"Gak seharusnya lo kasar sama dia!" Jack menatap sahabatnya sekaligus sepupunya tajam. Jack tau Tasya sangat salah tapi bisakah Zio tak main kasar pada gadis itu. Bagaimana pun Tasya sepupu Zio, anak dari Om nya.
Zio membalas tatapan Jack tak kalah tajam. "Tingkah dia yang buat gue kasar."
"Brengsek lo."
"Gue tau," balas Zio.
"Dan cowok brengsek ini digilai sepupu lo itu," lanjut pemuda tampan itu.
"Shhh sakit Sya," Manda berusaha melepaskan tangan Tasya dari rambutnya. Tasya mengamuk lantaran Manda melanggar ucapannya untuk menjauhi Zio.
"Anjing, setan, anak dakjal!" Tasya semakin tak terlendali membuat Manda kesakitan.
Dengan tak manusiawi Tasya mendorong tubuh Manda hingga terjatuh kelantai.
"Lo itu anjing! Lo tuli? Gue udah bilang jangan deketin Zio. Zio itu milik gue!" Tasya jongkok untuk menyamakan tinggi tubuhnya dengan Manda.
Plak! Tasya menampar pipi Manda hingga pipi gadis itu membiru.
Manda tak menyangka jika Tasya akan segila ini menyiksanya. Jujur saja dia tidak bermaksud untuk ingkar janji. Manda hanya tak bisa menahan perasaanya untuk Zio.
"Sya, aku juga suka kak Zio," lirih Manda.
Tasya semakin murka mendengar ucapan yang diilontarkan Manda. "Haram buat semua orang yang suka Zio termasuk lo dan kakak jalang lo itu."
Plak, plak.
Manda menangis. Bukan hanya fisik yang sakit tapi hatinya juga, apalagi Tasya selalu mengungkit nama kakak tersayangnya yang sudah tiada. Belum lagi gadis itu selalu mengatakan kakanya seorang jalang. Adik mana yang tak sakit mendengar penghinaan itu pada kakaknya.
"Hidup lo bakal hancur kalau deketin Zio!" Ujar Tasya lalu gadis itu bangkit dari tempatnya setelah itu pergi meninggalkan Manda seorang diri digudang belakang.
_______"Woy, gawattt!" Seseorang masuk kekelas Zio dan berteriak.
"Kenapa?" Tanya Ibra, ketua kelas Ipa 5 saat melihat Wira dari kelas sebelah.
"Itu si Manda dibully anjir parah bangett sekarang dia di Uks," ucap pemuda itu sesekali melirik Zio yang terlihat terkejut begitupun Leon dan yang lain.
"Lah ngapa lo ngasih tau kita anjirr?" Celetuk Nanda menatap Wira aneh.
"Tau lo, ini kelas Ipa 5 btw bukan 1," Sahut Putri.
Sedangkan Wira, pemuda itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "G-gue kira ini Ipa 1," ucapnya lalu setelah itu dia pergi membuat mereka keheranan. Tapi tidak dengan Zio, pemuda itu langsung bangkit dari tempat duduknya dengan raut khawatir.
"Zi, lo mau nemeui Manda?" Tanya Bisma.
Zio mengangguk lalu tanpa banyak kata pemuda itu pergi.
"Ikutin bro," sahut Akmal lalu ikut menyusul Zio begitupun Bisma, Leon dan Jack.
Entah kenapa Zio begitu khawatir mendengar ucapan Wira tentang Manda yang tak baik-baik saja. Tiba-tiba bayangan-bayangan tentangnya muncul dikepalanya.
"Zio, Brengsek lo anjing," seorang pemuda menarik kerah belakang baju Zio yang kini tengah bercumbu dengan seorang gadis cantik yang tak lain Tasya.
"Apa?" Balas Zio. Sepertinya pemuda itu tengah mabuk.
"Sadar begoo!" Pemuda itu menampar pipi Zio berulang kali kala melihat kelakuan bejad Zio, membuat pemuda itu marah dan kecewa.
"Apaansi anjing," kesal Zio menatap Yuda tajam. Ya, pemuda itu Yuda.
"Lo enak enakan disini selingkuh sedangkan istr---" ucapan Yuda terpotong kala Zio mendorong pemuda itu.
"Gue gak selingkuh bangsatt yang selingkuh itu Abel!!" Marah Zio ketika mengingat Abel, wanita yang begitu amat sangat dicintainya selingkuh dengan pria lain.
"Lo--" lagi lagi ucapan Yuda terpotong dan kali ini oleh Tasya.
"Udah sih kak Yuda. Biarin Zio nenangin dirinya," ucap Tasya yang langsung memeluk lengan Zio.
Tasya begitu bahagia malam ini, saat dirinya dan Zio melalukan kegiatan yang cukup panas.
Tapi sayangnya Yuda, pemuda itu mengganggu aktivitas mereka.
"Diem lo sialan! Ini gara-gara lo!" Marah Yuda.
Tasya berdecak. "Apaansi kok nyalahin gue?"
Yuda mengabaikan Tasya, pemuda itu langsung beralih menatap Zio yang tengah memegang kepalanya.
"Zi, sadar! Istri lo sekarang dirumah sakit," Yuda menepuk-nepuk pipi Zio agar pemuda itu sadar.
"Gak peduli." Jawab Zio dengan menarik pinggang Tasya lalu menatap Yuda dengan senyum miringnya.
"ABEL JATUH DARI TANGGA SIALAN!! " Teriak Yuda dengan napas memburu karena emosi.
"Gue bilang gak peduli," kesal Zio.
"ISTRI LO MATI" teriak Yuda untuk yang kedua kalinya, dan itu sukses mebuat Zio terdiam.
Zio menatap Yuda yang kini tengah menatapnya dengan tatapan marah dan kecewa.
"Gue gak percaya," lirih Zio. Zio yakin itu cuma kebohongan Yuda agar dirinya pulang.
Yuda menarik rambutnya prustasi. "GUE PASTIIN LO NYESEL!!"
_______Ternyata Zio dulu sebrengsek itu ya?🥺
Ternyata Zio sama Tasya dulu pernah...🤔
Udah2 jngn overthingking😭
Tasya🥺❤
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI COWOK? [SELESAI✔]
Fantasía18+ MENGANDUNG KATA-KATA KASAR YANG TIDAK WAJIB DITIRU!! UNTUK YANG EMOSIAN DISARANKAN TIDAK MAMPIR🔥 "Anjing, gue jadi cowok bangsat!" Jinni, gadis super tomboy yang ber- transmigrasi kedalam Novel dan menjadi figuran pria. ____ Note: BISMILLA...