Sebulan kemudian.
Kondisi Zio saat ini sudah cukup baik bahkan dikatakan lebih baik, sebab perawatan yang maksimal dan sering kontrol ke psikolog, dan tentunya dukungan dari keluarga serta teman-teman membuat Zio semakin lebih baik.
Saat ini Zio tengah melakukan sarapan pagi bersama keluarganya termasuk oma Erin. Wanita itu juga sudah sembuh apalagi setelah mendengar perkembangan Zio yang lebih baik.
"Cucu Oma, makan yang banyak ya biar sehat," Oma Erin berucap dengan menuangkan sayur dan ayam kedalam piring Zio.
"Oma, jangan banyak-banyak," keluh Zio.
"Gakpapa sayang, yang dikatakan Oma benar. Kamu harus banyak makan dan tentunya makanan yang sehat," sahut Lidia terkekeh kecil melihat raut wajah anaknya.
"Zi, kamu akan gagal untuk membentuk perut buncitmu itu," celetuk Zaky lalu tertawa kecil.
Zio mendelik sinis. "Perut aku tidak buncit ya Pih, perut papih kali."
Oma Erin dan Lidia tertawa.
"Sudah-sudah ini sudah hampir siang," Ujar Oma Erin menghentikan perdebatan.
Lalu mereka kembali makan dengan khidmat. Setelah acara makan selesai Zio memutuskan kembali sekolah sedangkan Zaky berangkat kekantor.
____Sahabat-sahabat Zio berjalan cepat kearah Zio yang berada diparkiran. Pemuda itu baru datang.
"Wahh, pagi Zio," sapa Akmal sembari merangkul pundak Zio.
"Hm," Zio hanya berdehem lalu melepaskan tangan Akmal dari pundaknya.
"Bolos kuy," ajak Bisma sembari menatap Zio.
"Kuylah gue ju--" Akmal tak melanjutkan ucapannya saat melihat tatapan Leon yang begitu menusuk.
"Aelah lo, bentar lagi turun jabatan Le," kesal Jack. Pemuda itu juga ingin bolos apalagi hari ini pelajaran sejarah, itu akan membuatnya ngantuk.
Leon berdecak lalu menatap Zio meminta pendapat.
"Masuk aja, kalau mau bolos ntar kalau Leon udah bener-bener turun jabatan," ucapnya.
Mereka mangangguk setuju lalu mereka pun berjalan kearah kelasnya berada. Setelah sampai dikelas, seperti biasa Zio akan disambut antusias oleh Tasya gadis cantik yang selalu menemaninya.
"Pagi ayang," sapa Tasya.
Zio tersenyum tipis lalu duduk disebelah Tasya. "Pagi."
"Nulis apa?" Tanya Zio saat gadis itu kembali ke kegiatan awalnya.
Tasya menoleh lalu memasang raut wajah sedih. "Aku lupa nyatat materi sejarah Bab terakhir, mana banyak banget lagi. Kamu udah?"
"Semalam kemana aja hm?" Zio mencubit gemas pipi Tasya.
Tangan Zio naik mengelus rambut Tasya. "Aku udah nulis dari semalam. Yaudah sini biar aku bantu nulisnya, pasti tangan kamu sakit ya?"
Tasya mengembangkan senyumnya. "Beneran?"
Zio mengangguk lalu meraih buku gadisnya dan mulai menulis materi sejarah bab terakhir dan ternyata memang banyak meski sudah dirangkum.
"Anjing, gue juga belum nyatet!" Panik Akmal.
"Yaudah sih, dihukum bareng-bareng aja, pasti lo juga belum kan?" Akmal menatap Bisma.
"Gue udah anjirr, semalam bareng Zio, Jack sama Leon Hahaha." Bisma tertawa jahat.
Akmal melotot tak percaya. "Sialan lo semua! Kenapa gak ngajak gue anjirr," kesalnya sembari memukul-mukul punggung Bisma menggunakan buku.
"Sakit anjing."
"Pikun lo, semalam gue telpon buat kerumah Zio. Tapi lo nolak dengan alasan lagi kencan sama Dini," celetuk Jack dengan sedikit sindirian.
"Babi lo pada ah," kesal Akmal. Pemuda itu akan pasrah saja sebab dirinya pasti akan dihukum.
Kembali pada Tasya dan Zio. Gadis itu tengah memandangi wajah tampan kekasihnya. Tasya merasa beruntung bisa mendapatkan Zio dan membuat pemuda itu jatuh cinta padanya.
Tasya memang bodoh karena cintanya pada Zio. Bahkan dia rela memberikan sesuatu hal beharga dalam hidupnya pada pemuda itu hingga mengandung.
Saat mendengar kabar Tasya mengandung, gadis itu begitu bahagia karena dia pikir Zio akan tanggung jawab dan menikahinya meski jadi istri kedua, tapi nyatanya tidak. Zio tetap memilih Abel dan menyuruhnya menggugurkan anaknya.
Bohong, jika Tasya tidak sakit. Nyatanya gadis itu hampir bunuh diri tapi melihat Zio dan Abel hidup bahagia rasa tak rela muncul.
"Hei," Tasya tersadar saat Zio memanggilnya berulang kali.
"Eh, kenapa Ay?"
"Kenapa melamun?" Tanya Zio.
Tasya menghela napasnya pelan."Enggak kok."
'Sya, maafin aku. Maaf karena udah nyuruh kamu untuk bunuh anak kita.'
__________Tiba-tiba saja tempat Zio menuntut ilmu dihebohkan dengan video seorang gadis yang mereka anggap baik melakukan tindakan pembunuhan.
"Jack! Lo gilaa?!" Marah Syifa.
"Apa?"
"Pasti lo kan yang udah nyebarin video itu?" Kesal Syifa menatap Jack tak percaya.
Jack menatap Syifa tak kalah tajam. "Apa salahnya?! Gue pengen semua orang tau kalau dia gak sebaik yang mereka pikir. Dia yang selalu dibangga-banggakan karena prilakunya yang baik hati, dan selalu membanding-bandingkan nya dengan Tasya yang katanya ibliss berwujud mansusia. Mereka harus tau kalau dia iblis sebenarnya!!" Napas Jack memburu.
Syifa terdiam. Ini tidak sesuai rencananya.
"Manda sialan itu yang ngebunuh Abel, dan semua orang harus tau itu!"
_________
Udah taukan pembunuhnya siapa?
Siapa yang udah seuzon sama Tasya?😫
Beberapa chap lagi End🔥🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI COWOK? [SELESAI✔]
Fantasy18+ MENGANDUNG KATA-KATA KASAR YANG TIDAK WAJIB DITIRU!! UNTUK YANG EMOSIAN DISARANKAN TIDAK MAMPIR🔥 "Anjing, gue jadi cowok bangsat!" Jinni, gadis super tomboy yang ber- transmigrasi kedalam Novel dan menjadi figuran pria. ____ Note: BISMILLA...