Dengan langkah pelan, seorang gadis cantik menghampiri seorang pemuda yang sempat ia minta untuk menemuinya di taman belakang.
"Lama ya?" Tanya gadis itu yang langsung duduk disebelah Jack.
Jack mendongak menatap Syifa lalu menggeleng.
"To the point," ucap Jack yang tak suka basa basi.
Sebelum berucap gadis itu menarik napasnya pelan lalu kembali menatap Jack.
"Gue gak tau ini penting atau enggak buat lo. Gue tau siapa dalang dalam kematian Abel," Ucap Syifa.
Jack jelas terkejut mendengar ucapan Syifa. Setaunya, Abel bukan dibunuh melainkan bunuh diri akibat mendengar kabar jika Zio berselingkuh dengan Tasya.
"Jangan ngarang," sinis Jack.
"Dan jangan ngungkit dia," lanjut pemuda itu dengan menatap Syifa tajam.
Syifa berdecak kesal. Sebelunya dia sudah menebak jika pemuda disebelahnya tidak akan percaya. Tapi dia harus memiliki teman untuk mengungkap kebusukan orang itu meski sedikit mengecewakan.
"Gue punya buktinya. Kalau lo mau tau datang kerumah gue, " ucap gadis itu lalu dia beranjak dari tempatnya dan pergi meninggalkan pemuda itu.
Syifa bukan ingin bertele-tele tapi dia ingin langsung memberikan buktinya pada Jack karena jika bicara langsung, Syifa yakin jika pemuda tampan itu tidak akan percaya.
__________Dilain tempat. Tasya memutuskan untuk libur sekolah karena ingin menemani Zio yang akan kembali kerumah Vanya. Meski Lidia dan Zaky ikut tapi Tasya juga ingin menemani sang kekasih.
Tasya menggenggam tangan Zio erat untuk mengenguatkan pemuda tampan itu. Berbeda dengan Zio yang merasa kebingungan dengan tingkah orang-orang yang berada disekitarnya.
"Ini maksudnya apa ya?" Tanya Zio menatap Vanya yang tengah duduk didepannya dan terhalang meja.
"Sayang, kamu dengerin tante Vanya bicara ya," Lidia yang berada disebelah kanan Zio mengusap rambut pemuda itu lembut.
Vanya tersenyum sembari menatap Zio. "Rilex Zio, kita tidak akan menyakiti kamu," ujar Vanya.
Zio semakin dibuat bingung saja. Tapi jujur saja ia merasa jantungnya berdetak cepat.
"Zio, sepertinya yang kamu bilang, kalau kamu bukan Zio asli," Ucap Vanya, dan ucapan wanita itu jelas saja membuat Zio terkejut. Sial, wanita itu tidak menjaga rahasianya.
Zio menatap Vanya yang sepertinya ingin melanjutkan ucapannya. Dilihatnya wanita itu yang masih tersenyum padanya.
Zio tak peduli. Jelas-jelas dia kesal dengan Vanya karena tidak menjaga rahasianya. Bagaimana jika dia dianggap gila oleh orang-orang termasuk gadis yang berada disebelahnya.
"Zio coba kamu pikirkan, Bagaimana bisa didunia ini ada perpindahan jiwa? Itu mustahil. Zio, kamu harus sadar bahwa kamu benar-benar Zio Aditya bukan Jinni yang kamu katakan," lanjut Vanya.
Ucapan Vanya benar-benar membuat pemuda itu emosi. Zio pikir Vanya percaya apa yang dia ceritakan kala itu, nyatanya tidak.
"Kamu Zio bukan Jinni. Sadar itu!"
"GAK!" Bentak Zio membuat Tasya begitupun dengan Lidia terkejut.
"Zi, tenang," Tasya mengelus lengan Zio untuk menenangkannya.
"Saya sangat tau itu mustahil! Tapi saya benar-benar mengalaminya!" Zio berucap dengan napas memburu karena merasa sangat emosi.
Pemuda itu menatap Vanya tajam. "Lalu bagaimana dengan kehidupan saya yang sebagai Jinni? BAGAIMANA HAH?! Bahkan saya merasakan orang-orang yang menyayangi saya dikehidupan sebelumnya itu nyata!" Mata Zio langsung berkaca-kaca ketika mengingat kehidupannya yang masih sebagai Jinni. Orang-orang begitu menyayanginya dengan tulus dan Zio bisa merasakannya.
"Sayang, hikss... Papi anak kita Pi," Lidia menangis dipelukan Zaky. Wanita itu begitu sakit melihat keadaan putranya. Begitupun dengan Tasya, gadis itu sudah menangis dengan tangan yang masih mengelus lengan Zio.
