JC. 19

6.1K 539 40
                                    

"Dimana lagi ini?" Zio menatap sekeliling yang terlihat asing di penglihatannya. Dirinya seperti berada didunia dongeng saja sebab tempat ini begitu indah. Didepannya terdapat Danau dengan air yang begitu jernih dan rerumputan berwarna hijau muda membuat tempat ini sejuk dan nyaman.

"Ini gue di surga kah?" Pemuda itu berkata semakin melentur sembari berjalan kearah batu besar dekat danau. Zio berniat duduk disana.

Zio duduk di batu besar dengan memandang danau didepannya. Sungguh sangat sejuk membuat tubuh serta penglihatannya segar.

Zio pikir apakah ini petunjuk dirinya keluar dari dunia novel. Jika benar adanya, Zio benar-benar merasa tak sabar.

Saat tengah asik melamun, pemuda tampan itu tak sadar jika sesosok gadis cantik menghampirinya dan duduk disebelah pemuda itu.

"Zio," Suara yang begitu lembut terdengar di pendengaran Zio membuat pemuda tampan itu mengalihkan pandangannya dari ke sumber suara.

Zio terkejut saat melihat Abel berada disebelahnya sembari tersenyum begitu manis kearahnya. "Abel?" Zio membenarkan posisi duduknya agar tubuhnya menghadap gadis cantik itu dengan sempurna.

"Hai Zi," Sapa Abel.

"Gue bukan Zio anjirr lo pasti tau karena lo arwah," Balas Zio semakin melantur membuat Abel terkekeh.

"Dimana Zio? Pasti dia sama lo kan disini?! Bilang sama dia untuk kembali nempatin tubuhnya! Gue mau masuk ketubuh gue sendiri," Lanjut Zio.

Sebelum menjawab Abel menarik tangan Zio dan menggenggamnya. "Iya Zio disini," Jawab Abel membuat senyum Zio/Jinnie mengembang.

"Suruh kesin---"

"Didepan aku," Potong Abel membuat Zio terdiam dengan wajah bingungnya.

"Disini? Ohh di belakang gue ya?" Zio melepas tangan Abel lalu pemuda itu memutar tubuhnya untuk melihat kearah belakang mencari sosok Zio.

"Woyy Zio!! Lo sembunyi dimana?" Zio berucap sedikit berteriak karena dia tak menemukan pemilik tubuh ini.

"Stop Zio! Kamu lagi nyari siapa? Kamu itu Zio," Abel menarik tubuh Zio agar menghadap kearahnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Apaansi lo?" Kesal Zio.

Dirinya Zio? Gila. Jelas-jelas dirinya Jinni Ayunda. Anak bapa Hendri dan anak Bu Sekar. Memiliki sahabat bernama Lastri gadis penyuka hubungan sesama jenis.

"Zio dengerin aku ya! Kamu ini Zio Aditya bukan Jinni!" Tegas Abel.

"Kok lo tau nama gue?" Heran Zio menatap Abel penuh selidik. Menurutnya gadis yang berada didepannya patut diselidiki.

"Itu nama tokoh yang kita buat," Abel berucap sembari mengusap air matanya yang semakin deras mengalir ketika mengingat kebersamaannya bersama pemuda tampan didepannya yang begitu sangat ia cintai.

Zio semakin dibuat pusing saja dengan ucapan Abel.

"Tokoh apaansi? Gak jelas banget. Yang fiksi itu lo sama tubuh yang gue tempati! Cepet buruan gimana caranya gue keluar dari novel sialan itu?" 

Sudah cukup. Zio benar-benar kesal saat ini karena dibuat pusing oleh Abel.

"Zi, sadar. Dunia yang kamu tempati itu bukan dunia novel! Dan kamu, kamu benar-benar Zio Aditya bukan Jinni! Kamu cowok bukan cewek Zi!" Abel kembali berucap dengan tegas.

Zio terdiam sesaat lalu dirinya nmengingat-ngingat kejadian saat menjadi Jinni. Saat menjadi Jinni yang Zio tau, dirinya pun sama bangun disaat koma. Saat bangun ia sudah disambut bahagia oleh kedua orang tuanya dan Lastri, sahabat terbaiknya.

JADI COWOK? [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang