Double up🥳 Jngn tanya knp cepet up soalnya udah ditulis jauh2 hari lagian pengen cepet End tau, apalagi Chap story ini agak panjang jadi harus2 cepet diselesain.
______________Zio menatap Manda sendu begitupun dengan yang lainnya. Gadis cantik itu terluka cukup parah membuat mereka merasa iba.
"Aku gakpapa," Manda berusaha untuk menyakinkan Zio dan yang lainnya bahwa dia baik-baik saja.
Manda tidak jujur pada mereka jika Tasya yang melakukan hal jahat ini. Selain tak ingin mencari keributan Manda juga tak ingin gadis itu semakin dimusuhi oleh orang-orang.
"Bel bantar lagi bunyi lo-lo pada ke kelas aja, biar Manda sama gue," Zio menatap teman-temannya.
"Kak Zio juga ke kelas aja, aku sendirian aja gakpapa," Manda menatap Zio. Gadis itu merasa tak enak, takut merepotkan pemuda tampan itu, takut juga Tasya tau dan akan semakin kacau.
"Biar Zio jagain lo Man, takut yang bully datang lagi," sahut Akmal.
"Bener tuh. Sebernya kita juga mau ikut nemenin lo tapi kayaknya ada yang mau pdkt," Bisma berucap sembari melirik Zio yang tak berubah sedikit pun, Zio tetap dengan posisi nya menatap dan menghadap kearah Manda.
"Kita ke kelas Zi," ujar Jack yang di angguki Zio.
"Jack, kalau Tasya nyariin bilang aja disini, gue gak mau dia bingung nyariin gue," Langkah Jack terhenti ketika mendengar ucapan Zio.
Jack menghela napasnya lalu pergi meninggalakan Zio. Sebenarnya Jack tak mengerti dengan kemauan pemuda itu. Manda apa Tasya? Kenapa Zio seperti kembali dengan Zio dulu, brengsek.
Zio beralih menatap Manda lalu menggenggam tangan gadis itu. "Jangan buat gue khawatir."
Manda membalas tatapan Zio sembari tersenyum tipis. "Kenapa kak Zio khawatir?" Tanya gadis cantik itu.
Jantung Manda berdetak kencang saat Zio menatapnya dengan intens tanpa membalas ucapannya. "Gue suk---"
"Ayang," ucapan Zio terpotong saat Tasya tiba-tiba masuk kedalam Uks.
"Kok kamu disini?" Tanya Tasya menatap Zio kesal.
"Gue nemenin Manda, kasihan dia," balasnya lalu pemuda itu melepaskan tangan Manda dengan pelan dan beranjak dari tempatnya.
"Aku tadi nyariin kamu," Tasya berjalan kearah pemuda itu agar lebih dekat.
"Maaf. Udah makan?" Tanya Zio sembari menuntun Tasya agar duduk di sofa.
Tasya tersenyum melihat perlakuan manis Zio. Ini yang Tasya inginkan dari dulu.
"Belum soalnya pengen bareng kamu," rengek Tasya yang langsung memeluk tubuh Zio.
Zio membalas pelukan Tasya. "Iya-iya nanti bareng. Sekarang lepas dulu gak enak sama Manda," Dengan terpaksa Tasya melepaskan pelukannya.
Sedangkan Manda gadis itu menahan diirinya agar tak menangis. Sungguh sakit melihat perlakuan Zio terhadap Tasya. Bolehkan dirinya egois? Dirinya ingin Zio dan ingin Zio selalu berada disampingnya.
"Man, lo nyuruh temen lo itu buat nemenin lo dong," ujar Tasya menatap Manda dingin.
"Yaudah kak, gakpapa kalau mau pergi nanti biar aku telpon Syifa," Manda berusaha agar tetap tersenyum meski hatinya begitu sakit.
"Sya bentar lagi pulang nunggu bel aja ya nanti kita makan di resto sekalian sama Manda," ucap Zio. Pemuda itu mana mungkin meninggalkan Manda sendirian dalam keadaan sakit begini.
"Gak mau," rengek Tasya.
Zio menghela napasnya pelan lalu menatap Manda. "Udah gakpapa kak, lagian aku gak parah-parah bangett," ujar Manda.
"Tuhkan Manda nya juga gakpapa, sayang," ucap Tasya.
"Yaudah. Kalau gitu gue sama Tasya duluan, lo telpon si Syifa-Syifa itu buat jagain lo," ucap Zio yang dapat anggukan dari Manda.
Dengan tak sabaran Tasya menarik tangan Zio. "Kamu perhatian banget sih sama Manda, suka ya?" Kesal Tasya.
"Enggak kok," balas Zio.
"Zio aku cemburu. Akhir-akhir ini kamu deket sama dia," lirih Tasya. Sungguh ketakutan Tasya adalah datangnya sifat Zio dulu. Atau paling parah Zio membenci dirinya.
Bisakah Tuhan berbaik hati padanya agar menjodohkan dirinya dan pemuda tampan itu. Tasya benar-benar mencintai Zio.
Langkah Tasya berhenti begitupun dengan Zio. "Sya, maaf selalu buat lo kesakitan," Zio menatap Tasya sendu sembari memegang tangan gadis itu.
"Kamu gak salah Zi," balas Tasya.
"Tapi bisakah kamu buka hati untuk aku?" Ucap Tasya menatap Zio intens.
Mungkin ini gila tapi Zio menyukai Tasya. Menyukai hal gila yang selalu Tasya berikan padanya dan menyukai tingkah agresif Tasya padanya. Tapi Zio tak mungkin berpacaran dengan gadis itu, mereka sepupu dan lagi... Dirinya seorang perempuan didunia asli. Zio bingung.
"Beri gue waktu Sya. but you should know that i like you," Ucap Zio yang mampu membuat Tasya terkejut.
"You like me?" Kaget Tasya. Jantungnya sudah berdetak tidak normal
Zio tersenyum lalu mengangguk.
Tasya menggeleng tak percaya, gadis cantik itu segera memeluk tubuh Zio dan menangis tersedu-sedu.
Dengan pelan Zio melepaskan pelukan Tasya lalu menghapus air mata gadis itu dengan pelan. "Don't cry, hm."
"Sekarang kita?" Tanya Tasya dengan malu-malu membuat Zio terkekeh.
"Terserah lo mau nya apa," jawab Zio lagi-lagi membuat senyum Tasya mengembang. Untuk saat Zio tak akan memikirkan gendernya begitupun dengan status nya bersama Tasya meski sejujurnya Zio juga butuh waktu.
"Tapi kita backstreet ya."
"Kenapa? Kamu malu punya pacae kayak ak--"
Cup. Ucapan Tasya terpotong oleh kecupan pemuda itu dipipi Tasya, membuat gadis itu memantung dengan jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Enggak sama sekali. Gue gak mau Oma tau," Zio mengelus pipi Tasya lembut. Nyatanya ucapan pemuda itu tak sepenuhnya benar. Zio masih menginginkan Manda, Zio menyukai senyuman Manda yang begitu mirip dengan Abel.
Zio brengsek kita sadar itu. Kita tak tau keinginan dan rencana Zio itu apa.
__________Up lagi nih, soalnya nanti aku bakal jarang up kalau udh masuk sekolah, apalagi aku kan udah kelas 12🥺🔥
Kalau protes aku kecepatan up nya ntar2 mah aku up setaun sekali😃
Jangan berekspetasi lebih sama para tokoh di story ini ya termasuk sama Zio. Btw Zio bukan playboy ya.
Tim Tasya mana nihh?
Siapa yang kecewa Tasya sama Zio pacaran?
Siapa yang seneng Tasya sama Zio pacaran?
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI COWOK? [SELESAI✔]
Fantasía18+ MENGANDUNG KATA-KATA KASAR YANG TIDAK WAJIB DITIRU!! UNTUK YANG EMOSIAN DISARANKAN TIDAK MAMPIR🔥 "Anjing, gue jadi cowok bangsat!" Jinni, gadis super tomboy yang ber- transmigrasi kedalam Novel dan menjadi figuran pria. ____ Note: BISMILLA...