"Zio kamu mengalami Depresi psikotik. Hal itu hanya salusinasi kamu yang menganggap diri kamu ini Jinni. Zio, kamu juga tidak mempercai perpindahan jiwa kan? Karena itu memang tidak ada. Itu hanya mimpi dan halusinasi kamu yang terbawa kedalam kesadaran kamu," ucap Vanya. (Sorry banget kalau gak jelas. Saya kurang ngerti dalam hal ginian.)
"Jinni yang kamu anggap kamu sendiri, itu hanya tokoh novel," Vanya lalu mengambil Novel yang berada didalam laci mejanya dan menyerahkannya pada Zio.
Dengan ragu Zio mengambilnya. Novel itu berjudul Obsession menceritakan seorang pemuda yang bernama Juna yang memiliki obsesi kepada seorang gadis cantik bernama Jinni yang terlahir dari keluarga miskin.
"Pengarang nya Z-A. Saya menebak bahwa Novel ini karangan kamu sama Abel. Sebelumya juga Jack pernah cerita kalau kamu suka baca novel dan nulis, dan setelah lulus kamu ingin ngambil jurusan sastra," jelas Vanya.
Zio membuka lebaran pertama novel tersebut dengan tangan bergetar. Tiba-tiba saja hatinya merasa sakit.
"Zi, tenang oke. Dengarkan saya. Kamu koma selama setahun, mungkin saja kamu mengalami mimpi sebagai Jinni selama itu dan saat kamu sadar kamu masih menganggap kamu Jinni karena kamu mengalami hilang ingatan jadi hal yang kamu kenal dan ingat tentang diri kamu adalah Jinni. Apalagi sebelumnya kamu mengalaminDepresi psikotik." Jelas Vanya.
Sedangkan Zio memegang kepalanya yang terasa begitu sakit. Ingatan-ingatan masalalunya kembali datanga.
"Kamu nulis apa?" Seorang gadis cantik berjalan menghampiri kekasihnya yang terlihat pokus dengan laptotnya.
Pemuda itu menoleh lalu tersenyum. "Sini duduk, aku lagi nulis novel."
"Wahhh keren bangettt," riang gadis itu yang tak lain Abel.
Abel tidak menyangka kekasih badboy nya memiliki hobi dan kesukaan yang unik. Kan biasanya yang badboy itu suka balap atau apalah.
"Tentang apa sayang?" Tanya Abel.
Zio terkekeh melihat keantusiasan gadisnya. "Lihat aja," Zio memperlihatkan tulisannya yang sudah agak banyak.
"Ihh kok kamu bikin karakter cowonya nyebelin sama toxic gitu sih?! Mana ceweknya lemah sama pasrah banget," kesal Abel.
Zio terkekeh. "Jadi kamu maunya gimana?"
"Aku mau ngubah karakter ceweknya ya?"
Zio tersenyum lalu mengangguk. Dia mana bisa menolak permintaan gadisnya, meski dia yakin nantinya akan acak-acakan tapi tak apa.
"Yaudah, kita nyelesain cerita ini berdua. Nanti nama pengarangnya Z-A." Ucapnya yang dapat pekikan senang dari Abel.
Dan Novel berjudul obsession dilanjutkan oleh keduanya hingga tamat dan di jadikan buku karena kemauan Abel sendiri. Gadis itu ingin memeluk novel versi bukunya.
Mereka tak menyangka jika novel tersebut ternyata banyak digemari semua orang. Jangan heran, karena Zio adalah penulis handal yang bisa merangkai kata-kata meski ia tau Novel pertamanya sedikit tak sesuai harapan karena alurnya sebagian dari Abel.
_________Maaf banget kalau gajelas🙏
Saya benar2 ga terlalu ngerti sama hal2 tentang orng yang mengalami depresi tapi entah kenapa saya bisa kepikiran untuk nulis itu. Kalau ada salah dalam kata atau penulisannya bilang aja ya biar diperbaiki tapi saya mohon dengan bhs sopan. Saya bukan penulis handal, saya penulis amatir yang baru belajar dalam menulis.Btw ada yang setuju kalau saya nulis cerita Abel sama Zio?
Saya malas bgtt ngerevisi tpi kalau ada kata yang salah dan krng pantas saya perbaiki🙏
Beberapa chap lagi end.
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI COWOK? [SELESAI✔]
Fantasy18+ MENGANDUNG KATA-KATA KASAR YANG TIDAK WAJIB DITIRU!! UNTUK YANG EMOSIAN DISARANKAN TIDAK MAMPIR🔥 "Anjing, gue jadi cowok bangsat!" Jinni, gadis super tomboy yang ber- transmigrasi kedalam Novel dan menjadi figuran pria. ____ Note: BISMILLA...