EXTRA PART

7.9K 365 31
                                    

Dua tahun kemudian.
_____________

Dua tahun sudah berlalu. Saat ini Zio sudah menjadi mahasiswa semester lima, jurusan manajemen Bisnis. Kuliah di universitas terbaik di Jakarta selatan. Awalnya pemuda itu akan melanjutkan pendidikannya di negara China tapi demi Tasya, wanitanya, dia melanjutkan pendidikannya di jakarta.

Saat ini Zio dan Tasya sudah bertunangan bahkan berencana akan menikah bulan depan.

Hubungan mereka memang bisa dibilang baik-baik saja setelah Oma Erin wafat satu tahun lalu. Nyatanya, Oma Erin tidak pernah merestui hubungan Zio dan Tasya, meski Zio membujuknya sekalipun.

Saat ini Zio tengah membujuk tunangannya yang tengah merajuk. "Sya, maaf ya?" Zio menggeserkan tubuhnya agar lebih dengan Tasya.

"Hiks," tiba-tiba saja Tasya menangis sembari menggeserkan tubuhnya agar lebih jauh dari pemuda disebelahnya.

Tasya kesal, saat ada seorang gadis dengan terang-terangan menyatakan cintanya pada Zio dan parahnya lagi didepan dirinya.

"Hei, kok nangis," Zio bangkit dari tempatnya lalu berjalan kearah gadis itu dan berjongkok didepannya.

"Aku bener-bener minta maaf. Aku harus apa supaya kamu maafin aku, hm?" Tangan Zio naik mengelus pipi Tasya yang basah akibat air matanya sendiri.

Zio juga tidak bisa memberhentikan Gladis saat itu. Perempuan itu benar-benar keras kepala, berulang kali Zio menyuruhnya pergi, dia tetap mendekatinya.

"Kamu kurang tegas!! Dulu aja waktu aku ngejar kamu, kamu usir aku dengan kejamnya!" Seketika Tasya mengingat tentang masa dimana dirinya selalu di abaikan oleh Zio.

Zio menghela napasnya pelan lalu pemuda itu menggenggam tangan Tasya erat.

"Maaf soal perlakuan aku dulu ke kamu Sya, aku sadar aku salah," Zio begitu sakit melihat wanitanya menangis sekarang, dan itu akibat dirinya sendiri.

"Aku janji akan lebih tegas sama Gladis. Maaf ya," Zio kembali duduk disebelah Tasya dan sedikit memutar tubuhya agar menghadap Tasya dengan sempurna.

"Janji?" Lirih Tasya.

"Iya janji," balas Zio setalah itu Zio membawa Tasya kedalam pelukannya.

Tasya tersenyum sembari membalas pelukan Zio tak kalah erat. Wanita cantik itu begitu bersyukur karena Tuhan mengabulkan do'a nya untuk menyatukan dirinya bersama orang yang begitu dia cintai.

Zio, pemuda itu juga begitu beryukur pada Tuhan karena telah mengirim sosok wanita tulus dan baik seperti wanitanya. Meski dia tau, orang-orang akan menganggap Tasya antagonis, tapi Zio tak peduli.

"Aku cinta sama kamu Zi, kamu rasain deh jantung aku selalu berdetak cepat kalau deket kamu," ucap Tasya semakin mengeratkan pelukannya.

Zio terkekeh kecil. Zio memang bisa merasakan jika jantung Tasya berdetak cepat saat ini, tapi bukan hanya wanita itu, dirinya pun mengalami hal sama.

"Jantung aku juga selalu berdetak cepat saat deket kamu Sya," balas Zio, dengan pelan di melepaskan pelukan Tasya dan menatap gadis itu penuh cinta dan damba.

"Sayang, mulai sekarang kita harus saling percaya ya? Kamu harus percaya sama aku, aku tidak akan mengkhianati kamu," ujar Zio.

"Aku percaya kamu Zi, dan akan selalu percaya sama kamu," balas Tasya.
_________________

Semuanya sudah berubah. Leon pemuda pendiam itu melanjutkan pendidikannya di Amerika. Berbeda dengan Jack yang di korea selatan, sedangkam Bisma dan Akmal mereka masih melanjutkannya di indonesia bahkan satu universitas dengan Zio dan Tasya bahkan Syifa.

Bicara tentang Syifa, gadis cantik itu sekarang lebih dekat dengan Tasya, mungkin mereka bersahabat. Syifa juga menjalin hubungan dengan Jack, sudah satu tahun hubungan keduanya berjalan.

Kabar Manda, gadis itu dijeblosakan kedalam penjara karena tersangka dalam pembunuhan Abel.

"Sorry Zi," pemuda itu menangis dipelukan Zio.

Zio tersenyum tipis lalu menepuk-nepuk punggung sahabatnya pelan.

"Gue udah sembuh, lagian ini bukan salah lo," lalu Zio melepaskan pelukan Yuda.

Dua hari lalu Yuda datang ke indonesia untuk melihat keadaan sahabat-sahabatnya. Setelah datang keindonesia, Yuda diberi tau keadaan Zio oleh Jack lewat telpon.

"Bukan itu, sorry karena gue gak ada disaat-saat lo terpuruk," Ucap Yuda lalu matanya tak sengaja melihat Tasya.

Zio yang mengerti pun lantas menjelaskannya. "Tunangan gue," ucapnya dan itu sukses membuat Yuda terkejut.

"Lo--"

"Nanti gue jelasin. Sekarang telpon yang lain suruh kesini, kita barbequean." Potong Zio.

Yuda berdecak, baru saja datang udah di suruh-suruh. Sifat pemerintah ini nih belum ilang-ilang. Meski begitu Yuda tetap menghubungi para sahabatnya.

Zio tertawa kecil melihat wajah Yuda lalu dia beralih menatap Tasya yang disebelahnya. "Sayang, kamu boleh ajak Syifa," ucapnya.

"Oke," balas Tasya lalu dia pun menghubungi sahabatnya agar untuk datang kerumah Zio. 
______________

Gatau, kepikiran aja buat bikin extra part🔥

Udah mau nikah aja Tasya sama Zio🥰

Ada yang seneng?

Mau nanya, disini ada yang pemalu atau pendiam kalau disekolah? Kalau ada, kita samaan hhe;v

Mau nanya, disini ada yang pemalu atau pendiam kalau disekolah? Kalau ada, kita samaan hhe;v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JADI COWOK? [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang