangan Zio, Sya?" Tanya Lidia.
Dengan air mata yang semakin banyak berjatuhan Tasya menatap Lidia lalu menganggukan kepalanya. "Iya tante," balas gadis itu.
"Apapun?"
"Iya, aku cinta sama Zio. Apapun kekurangan Zio aku akan terima," balas Tasya yakin sembari mengusap pipinya.
"Meski Zio memiliki gangguan jiwa?" Ucap Lidia untuk memancing Tasya.
"Iy--gangguan jiwa? Kok tante bicara gitu?"
Lidia menghela napasnya kasar. "Sya, Zio mengalami depresi psikotik."
Deg. Tasya memegang dadanya yang berdebar begitu cepat tapi menyakitkan saat mendengar pengakuan Lidia. Kekasih hatinya memiliki gangguan jiwa? Matanya kembali memanas. "T-tante?"
Lidia tersenyum lalu melanjutkan perkataanya. "Tante pikir dengan hilangnya ingatan Zio membuat Zio sembuh, tapi nyatanya tidak. Setelah bangun dari koma, Zio selalu menganggap dirinya bukan Zio melainkan Jinni, manusia dari dunia asli. Zio menganggap dunia ini, Novel," Jelas Lidia yang matanya sudah berkaca-kaca saat mengingat kondisi anaknya.
Tasya kembali menangis mendengar penjelasan Lidia. Gadis itu tak menyangka jika Zio mengalami keadaan menyakitkan ini.
"Saat di China, Zio sempat masuk rumah sakit jiwa. Awalnya tante gak rela dan gak setuju karena tante yakin Zio bisa sembuh, tapi papi Zio maksa karena Zio semakin menjadi-jadi. Dia hampir sering nyulik bayi, karena dia ngira itu anaknya," Lidia mengusap air matanya yang semakin deras. Mengingat masa itu membuat hatinya hancur dan sakit.
Entah harus melakukan apalagi agar Zio sembuh? Sudah berulang kali Zaky dan Lidia membawa ke psikolog atau psikiater ternama yang berada di China tapi tak mampu membuat Zio sembuh.
Tasya memukul-mukul dadanya yang terasa semakin sesak. "Z-zio," lirih gadis itu.
Lidia sedikit memutar tubuhnya agar menghadap sempurna kearah depan. Lalu menatap sendu pemandangan yang ada didepannya. "Mungkin ini karma untuk Zio. Karma atas apa yang Zio lakukan dimasa lalu."
Lidia menghela napasnya pelan untuk menghilangkan rasa sesak dihatinya, lalu kembali menatap Tasya yang tengah menangis tersedu-sedu. Gadis cantik itu masih syok atas fakta tentang Zio.
Andai dirinya tau dari awal mungkin Tasya akan terbang ke China saat itu juga untuk menemani dan mendukung Zio.
_____"Kak Zio, semoga cepat sembuh ya," Manda tersenyum begitu manis pada pemuda tampan itu.
Zio membalas senyuman Manda lalu mengangguk. "Iya, makasih." Balas Zio.
Manda dan sahabat-sahabat Zio datang untuk mengunjungi pemuda tampan itu. Mereka baru datang beberapa menit lalu.
"Zi, kapan pulang?" Tanya Bisma menatap Zio.
"Siang," balas Zio.
"Kita disini sampe lo pulang deh," ujar Akmal yang dapat anggukan dari Bisma.
"Aku juga ya? Boleh?" Tanya Manda menatap Zio.
Zio terkekeh lalu mengangguk. "Boleh," balasan Zio membuat Manda tersenyum senang.
"Jack," panggil Zio pada pemuda tampan itu yang tengah bermain game bersama Leon.
"Kenapa?" Balas Jack tanpa mengalihkan pandangannya.
"Tasya kok lama?" Tanya Zio. Pemuda itu tiba-tiba saja begitu merindukan kekasihnya padahal baru beberapa menit gak ketemu.
Tanpa Zio sadari, pemuda itu sudah terbiasa dengan kehadiran Tasya membuat Zio merasa rindu dan tak nyaman jika Tasya tak menemui atau mengganggunya.
"Gak tau," jawab Jack.
Zio menghela napas pelan.
___________Akhirnya up🥳
Ada yang bisa nebak siapa FL nya?🤔
Tasya❤

KAMU SEDANG MEMBACA
JADI COWOK? [SELESAI✔]
Fantasy18+ MENGANDUNG KATA-KATA KASAR YANG TIDAK WAJIB DITIRU!! UNTUK YANG EMOSIAN DISARANKAN TIDAK MAMPIR🔥 "Anjing, gue jadi cowok bangsat!" Jinni, gadis super tomboy yang ber- transmigrasi kedalam Novel dan menjadi figuran pria. ____ Note: BISMILLA...