JC. 26

4.4K 368 21
                                    

Zio menatap wanita paruh baya didepannya dengan senyum tipisnya begitupun dengan seorang gadis yang duduk di sebelaha wanita itu.

Setelah pulang dari sekolah Zio diajak kedua orangtuanya untuk bertemu dengan tante Vanya, teman dekat maminya.

"Kalian satu sekolah ya?" Tanya Vanya menatap Zio dan anaknya bergantian.

"Iya tante," balas Zio.

"Saling kenal gak nih?" Tanya Lidia menatap keduannya.

"Kenal kok cuma gak kenal-kenal banget hehe," balas Syifa dengan sedikit kekehan agar tak terlihat canggung apalagi gadis itu melihat Zio yang sepertinya tidak nyaman.

Zio tak menyangka jika anak teman mami nya itu syifa, sahabat Manda, gadis yang Zio sukai. Gila, dunia terlalu sempit.

Lidia menatap Vanya yang menatapnya juga lalu Lidia mengangguk.

"Syifa sayang, tolong kamu ajak Om dan tante untuk lihat-lihat tanaman bunga mamah, katanya tante Lidia suka bunga," ujar Vanya pada putri semata wayangnya.

Syifa tersenyum lalu mengangguk. "Mari Om, tente Syifa antar," gadis itu bangkit dari tempatnya disusul Zaky dan Lidia.

Lidia menatap Zio lalu berkata dengan lembutnya. "Sayang, mau ikut?"

"Enggak mih, panas," jawab pemuda itu.

Lidia tersenyum. Sebelum pergi wanita cantik itu mengusap kepala Zio.

Dan tinggalah Vanya dan Zio.

Vanya, wanita cantik itu teman dekat Lidia yang berprofesi sebagai dokter psikolog yang bertugas menangani kasus- kasus kejiwaan, mendiagnosis gejala psikologis pasien, dan melakukan psikoterapi sebagai bentuk penanganannya.

Lidia sengaja membawa Zio ketempat ini bahkan wanita itu serta suaminya sudah merencanakannya jauh-jauh hari.

"Zio, kamu suka baca novel?" Tanya Vanya untuk memulai percakapan mereka dan sedikit to the point.

Zio mengangguk meski sedikit bingung. Sedangkan Vanya wanita itu tersenyum ramah menatap anak sahabatnya. "Rilex Zi, gak perlu canggung atau takut ya," Ucap Vanya.

"Tante juga suka novel loh," lanjut wanita itu.

"Tante suka gengre Fantasi dan comedy. Kalau kamu bagaimana? Pasti anak muda kayak kamu suka yang romanca ya?" Kata Vanya begitu antusias.

Zio menatap Vanya. "Aku juga suka Fantasi Tante," balas Zio.

Vanya tersenyum melihat respon baik Zio.

"Wah, sama dong," balas Vanya.

"Sekarang lagi booming cerita Fantasi tentang perpindahan jiwa," ujar Zio. Pemuda itu seakan ingin memberi tau wanita didepannya bahwa dirinya salah satu yang mengalami hal gila itu.

Zio ingin seseorang tau dengan masalahnya. Siapa tau orang itu bisa membantunya keluar dari sini. Zio sebenarya ingin keluar dari dunia ini, pemuda itu ingin hidup normal dan damai seperti didunia aslinya.

"Kamu percaya itu?" Tanya Vanya menatap Zio serius.

Dengan ragu Zio mengangguk.

"Apa yang buat kamu percaya? Sedangkan hal itu mustahil ada. Itu hanya imajinasi seorang penulis," Ujar Vanya.

Vanya harus berhati-hati berbicara dengan Zio diingatnya Lidia pernah berkata jika Zio itu pernah masuk RSJ.

"Aku mengalaminya," jawaban Zio membuat Vanya terkejut. Sebelumnya juga Jack pernah berkata padanya bahwa Zio kerap berbicara sendiri bahwa dirinya bukan Zio melainkan manusia dari dunia lain dan menganggap dunia ini novel.

Vanya tentu saja tak percaya dengan hal itu. Apalagi setelah mendengar dari Lidia bahwa Zio mengalami Depresi psikotik dan pernah masuk RSJ di Cina.

"Mungkin ini terdengar mustahil tapi aku bener-bener ngalaminnya tante. Aku harap tante percaya dan bisa bantu aku keluar dari sini," lanjut Zio yang matanya sudah memerah. Dia ingin pulang, dirinya merindukan Bapa, ibu serta sahabatnya.

Mungkin terdengar gila karena meminta bantuan pada tokoh fiksi yang tidak tau apa-apa, tapi Zio benar-benar kalut. Dirinya merasa dipermainkan disini.

"Zi, tenangkan pikiran dan hati kamu. Tante mau nanya. Saat didunia asli, kamu siapa?" Tanya Vanya.

"Tante percaya?" Zio menatap Vanya penuh binar.

"Jawab dulu pertanyaan tante," ujar Vanya sembari tersenyum lembut kearah Zio.

Sebelum menjawab, Zio menenangkan hatinya lalu menatap Vanya serius. "Aku Jinni tante, seorang gadis yang tersesat di dunia novel ini." Dengan yakin Zio berucap demkian.

"Coba ceritakan Zi, siapa tau tante bisa bantu," ucap Vanya yang dapat anggukan antusias dari Zio.

FLASHBACK ON.
Dunia Jinni.

"Eugh," leguh seorang gadis cantik sembari mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuikan penglihatannya.

"Ibu, Bapa. Jinni udah sadar!!" Teriak cempreng terdengar ditelinga Jinni, gadis cantik yang baru saja sadar dari komanya.

"Jinni," lirih ibu Jinni saat melihat anaknya yang sudah sadar dari komanya selama satu tahun.

"Jinni, kamu sadar nak," ucap Bapa Jinni menatap anaknya penuh haru dan syukur.

Ibu, Bapa serta Lastri menangis harus melihat Jinni sadar.

"K-kalian siapa?" Jinni bertanya dengan raut bingungnya membuat mereka terkejut.

"Astaga Jinni. Kita keluarga kamu, Nak."

"Lo lupa kita siapa?" Tanya Lastri menatap sahabatnya sendu. Sialan, umpat Lastri saat mengingat seseoang penyebab Jinni seperti ini.

Jinni mengangguk dengan raut wajah bingunya.

"Lastri, panggil dokter cepet," titah Ibu Jinni sembari menatap Lastri. Lastri mengangguk lalu pergi untuk menemui dokter.
_______

Tolonglah banyak yang emosi😭 emang sekesel itu ya?🤔

Next chap masih Flashback.

Buat yang EMOSIAN disarankan untuk di SKIP🔥

Gimana ada yang udah paham sampe sini?

Kayaknya chap nya gak bakal nyampe 50 bahkan 40.

Tolong inimh ya kalau ada salah kata atau apa tandai aja biar di perbaiki atau ada part yang gak jelas gtu biar sekalian ntar saya Revisi.

Manda❤🔥

JADI COWOK? [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang